Reon dan teman temannya masih asik berbicara, sedang kan Alena sedang memakan spaghetti nya sambil sesekali mendengar kan percakapan Reon.
Saat sedang asik memakan spaghetti nya, Alena tak sengaja melihat dua orang masuk kedalam cafe, mereka terlihat familiar di matanya. Salah satu dari mereka pun menoleh, dan Alena terkejut melihatnya.
Zean, dia adalah Zean dan Karina. Sedang apa mereka kesini? Berduaan lagi? Alena berpikir mereka seperti memiliki hubungan yang spesial.
Lalu dia melihat Karina sedang pergi menuju toilet, Alena yang penasaran pun langsung mengikuti Karina menuju Toilet.
"Mau kemana?" Tanya Reon saat Alena berdiri.
"Toilet," jawab Alena. Reon langsung mengangguk paham, dan Alena pun langsung mengikuti Karina menuju Toilet.
Alena memasuki toilet dan dia melihat Karina memasuki WC. Alena langsung berdiri bersandar di wastafel dan menunggu Karina keluar dari dalam.
Tak lama kemudian, Karina keluar dari toilet dan terkejut saat melihat Alena sedang menatapnya sinis.
"Lo ... Ada hubungan apa sama Zean?" Tanya Alena kepada Karina yang di depan nya.
"Enggak, ki - kita cuma teman," jawab Karina dengan nada ketir.
"Bohong ... Kenapa kalian berduaan? Makin lama makin dekat! Gak mungkin kalian cuma teman!" Gertak Alena kepada Karina.
"Kita cu ... " Omongan Karina terpotong karena Alena hendak menampar nya, tetapi ia mencegat nya, dan mengeraskan genggaman nya. "Lo gak bisa seenaknya sama gw!"
"Akh! Lepasin!" Ucap Alena sambil berusaha melepaskan tangan nya.
"Cih! Lo itu cuma pembully yang gak tau diri! Dah jelas jelas Zean nolak lo berkali kali, tapi lihat, lo masih ngejar dia ... MURAHAN!" Ucap Karina menekan kata diakhir katanya. Dia langsung menghempaskan tangan Alena.
"Lo bilang gw murahan?! Lo yang mura - "
Plak!
Ucapan Alena terpotong ketika sebuah tangan menampar pipi nya, Karina menampar pipi Alena hingga berbekas dan membuat sudut bibir Alena terluka.
"JANGAN PERNAH BILANG GW MURAHAN!" Ucap Karina dengan nada tinggi.
"Bukan nya lo duluan yang bilang gw murahan?! Giliran diri sendiri gak boleh!" Gertak Alena kepada Karina.
"DIAM! JANGAN SEBUT GW MURAHAN!" Gertak Karina lagi.
"Lo sakit jiwa ya?! Giliran diri sendiri gak boleh, giliran orang lain seenaknya!" Gertak Alena lagi sambil tersenyum sinis.
"Lo yang sakit jiwa! Kasian banget ya, sekarang teman temannya udah pergi semua," ucap Karina sambil tersenyum sinis.
"Terus! Lo pikir gw bakal takut sama lo karena teman teman gw udah pergi semua?! ENGGAK!" Gertak Alena sambil menatap penuh kebencian kearah Karina.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIS ✓ [END] (GHS GEN 1)
Teen Fiction❝Antagonis bukanlah sifat! antagonis itu hanya ada di Drama, namun apa antagonis tak boleh bahagia?!❞ -Alena Edlyn ❝Antagonis bisa menjadi sifat, karena orang tersebut benar benar seperti Antagonis di dunia nyata❞ -Zeandra Anggara ...