8

4.2K 509 31
                                    

.

.

.

.

.

Saat Taehyung sampai di tempat tinggalnya, ia melihat Yeonjun yang masih terbangun. Adiknya itu berdiri didapur dengan segelas air putih ditangannya. "Yeonjun, kenapa jam segini kau belum tidur? "

Taehyung meletakkan barang-barang yang dibawanya ke atas sofa usang diruang tengah sebelum akhirnya menyusul adiknya yang terlihat gugup. Aneh, Yeonjun terlihat pucat serta ia banyak berkeringat dicuaca yang lumayan sejuk ini batin Taehyung.

"Yeonjun? "

Yeonjun yang beberapa saat lalu hanya terdiam kemudian mengedipkan matanya beberapa kali, ia menatap Taehyung yang sudah berdiri di depannya dengan tatapan yang tidak fokus. "Ke-kenapa hyung? "

"Kau kenapa? Wajahmu pucat sekali," Taehyung bertanya, ia mengulurkan tangannya untuk menghapus keringat didahi sang adik tapi kemudian Yeonjun buru-buru mengambil langkah kebelakang untuk menghindarinya. Taehyung menatapnya bingung, "Yeonjun ada apa? Apa kau sakit? Dimana obatmu, apa kau sudah meminumnya? "

Yeonjun tidak juga menjawab pertanyaan dari yang lebih tua dan hal itu membuat Taehyung semakin curiga kalau adiknya itu sedang menyembunyikan sesuatu padanya. "Yeonjun, aku bertanya padamu. Apa kau sudah meminum obatnya atau belum?" ucap Taehyung dengan tegas.
Yeonjun menundukkan kepalanya, menelan ludahnya kasar sebelum akhirnya menggelengkan kepalanya. Ia tidak berani untuk menatap Taehyung saat ini. "Belum hyung --aku belum meminum obatnya. " jawabnya dengan lirih.

Taehyung menghela nafasnya, adiknya ini benar-benar. Apa susahnya sih minum obat? Kenapa sulit sekali untuk melakukannya, lagipula ini kan juga untuk kebaikannya sendiri.

Terus terang, melihat Yeonjun yang kesakitan membuat Taehyung juga seperti bisa merasakannya. Ia ingat saat pertama kali ia bertemu dengan Yeonjun dipinggir jalan malam itu dalam keadaan yang tidak baik. Taehyung ingat betul, Yeonjun yang menawarinya tempat tinggal hanya karena Taehyung yang menuntunnya kerumahnya.

Taehyung ingat dan akan selalu mengingatnya. Karena kebaikan pemuda itu Taehyung kini memiliki tempat tinggal, karena Yeonjun lah Taehyung memiliki semangat untuk melanjutkan hidupnya yang sulit. Karena kehadiran Yeonjun dalam kehidupan Taehyung yang sudah hancur, ia memutuskan untuk bertahan untuk menjalani semuanya.

Demi Yeonjun dan demi dirinya sendiri.

"Sekarang katakan, dimana kau meletakkan obat itu. Biar hyung yang ambiokan saja. " kata Taehyung kemudian. Yeonjun hanya diam. "Astaga Yeonjun, cepat katakan. Wajahmu sudah pucat sekali dan kau harus segera meminum obatmu. "

"Anu.. Itu hyung --emm obatnya sudah habis. "

Dahi Taehyung berkerut, "Obatnya habis dan kau tidak mengatakannya padaku!? " ucap yang lebih tua tidak percaya. "Apa kau tahu betapa bahayanya itu Yeonjun! Bagaimana jika terjadi sesuatu padamu, astaga! "

Yeonjun menggelengkan kepalanya, "tidak hyung, aku tidak apa-apa. Lagipula beberapa waktu ini hyung terlihat lelah sekali setelah pulang bekerja, aku tidak mau merepotkan hyung lagi." ucapnya dengan lirih kemudian.

Taehyung menghela nafas panjang. Ia senang Yeonjun memperhatikannya, tapi Taehyung tidak mau karena dengan perhatiannya itu Yeonjun dapat membahayakan nyawanya sendiri.

Tidak. Taehyung tidak mau hal buruk seperti itu terjadi apalagi ia yang menjadi alasannya.

"Sudahlah, sekarang masuk ke dalam kamarmu dan istirahat. Hyung akan keluar sebentar untuk membeli obatnya. "

Night Lover | Kv √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang