Mentor: Ify_Infinity
Hari ini 2 hal yang jadi sorotan utama aku
1. Pembahasaan
2. Khusus untuk kumpulan cerpenDisini yang membuat aku terganggu dan merasa nggak nyaman bacanya adalah penggunaan kata yang berulang-ulang.
_Dengan lemas_
_Dengan tegas_
_dengan marah_
_dengan nada lembut_
jadi, menurut aku terlalu banyak pake kata 'dengan'
Nah, seharusnya setelah dialog kalian bisa kasi kalimat aksi atau dialog tag.
Narasi diatas kurang baku, kalimatnya campuran ada baku ada non baku dan narasinya kurang jelas menurut aku sebagai pembaca ya.Jadi, masukan dari aku, mau kalian pake lo gue di dialog atau bahasa non formal lainnya tetap narasi harus pake bahasa formal, nggak perlu baku2 banget tp sesuai dengan ejaan bahasa indonesia. Kalau terlalu baku nanti kesannya kaku dan nggak semua orang ngerti2 baget. Kaliam bisa pake bahasa yang sesuai dengan ejaan bukan pelafalan keseharian kalian. Kalau dalam dialog, bisa di maklumi karena dialog juga salah satu identitas tokoh.
Dan untuk narasi yang suka pake bahasa kiasan jangan juga terlalu over nanti pembaca malah nggak phm maksud cerita kalian, jadi penting juga melihat sasaran pembaca cerita kalian. Klk kalian milih genre teen berarti yang baca anak2 remaja, nah kalian harus sesuaikan gaya bahasa kalian yang mudah di pahami oleh anak2 sesusia itu.
Klo aku menilai author itu dari narsinya. Kenapa? Karena di situ ketauan authornya penulis yang ngerti cara nulis atau cuma author yang cuma ingin menuangkan pikiran aja tanpa tau aturan menulis.
Aku pernah nemu author yang sebenarnya dia pinter banget nulis, tp sayangnya aku kurang paham karena narasinya bener2 kaku dan jarang banget di temuin. Jd waktu baca aku lbh kayak berusaha memahami kalimatnya dripada makna ceritanya.
Disini aku mau tekankan sama kalian yang buat kumpulan cerita atau cerpen.
Apa sih pengertian cerpen selain cerita pendek? Cerpen adalah cerita yang mengisahkan atau melukiskan sepenggal cerita dari tokoh2nya yang memiliki makna tertentu. Nah, dengan kata lain cerpen itu cuma mengisahkan satu atau dua scene atau satu keadaan, jadi beda sama novel yang lazimnya punya banyak konflik
So, menurut aku karya yang aku ss di atas nggak bisa di katakan sebagai cerpen melainkan cuma tulisan semata aja
Kenapa?
1. Aku nggak nemu konflik utama ceritanya apa2. Nggak ada makna ceritanya
3. Terlalu banyak perpindaham scene dan terkesan buru2
Jujur, aku emosi bacanya. Menurut aku itu bukan cerita tapi, tulisan.
Oke itu aja sih untuk hari ini
Tanya Jawab
Dalam cerpen kan harus ada amanat. Apakah amanat itu perlu dituliskan di ending cerita? Boleh ga mengawali cerpen dengan quote amanat cerita tadi??
Mewakili dengan quotes gpp, atau menyiratkan di cerita juga gpp~~~
Mau tahu lebih banyak materi dan diskusi lainnya yang tidak ada di sini, yuk gabung bersama di wga_academy
KAMU SEDANG MEMBACA
Materi Asrama T-FReYa
CasualeKumpulan materi yang diberikan oleh para mentor di asrama T-FReYa. Serta diskusi yang terjadi di asrama.