Bagian 10 ; bully

40 12 3
                                    

Andra menatap Jinan yang duduk sambil mengalihkan pandangannya kemana saja asalkan bukan menatap kedua mata kakaknya.

Pemuda dengan eyesmile itu menghela nafas dan berjongkok di depan adiknya.

"Dek? Bisa cerita sama abang maksud lo tadi apa?" Andra menatap adiknya memohon. Meminta penjelasan terkait tindakan adiknya yang tiba tiba ingin menyerang Chenle dan Satria tadi.

Jinan tidak menjawab.

"Dek! Kalau ada yang ngajak bicara itu tatap orangnya!" Sentak Andra mencengkram kedua bahu adiknya.

Jinan tersentak dan dengan takut takut menatap Andra.

"Jelasin."

"MAKSUD LO APA SIALAN?!" Terdengar suara debuman saat satria mendorong Chenle ke tembok.

"Bacot! Minggir lo gue mau cari orang -orang sialan itu!" Chenle mendorong Satria hingga yang didorong mundur beberapa langkah.

"Salah Andra apa jing?!" Satria tak menyerah. Kembali ia menahan Chenle yang hendak berjalan dari sana.

"Minggir-"

"Kakak dari orang yang udah ngelaporin Zhong Chenle" Keduanya menoleh dengan tidak santai saat mendengar suara itu.

Hampir saja mereka lupa jika ada satu orang lagi yang berdiri di sana. Ya, Ezra.

"Maksud lo apaan? Lapor apaan?" Tanya Satria.

Ezra mengangkat kedua bahunya.

"Yeah, well. Zhong Chenle ngebully orang. Dan orang itu ngelaporin ke pihak berwajib." Jawab Ezra tanpa beban. Menyeringai kecil saat menatap Chenle yang sudah di ambang batas kesabaran.

"DIEM! TAU APA LO HAH?!" Chenle hendak maju tetapi ditahan oleh satria.

"Ngebully?! Lo- ga pernah ngebully orang! Itu bukan lo kan?!" Satria mencengkeram kerah Chenle.

"Gue hampir mati kak." Satu kalimat yang membuat dunia Andra seakan runtuh.

"H-hah?"

"Kelas 7. Di belakang taman. Pukul 5 sore. Hari pelajar sedunia." Jawab Jinan dengan menunduk, bisa Andra lihat tubuh adiknya yang sedikit bergetar saat bercerita.

"Lo ga pernah cerita sama abang?" Tanya Andra lirih. Merasa kecewa, marah dan sedih disaat bersamaan. Jadi itu alasan Jinan menginap di rumah sepupunya selama beberapa hari waktu itu?

"Maaf..."

"Lo tau apa soal gua hah?!"

"GUA TAU SEMUANYA ALEXANDER ZHONG! KITA UDAH SAHABATAN DARI LAHIR!!"

"Haha. Sahabat? Bullshit! Lo bahkan gatau apa apa soal ini kan?" Sindir Chenle sinis kemudian berjalan menjauhi Satria.

Sementara satria merasa tertampar dengan ucapan sahabatnya itu. Apa lagi yang tidak ia ketahui?

"Siapa pelakunya? Zhong Chenle? Satria?" Tanya Andra dingin. Dia bersumpah akan membunuh siapapun itu yang telah berani menyakiti adiknya.

"Gue— sebenernya ga terlalu inget bang. T-tapi gue lihat dia. Zhong Chenle." Gumam Jinan yang tentu saja masih bisa didengar oleh Andra.

"Bangsat!" Andra meninju tembok di belakangnya.

Ezra tertawa kecil melihat Chenle yang sudah berjalan menjauh meninggalkan Satria yang masih mendunduk dan mengepalkan tangannya kuat.

Drama yang menarik.

"Kak Satria mau diem aja? 'sahabat' nya gamau dikejar?" Tanya Ezra dengan nada polos yang dibuat buat.

Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang