Men are annoying

1.7K 171 1
                                    

Sekolah yang melelahkan sudah lewat, Alena sedang menunggu taksi di sebuah halte di depan sekolah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekolah yang melelahkan sudah lewat, Alena sedang menunggu taksi di sebuah halte di depan sekolah nya. Hujan hari ini mengguyur deras kota Jakarta.

"Perasaan tadi cerah, deh?!" Gerutu Alena sambil menghentakkan kakinya di tanah karena sebentar lagi matahari akan memancarkan sinar orange nya.

Betapa kesalnya dia karena payung yang seharusnya ada di loker nya di pinjam oleh Asya seminggu yang lalu, dan dia juga lupa membawa mantel hujannya.

Tak lama kemudian Alena melihat dua orang yang sangat tak asing baginya. Kedua orang itu sedang berlari menuju parkiran lalu menaiki motor yang terparkir disana, mereka adalah Karina dan Zean.

Motor itu melaju keluar dari parkiran sekolah dan melintas begitu saja di depan Alena, ada perasaan cemburu di hati nya karena setiap dia meminta tumpangan dengan Zean, Pria itu pasti menolak nya.

Alena hanya memutar bola matanya malas, harus sampai kapan dia melihat ke sok romantisan dua orang ini, atau suatu saat akan ada saatnya pangeran berkuda menjemput nya, ini bukan dongeng Alena!

Tak lama kemudian sebuah taksi lewat di depannya, Alena langsung memberhentikan taksi itu dan langsung berjalan menuju rumahnya.

Ꮚ˘ ꈊ ˘ Ꮚ

Alena bergegas masuk kedalam rumahnya, dan saat dia masuk, lagi lagi dia harus mendengar ocehan kemarahan wanita yang di sebut Ibu di depannya ini.

"Dari mana aja? Kamu pikir ini udah jam berapa! Seharusnya kamu udah nyampe dua jam yang lalu dan udah belajar di kamar kamu! Pergi sana! Belajar! Jangan malu maluin saya!" Bentak nya kepada Alena. Alena sudah biasa mendengar nya, dia langsung berjalan menuju kamarnya.

Alena langsung menaiki tangga dan masuk kedalam ruangan bernuansa biru putih di depannya itu. Dia langsung masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan badannya yang terasa lengket itu.

Setelah lima belas menit di dalam kamar mandi dia langsung keluar dan memakai piyama bewarna putih miliknya, setelah itu dia langsung duduk di kursi meja belajar nya dan langsung belajar.

Jarum jam terus berputar sampai menunjukkan pukul dua belas malam, Alena langsung membereskan buku-bukunya dan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang king size.

Dia tak bisa tertidur malam ini, entahlah, yang ada dipikirannya hanya sikap random Zean kepada nya, dia benci tetapi khawatir pada Alena, jadi dia benci atau sayang? Entahlah, lagian Pria itu mencintai wanita lain.

"Zean, lo itu sebenarnya suka gak sih sama gw? Sayang gak sih? Kalo iya, kenapa lo suka Karina? Kenapa gak suka gw aja?" Ucap Alena sambil memeluk bantal guling nya erat erat.

Hanya itu yang ada dipikiran nya. Sejam sudah terlewat, gadis itu sudah tertidur dengan nyenyak sambil memeluk bantal guling nya.

くコ:彡

Hari ini Alena sedang berada di perpustakaan, Dia sedang mencari buku biologi karena besok mereka akan mengadakan ulangan biologi.

Dia langsung mendapatkan buku yang dicarinya dan hendak membacanya di meja baca yang sudah tersedia di perpustakaan nya.

Saat hendak pergi ke meja, dia tak sengaja melihat Zean yang menahan tubuh Karina yang hendak terjatuh, Alena memutar bola matanya malas sambil berkacak pinggang melihat Drama pangeran dan putri yang ada di sekolah nya.

"Drama apa lagi ini," ucapnya sambil menggeleng kepala nya pelan. "Woi! Ini perpustakaan!" Gertak Alena kepada dua orang itu.

Zean dan Karina yang menyadari itu langsung menjauh. Karina langsung membereskan buku-bukunya yang terjatuh dan pergi begitu saja.

Alena yang sedikit kesal melihat itu langsung berjalan keluar perpustakaan meninggalkan buku yang hendak di pinjam nya itu di meja begitu saja.

Dia langsung bergegas menuju taman belakang sekolah lalu mendudukkan dirinya kursi yang sudah tersedia disana.

Dia menghentak hentakan kaki nya dengan kuat untuk melepaskan amarah nya karena kesal melihat Drama dua sejoli itu.

"AKH! Kenapa sih! Gw gak boleh cemburu! Zean cuma suka gw!" Ucapnya meyakinkan dirinya.

Saat hendak pergi kembali menuju kelasnya dia tak sengaja menabrak seseorang yang lebih tinggi dari nya.

"Aduh! Siapa lagi sih ini!" Gertak nya lalu melihat kewajah orang itu, dia langsung memandang sinis orang itu. "Oi! Tower! Kalo jalan liat liat dong! Mentang mentang gw pendek, lo nabrak gw!"

"Lah? Bukan nya lo yang gak liat jalan Lo?" Jawab nya kepada Alena. Alena langsung memicingkan matanya karena Pria di depannya ini balik menyalahkan dirinya.

"Bodo! Ya elo lah yang salah! Dasar tower!" Ucap Alena sambil mendorong tubuh Pria itu tak lupa menginjak kakinya.

"Aduh! Sakit, gobl*k!" Ringis nya sambil memegang kakinya yang diinjak oleh Alena tadi. "Mak lampir!"

Alena yang mendengar itu langsung membalikkan badannya dan langsung berjalan ke arah Pria itu dan menatap nya sinis.

"Apa lo bilang?!" Tanya Alena  kepada Pria itu.

"Gak ada tuh, gw ngomong sama setan," kibul nya sambil menatap kearah lain.

"Terus maksud lo GW SETAN!" Gertak Alena lagi.

"Gak cantik, enggak," ucapnya sambil tersenyum paksa karena takut Alena semakin marah.

"Huh!" Ucap Alena lalu langsung berbalik begitu saja meninggalkan Pria itu begitu saja.

"Nama gw Reon, ya! Ingat Reon!" Teriak nya kepada Alena yang berjalan menjauh meninggalkan nya begitu saja.

-ᄒᴥᄒ-

Saat ini Alena sedang berjalan menuju Kantin, saat hendak menuju kantin, ia tak sengaja mendengar keributan di dalam gudang.

Alena yang penasaran lalu menguping di depan pintu pintu gudang dan dia mendengar suara suara yang familiar di telinga nya.

"Heh! Ini gara gara lo! Gara gara Lo, Alena jadi diam sama kita karena lu udah ngerebut Zean dari dia! Jangan pernah dekati Zean lagi! Atau lu bakal kena masalah!" Ucap seseorang dari dalam gudang, suara itu sepertinya suara Adel karena Alena begitu mengenal suara anak itu.

Alena langsung masuk kedalam dan betapa terkejutnya dia melihat Karina yang acak-acakan. Ya! Rambut nya sangat berantakan dan baju nya yang sudah kusut.

Adel dan Asya yang yang menyadari kehadiran Alena langsung terkejut, entahlah karena apa. Alena hanya terdiam melihat nya.

"Al, kita ... Kita, eum ... Aduh! Ya begitu deh pokoknya," ucap Asya gelapan ketika menyadari Alena yang terdiam membatu di belakangnya.

"Al, lo pasti suka kan, kita bantuin lo. Hehehe," ucap Adel tertawa kecut karena bingung harus mengatakan apa.

Alena masih terdiam, entah apa yang dipikirkan nya sekarang, entah bahagia karena teman-teman nya mengerti dia atau terkejut karena melihat teman temannya yang membully Karina sampai gadis itu terduduk lemas.

"Oh, ayolah Alena?! Kenapa diam saja! Kau pasti senang bukan?" Ucap Asya sambil tersenyum kecut.

ANTAGONIS ✓ [END] (GHS GEN 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang