Bagian 4 ; ditayangkan

77 18 27
                                    

Andra menghela nafas kemudian melirik kebelakangnya. Rencana awalnya adalah menyelinap ke gedung IPA dan membawa adiknya pulang, hanya itu. Bukannya membuat kelompok dengan 2 orang anak IPA yang bahkan ia tidak tahu namanya.

Jika saja ia tadi tidak berhenti di depan gudang hanya untuk mengambil nafas. Dia pasti sudah bertemu dengan adiknya dan pulang berdua dengan damai saat ini. Dan mungkin saja mereka berdua sedang bermain PlayStation bersama.

Andra mendengus kemudian berbalik menatap kedua orang yang berjalan tanpa dosa di belakangnya "Dan lagi,  kenapa tas gue yang jadi korban buat nampung makanan lo pada hah?!" pekik Andra kesal terhadap dua orang dibelakangnya.

"Yaelah, cuma nitip sampe kita ngambil tas kita lagi kok" ucap satria malas. "Tau nih, ga ikhlas banget lo" lanjut chenle sinis.

Andra menghela nafas kasar, ya memang dia tidak ikhlas. "Serah dah"

"Oit sembuunyi!"

Chenle dan Satria menuruti perintah andra dan mereka bertiga sembunyi di salah satu bilik perempuan.

"Woy ah. Merasa berdosa banget gw sembunyi di toilet perempuan" ucap satria,

"Tapi gada pilihan lain kan"Andra menanggapi.

Mereka terdiam cukup lama di dalam bilik. tidak merasa terganggu atau apapun karena kondisi toiletnya cukup bersih dan wangi. tunggu, kenapa malah ngomongin toilet?

Saat dirasa situasi mulai tenang, andra membuka handphone nya dan mencoba untuk menelpon adiknya sekali lagi. Hasilnya sama, tidak terhubung.

"Ndra, pinjem hape lo dong" Satria mengadahkan tangannya dan tersenyum saat Andra memberikan handphone nya. Chenle dan Andra bertatapan sejenak kemudian ikut melihat apa yang dicari Satria di hp milik Andra.

Mata mereka bertiga membulat melihat headline berita hari ini.

Pembantaian masal siswa SMA dan barrier dimana mana. Apakah yang sedang terjadi?

Soomanies.tv- saat ini seluruh sma di negara ini tengah disabotase oleh pihak yang tidak diketahui. Entah apa yang dilakukan oleh pihak tersebut sehingga seluruh murid membunuh satu sama lain.

Hal ini diketahui karena seorang orang tua siswa melapor kepada pihak kepolisian terkait video live yang tiba tiba ditayangkan di rumah keluarga siswa. Video live tersebut menunjukkan semua siswa saling membunuh satu sama lain tidak diketahui apa penyebabnya. Sepertinya video tersebut didapat dari kamera tersembunyi dan cctv yang terpasng disana. Hal ini tentu menambah kekhawatiran orang tua murid karena siswa tidak pulang ke rumah selama hampir 3 hari.

Tak lepas dari itu, di sekitar rumah keluarga siswa mendadak dipenuhi dengan barrier transparan sehingga keluarga para siswa tidak dapat keluar rumah menemui anak anaknya. Kejadian ini sangat aneh karena terjadi di seluruh negri. Saat ini kita tengah menanyakan kepada presiden dan pihak terkait tentang kejadian mengerikan ini.

"S-seluruh negri?!" Pekik mereka tidak percaya.

Mereka pikir ini hanya terjadi di SMA mereka saja. Ternyata tidak. Dan yang membuatnya lebih parah adalah, orang tua mereka melihat anak anaknya saling membunuh?

"Mah? Mamaaah?? Mah liat chenle ga mah?? Yuhuuu!!" Chenle melambai lambai ke arah mana saja kemudian di tampol oleh Andra. "lo ngapain abdul?!"

"Nyapa mamah gw lah. sekali kali yang muncul di tipi anaknya yang ganteng bin sultan ini dong! jangan mas Al mas Al mulu yang muncul" ucap chenle seolah tanpa beban. Dia merasa dirinya yang akan menjadi presiden di masa depan ini harus muncul kehadapan semua orang, untuk saat ini minimal keluarganya dulu.

Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang