.
.
.
.
.
"hyung, apa kau belum berhasil melacak keberadaannya?" Namjoon berkata dengan gelisah.
Sejak ia mengetahui kalau adik tersayang nya menghilang hidupnya menjadi tidak tenang, dia takut jika terjadi sesuatu pada adiknya itu.
Yoongi yang ditanya hanya menggeleng lalu memijat pelipisnya perlahan. "Belum. Aku belum mendapatkan informasi apapun tentangnya." katanya. Keadaannya sendiri tidak jauh berbeda dengan Namjoon
Sudah hampir empat bulan ia dan Namjoon mencari keberadaan Taehyung yang menghilang entah kemana. Ia bahkan meminta bantuan temannya, Hoseok, untuk melacak keberadaan sepupunya itu tapi hingga saat ini belum ada hasilnya.
Kenapa tidak menelponnya saja?
Kalian pikir ia tidak mencoba hal itu?
Sudah ratusan bahkan ribuan kali Namjoon dan Yoongi menelepon Taehyung, tapi hasilnya nihil. Tidak ada satupun dari mereka yang sudah berhasil menghubunginya.
Jika kalian bertanya apa penyesalan terbesar Yoongi, maka ia akan menjawab kalau penyesalan terbesarnya adalah membiarkan orang yang tidak lain adalah ayahnya sendiri menyakiti orang-orang yang ia sayangi, entah itu ibunya ataupun Taehyung.
Seandainya saja Yoongi datang lebih cepat malam itu -malam saat ayahnya mengusir Taehyung- mungkin saat ini sepupunya itu masih berada bersamanya. Hidup terjamin tanpa harus memikirkan apapun lagi, termasuk ayahnya yang sangat ia benci itu.
Yoongi benar-benar kesal saat mengetahui Taehyung yang menghilang. Malam itu juga ia mencari keberadaan Namjoon melalui Hoseok dan berhasil, ia menemukan nomornya lalu memberitahukan keadaan Taehyung padanya.
Malam itu Namjoon langsung kembali ke rumahnya yang sudah sejak 6 tahun lalu ditinggalkannya hanya untuk mencari adiknya itu, namun tetap tidak dapat menemukannya.
Sejak saat itu ia memilih menetap di Seoul untuk mencari Taehyung yang menghilang sejak empat bulan lalu. Ia menetap di sebuah apartemen yang disiapkan Yoongi untuknya.
Ia tinggal di sana bersama kekasihnya, Seokjin, yang sejak awal menemaninya dalam masalah ini.
Baik Namjoon maupun Yoongi, bahkan seokjin pun berharap bahwa mereka akan cepat menemukan keberadaan keluarga mereka itu.
.
"Jimin, cepat datang keruanganku. "
Jungkook berucap dengan dingin pada seseorang yang ada dibalik sambungan telepon itu, hari ini benar-benar membuatnya kesal, klien yang membatalkan kontrak, wanita sialan yang terus datang mengganggunya, dan sekarang kertas-kertas dihadapannya semakin membuatnya pusing.Sebenarnya masalah bukan terletak pada kertas itu, tetapi pada apa yang tertulis disana.
Ya, itu adalah kertas-kertas yang berisikan laporan yang bersangkutan dengan perusahaan miliknya.
JeonCorp.
Jeon Jungkook. Siapa yang tidak mengenalnya, dia adalah penerus bisnis dari keluarga Jeon yang sangat terkenal dan juga kaya raya.
Dia adalah satu-satunya pewaris bagi keluarga itu. Seorang pria tampan yang digilai banyak wanita, bahkan ada beberapa pria yang dengan terang-terangan menunjukkan rasa ketertarikan padanya.
Tapi, bukan Jungkook namanya jika ia menanggapi orang-orang itu.
Ia bahkan tidak pernah mau repot-repot untuk mengetahui nama mereka, baginya orang seperti mereka hanyalah pengganggu.