23

3.5K 740 45
                                    

Ebook sudah tersedia di playstore, harga 66rb. Kata kunci "Elle"
Untuk pembelian versi pdf bisa wa ke 085788190001 pembayaran melalui rek bca.

******

Malam ini Alee mengunjungi sebuah club malam tanpa penjagaan dari bodyguard yang sudah mengawalnya selama beberapa hari terakhir. Ia mengirim satu orang itu untuk mengambilkan data pekerjaannya di kantor, dan ia mengirim yang lainnya ke sebuah restoran untuk membelikannya makan.

Keduanya tidak mencurigai Alee, mengingat selama beberapa hari ini Alee tidak terlihat tidak nyaman dengan penjagaan mereka.

Sayangnya, mereka terlalu mempercayai Alee. Saat mereka kembali ke rumah, mereka sudah tidak menemukan Alee lagi.

Alee duduk di depan bartender, ia memesan segelas tequilla pada pria yang berdiri di seberangnya. Menunggu sejenak, minumannya siap.

"Silahkan dinikmati, Nona." Bartender pria itu menebar senyuman ramah.

"Terima kasih." Alee kemudian meraih gelas itu, menyesapnya sedikit lalu meletakannya lagi. Alee turun dari tempatnya, ia meninggalkan tasnya di meja pergi ke lantai dansa lalu menari sejenak.

Keberadaan Alee yang sendirian di sana menarik perhatian lawan jenisnya. Dua pria bergantian mendekati Alee, tapi Alee menolak mereka.

Mata Alee terarah pada jam yang melekat di pergelangan tangannya yang terangkar. Alee melihat ke arah minumannya berada, seorang pria duduk di sebelah tempat duduknya.

Alee mendengus, tangan pria itu begitu cepat. Minumannya sekarang sudah dimasukan sesuatu.

Kurang dari lima belas menit, Alee kembali ke tempat duduknya. Ia meraih gelasnya lagi, lalu menyesap minumannya hingga habis.

Tangan Alee meraih tas nya, lalu ia melangkah menuju ke toilet. Sampai di sana, Alee mengeluarkan minuman yang masih berada di dalam mulutnya. Lalu Alee mencuci mulutnya.

Sandiwara Alee berlanjut. Ia keluar dari toilet, sesekali Alee memegangi kepalanya, seolah ia merasa pusing. Selanjutnya ia berpegangan pada dinding.

"Nona, Apakah Anda butuh bantuan?" Seorang pelayan bertanya pada Alee.

"Tidak, terima kasih." Alee kemudian melangkah lagi.

"Nona, Anda baik-baik saja?" Seorang pria bertanya pada Alee. Pria yang sama yang sudah memasukan sesuatu ke dalam minumannya.

"Kepalaku terasa sangat pusing." Alee menjawab pelan.

"Biarkan saya membantu Anda. Di mana Anda tinggal?" tanya pria itu.

"Tidak, aku bisa pulang sendiri." Alee menolak pria itu, tapi ketika ia hendak melangkah lagi, ia menjatuhkan tubuhnya.

Pria itu langsung menangkap tubuh Alee. Ia membawa Alee seolah ia adalah pria baik hati yang akan membantu Alee. Tidak ada yang tahu bahwa pria itu berniat buruk terhadap wanita yang ia bawa.

Sampai di parkiran, pria itu memasukan Alee di kursi belakang. Lalu mobil melaju. Pria itu membuang tas Alee di jalanan yang sepi. Menghilangkan jejak agar tidak ada orang yang bisa melacak keberadaan Alee.

Pria itu pikir dengan membuang tas, tidak akan ada yang tahu jejaknya. Namun, alat pelacak yang dibuat oleh Samuel menunjukan ke mana pria itu membawa Alee.

Samuel mengikuti dengan hati-hati. Ia tidak boleh melakukan sedikit saja kesalahan karena nyawa Alee yang akan jadi taruhannya.

Mobil yang membawa Alee masuk ke dalam sebuah peternakan. Deru mobil berhenti, Alee dikeluarkan dari sana dan di bawa masuk ke dalam bangunan utama yang ada di peternakan itu.

ELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang