"Dari mana kau bisa mengetahui bahwa aku tidak benar-benar mencintaimu? Kau tidak pernah bertanya tentang apapun yang aku rasakan padamu. Kau hanya pergi meninggalkanku begitu saja." Berbagai emosi terlihat di mata Ell. Kesedihan dan rasa sakit mendominasi di sana.
"Aku tahu semuanya, Ell."
Ell terdiam dengan pertanyaan berkeliaran di otaknya. Apa yang Alee ketahui? Apakah tentang taruhannya dan Ansell?
"Kau pergi karena kau tahu aku menjadikanmu kekasihku karena sebuah taruhan?" Ell bertanya sekaligus mengakui bahwa ia memang melakukan kesalahan itu.
"Tidak sepenuhnya karena itu."
"Lalu karena apa?"
"Karena kau mengkhianatiku."
"Aku tidak pernah melakukan itu, Alee." Ell menepis cepat.
"Aku melihat dengan mata dan kepalaku sendiri kau berciuman dengan Estella di apartemen ini, Ell." Alee membuka kenangan lama yang menyakitinya.
Ell ingat tentang ciuman itu, tapi apa yang terjadi tidak seperti yang Alee pikirkan. "Kenapa kau langsung pergi begitu saja? Kenapa kau hanya mengambil kesimpulan dari apa yang kau lihat? Aku tidak pernah berselingkuh dengan Estella? Hari itu Estella datang ke apartemenku karena Mommy meminta Estella mengantar makanan untukku. Kau hanya melihat Estella menciumku, tapi kau tidak melihat bagaimana aku mendorongnya menjauh dariku. Kau hanya mengambil kesimpulan tanpa meminta penjelasan. Kau pergi begitu saja tanpa kata."
Alee terhenyak, jadi apa yang ia lihat dahulu tidak seperti yang ia pikirkan. Ell tidak pernah mengkhianatinya. Pria itu tidak seperti ayahnya yang tidak setia.
Semua adalah salahnya yang tidak meminta penjelasan dari Ell terlebih dahulu. Ia hanya mengambil kesimpulan berdasarkan apa yang ia lihat.
"Aku tahu aku memang salah karena menerima taruhan dari Ansell, tapi Alee, aku tidak
pernah berselingkuh dengan siapapun. Pada saat aku menjalin hubungan denganmu, Aku memang tidak menyadari perasaanku sendiri. Akan tetapi, saat ini aku bisa mengatakannya dengan jelas bahwa aku mencintaimu, Alee. Hanya kau." Ell tidak ingin menyimpan perasaanya lagi.
Setelah Alee pergi, ia tidak bisa mengucapkan kata cinta itu. Dan saat Alee kembali, ia berada di kesalahpahaman yang membuat ia juga harus menelan kata-kata itu. Sekarang, semuanya sudah jelas. Ia ingin Alee tahu bahwa ia mencintai Alee.
Alee melihat ketulusan di mata Ell. Kata-kata terakhir Ell terdengar seperti sebuah melodi yang sangat indah. Selama ini ia tidak mengerti apa yang Ell rasakan, dan sekarang ia mengerti dengan baik. Ell mengucapkannya dengan kata-kata hari ini, dan menunjukannya dengan tindakan beberapa waktu lalu.
"Aku minta maaf atas kesalahanku di masa lalu, Alee. Aku ingin kita kembali bersama." Ell meminta dari dasar hatinya yang paling dalam.
Kesalahpahaman yang terjadi di masa lalu dan semua rasa sakit yang ia rasakan setelah kepergian Alee, Ell tidak akan marah pada Alee karena mengambil keputusan tanpa meminta penjelasan. Ia juga melakukan kesalahan pada Alee, dan ia berharap Alee juga bisa melupakannya seperti yang ia lakukan. Ell ingin memulai lagi, tanpa kepalsuan.
"Aku tidak akan menjadi orang ketiga di antara kau dan Estella, Ell. Aku sangat membenci orang ketiga." Alee sangat ingin memulai dengan Ell, tapi itu bisa terjadi jika Ell memutuskan pertunangan dengan Estella.
"Aku akan membatalkan perjodohanku dengan Estella."
Inilah yang Alee inginkan. Ell meninggalkan Estella. Mungkin ini terdengar jahat, tapi itu lebih baik daripada ia harus menjadi simpanan Ell.
"Mommy mu pasti tidak akan menyetujuinya." Alee harus membuat semuanya jelas. Jika Ell ingin memilihnya maka Ell harus menentang keinginan Zara.
"Aku tidak membutuhkan persetujuan Mommy lagi. Kali ini aku yang akan menentukan wanita pilihanku sendiri." Ell menjawab pasti.
Hidupnya sudah jadi lelucon selama bertahun-tahun ini. Dan orang yang mempermainkannya tidak lain adalah ibunya sendiri. Ia pikir ibunya adalah orang yang paling mencintainya di dunia, tapi ternyata ia salah. Ibunya hanya mencintai diri sendiri.
"Kau akan menyakiti hati Mommy mu, Ell. Dia pasti akan sangat kecewa padamu." Alee bersikap seolah ia mengkhawatirkan Zara, padahal yang ia inginkan adalah Zara mengalami rasa sakit yang luar biasa.
Wanita itu nyaris saja memisahkan ia dengan Sky, ia akan buat Zara merasakan bagaimana pahitnya terpisah dari anaknya sendiri. Kejam. Alee belajar kejam dari orang-orang tidak berperasaan yang mengelilinginya. Jika ia terlalu lunak, maka orang-orang akan menginjaknya.
"Kenapa aku harus memikirkan perasaan orang lain saat orang-orang itu tidak memikirkan perasaanku." Ell sudah cukup memikirkan perasaan ibunya. Selama ini ia melakukan apapun yang ibunya mau, tapi balasannya adalah ibunya membohonginya.
Ibunya terus bertingkah seperti orang yang paling tersakiti, padahal ibunyalah yang menyakiti. Dan ia juga terjerumus dalam sandiwara ibunya, ia membenci dan menyalahkan ayahnya atas segala rasa sakit sang ibu.
Entah apa yang ibunya pikirkan ketika mempermainkan perasaan anaknya sendiri. Ell semakin merasa kecewa ketika ia memikirkan tentang itu.
Malaikat tanpa sayapnya tidak lebih dari seorang wanita egois yang mementingkan kesenangannya sendiri. Wanita yang tidak bisa mengakui kesalahannya dan terus menyalahkan orang lain atas apa yang menimpanya.
Dan kali ini, ia tidak akan membiarkan ibunya bermain-main lagi dengan hidupnya. Meski ibunya menentang keputusannya untuk membatalkan pertunangan dengan Estella, ia akan tetap melakukannya.
Kebahagiaan hidupnya ditentukan oleh dirinya sendiri. Ia tidak akan menikahi wanita yang tidak ia cintai sama sekali.
"Keputusanku sudah bulat, Alee. Aku ingin kita kembali bersama. Aku hanya membutuhkan jawabanmu, maukah kau memberikanku kesempatan kedua untuk menjadi kekasihmu lagi." Ell membutuhkan jawaban Alee. Dan ia harap Alee akan memberinya kesempatan untuk memulai lagi.
Ia ingin mencintai Alee dengan cara yang benar. Menunjukannya dengan nyata. Ia ingin bahagia, bahagia bersama wanita yang ia cintai.
"Mari kita mulai dari awal lagi, Ell." Alee memberi Ell kesempatan kedua. Tidak ada alasan baginya untuk tidak memberikan Ell kesempatan kedua, pria itu tidak mengkhianatinyan. Dan yang terpenting pria itu tidak mengkhianatinya.
"Terima kasih, Alee. Aku berjanji aku akan membahagiakanmu. Dan aku tidak akan pernah mengkhianatimu." Ell membawa Alee ke dalam pelukannya.
Ada kebahagiaan di balik patah hati yang Ell rasakan karena kenyataan pahit yang menghantamnya. Hari ini, setelah semua terbuka, ia bisa kembali bersama dengan Alee.
Rasa sakit di hatinya berkurang drastis, berganti dengan kebahagiaan yang ia impikan.
Dekapan Ell terasa hangat dan menenangkan untuk Alee. Hanya pria ini yang bisa memberikan rasa nyaman seperti ini untuknya.
Alee tidak pernah membayangkan bahwa ia bisa kembali bersama Ell setelah semua kesalahpahaman yang terjadi.
Keputusan yang ia ambil benar-benar tepat. Memang menyakitkan untuk Ell, tapi dibalik rasa sakit itu mereka bisa menemukan kebahagiaan.
Ell dan Alee berpelukan untuk beberapa waktu, diselingi dengan ciuman lembut yang penuh kasih sayang. Seharusnya mereka terbuka sejak awal, maka dengan begitu mereka bisa bahagia lebih cepat.
Namun, terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali. Sekarang mereka bisa belajar dari pengalaman, bahwa sebuah penjelasan penting untuk mempertahankan hubungan agar baik-baik saja dan tidak terjadi kesalahpahaman.
Terkadang mata bisa salah menilai jika yang terlihat hanyalah sepenggal dari kejadian yang sebenarnya.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLE
RomanceOpen po 24 januari - 6 Februari 2020 Dijadikan bahan taruhan, Alee bisa menerimanya, tapi ketika ia tahu bahwa kekasihnya memiliki wanita lain, Alee memilih untuk meninggalkan Ell tanpa mengatakan apapun. Dua tahun berlalu, dan Alee kembali diperte...