Damian dan Alee duduk bersebelahan, keduanya saat ini sedang minum teh bersama.
"Tuan Ingelbert, apakah kau melakukan sesuatu terhadap perusahaan Maleec Demitrio?" tanya Alee. Ia hanya ingin memastikan satu hal, bahwa orang itu bukan Damian.
Damian menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan melakukannya tanpa persetujuan darimu, Alee."
Jika bukan Damian lalu siapa? Orang itu jelas orang yang sama dengan yang menyebarkan artikel mengenai perselingkuhan Maleec dan Cathleen.
Apa mungkin Ell? Pikiran Alee sampai pada satu titik ini.
"Apa yang kau pikirkan Alee?" tanya Damian.
"Tidak ada." Alee menggelengkan kepalanya.
"Ell mengundurkan diri dari perusahaan."
Alee meletakan cangkirnya ke meja. "Kenapa Ell mundur?"
"Dia tidak mengatakan alasannya," balas Damian.
Alee mengerutkan keningnya. Apakah keinginan Alee untuk menyingkirkannya dari hidup Damian sudah lenyap? Apa pria itu menyerah?
"Alee, aku rasa kau harus memberi Ell kesempatan kedua." Damian akhirnya ikut campur dalam urusan Ell dan Alee. Ia tahu apa saja yang sudah Ell lakukan untuk Alee, dan itu membuktikan bahwa Ell sangat mempedulikan Alee.
"Ell akan menikah dengan Estella. Dan aku tidak ingin menjadi perusak hubungan orang lain."
"Ell tidak mencintai Estella."
"Dan dia juga tidak mencintaiku."
"Alee, berhenti membohongi diri sendiri. Kau tahu Ell sangat mencintaimu. Aku tidak tahu apa yang Ell lakukan padamu di masa lalu, tapi aku benar-benar yakin Ell tidak akan pernah menyakitimu lagi." Damian tahu Ell bertunangan dengan Estella hanya karena Zara. Sejak kecil Ell tidak suka Estella berada di sekitarnya.
Alee menarik napas pelan. Apakah ia harus memberi Ell kesempatan kedua? Melawan prinsipnya sendiri tentang sebuah pengkhianatan? Bagaimana jika ia terluka lagi? Bagaimana jika Ell hanya mempermainkannya lagi? Bagaimana jika harapannya dihancurkan lagi?
Berbagai ketakutan menghantui kepala Alee. Ia tidak ingin berangan-angan bahagia lagi. Alee lebih memilih untuk berpikir tentang hal buruk yang akan terjadi nanti.
"Ell tidak pernah meminta kembali denganku."
"Itu karena semua kesalahpahaman yang terjadi. Jika Ell tahu yang sebenarnya dia pasti akan meminta kau kembali padanya. Jika kau mau aku akan menjelaskannya pada Ell." Damian sudah tidak ingin memikirkan tentang perasaan Zara lagi.
Ell mungkin akan terpukul mengetahui kebenaran tentang perselingkuhan Zara, tapi dengan kebenaran yang terungkap Ell bisa bersama dengan Alee. Tidak hanya itu, Ell akan tahu bahwa ia memiliki Sky.
"Tidak. Jangan lakukan itu." Alee bersuara cepat. Ia masih belum ingin Ell tahu tentang Sky. Tidak sebelum ia yakin bahwa Ell memang menginginkannya tanpa motif tersembunyi.
Damian menghela napas. "Bagaimana kalian bisa bersama lagi jika hal ini terus berjalan, Alee? Sky membutuhkan seorang ayah."
"Sky memiliki aku, ibu sekaligus ayahnya." Alee menjawab keras kepala.
"Aku tahu kau mampu menyayangi Sky dengan baik, Alee. Hanya saja, sosok seorang ayah penting untuk perkembangan Sky."
"Selama lima tahun ini, Sky baik-baik saja dengan itu."
"Itu karena Sky anak yang baik," balas Damian. "Aku tahu kau mengerti ucapanku, Alee."
Alee kini tidak menjawab lagi. Apa yang Damian katakan memang benar. Sky tidak pernah membicarakan tentang ayahnya karena Sky tidak ingin membuatnya sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELLE
RomanceOpen po 24 januari - 6 Februari 2020 Dijadikan bahan taruhan, Alee bisa menerimanya, tapi ketika ia tahu bahwa kekasihnya memiliki wanita lain, Alee memilih untuk meninggalkan Ell tanpa mengatakan apapun. Dua tahun berlalu, dan Alee kembali diperte...