Enjoy
.
.
.Langit kelam dengan cahaya kebiruan diujung cakrawala. Mataharinya besar dan merah seolah akan meledak kapan saja. Malam dan siang pun tak ada bedanya.
Itulah Charn, sebuah kerajaan besar di sebuah dunia.
Sangat berbeda jauh dengan bumi kalian yang memiliki langit biru cerah berhias awan dan mentari kuning saat siang. Juga langit kelam berhias bintang dan bulan saat malam.
Air sungai maupun laut tak seindah air bumi yang jernih. Airnya berwarna agak kemerahan dengan sedikit oranye.
Entah itu efek sinar mentari mereka, ataukah airnya memang seperti itu. Tapi tenang saja, airnya masih layak untuk diminum.
Buktinya, sampai sekarang tidak ada makhluk di Charn yang meninggal setelah meminum air itu.
Ras raksasa dan jin bisa bertahan hidup setelah ratusan tahun. Bahkan ras manusia yang katanya hanya hidup tak sampai 80 tahun, bisa bertahan hingga seratus tahun lebih di Charn.
Kerajaan Charn dipimpin oleh Raja para Raja, Terion dengan istrinya Ratu para Ratu, Melia. Dengan sistem pemerintahan yang sedikit membingungkan jika tak dipahami dengan baik.
Di dunia kalian, ada yang disebut bangsawan. Di Charn, ada ras jin dan raksasa yang memerintah para manusia seperti bangsawan. Mereka disebut Raja.
Sedangkan diantara para Raja, ada raksasa dengan kekuatan sihir dan fisik yang luar biasa, dia disebut sebagai Raja para Raja.
Pria dengan tubuh tinggi, mungkin lebih dari empat meter, tampan dengan warna rambut keemasan bak sang Raja Agung yang baik hati nan bijaksana.
Itulah Terion, Raja para Raja yang begitu bijaksana.
Dibawah pemerintahannya, Charn menjadi kerajaan yang damai dimana para Raja menjadi ikut bijaksana sepertinya dan tidak membuat para rakyat menderita.
Seperti yang kukatakan sebelumnya, Raja para Raja, atau mari kita panggil Terion (karena Raja para Raja itu cukup panjang sampai membuatku sulit menulisnya) memiliki satu Ratu —Ratu para Ratu, mari kita sebut Melia— yang seorang jin bedarah murni.
Melia sebagai jin berdarah murni memiliki kekuatan magis yang sangat kuat, melebihi Terion sendiri.
Melalui pernikahan, keduanya dikaruniai tiga anak perempuan, Eva, Jadis dan Cilica.
Sebagai anak pertama, Eva hanya memiliki seperempat darah raksasa ditubuhnya dengan lebih banyak darah jin. Karena itulah kekuatan magisnya tidak bisa ditandingi.
Eva merupakan anak yang sangat bijaksana dengan bakat kepemimpinan yang menonjol. Dia banyak kali memenangkan peperangan juga memimpin pasukan sendiri dengan baik.
Selain itu, dia belajar dengan cepat. Seluruh mata pelajaran yang harusnya dia kuasai untuk delapan tahun mendatang, bisa dia kuasai hanya dalam kurung waktu tiga tahun.
Eva bahkan dijuluki The Perfect One. Sangat sempurna dimata semua orang.
Tapi, tidak ada yang tahu selain keluarganya bahwa fisik Eva tak sekuat kekuatan magisnya, dia bahkan tidak bisa mengangkat pedang sendiri.
Lalu, anak kedua, Jadis memiliki darah setengah jin dan setengah raksasa. Dia sudah dinobatkan menjadi penerus Terion oleh para keluarga jin murni di Charn.
Tapi, baik Terion dan keluarga raksasa murni lainnya menolak akan itu. mereka lebih memilih Eva karena prestasinya yang gemilang.
Jadis meiliki rupa yang begitu indah. Ia mampu membuatmu iri setengah mati jika engkau ialah perempuan. Sedang akan membuatmu jatuh hati jikalau kau merupakan lelaki.
Jadis sangat berbeda dengan Eva. Dirinya hanya bisa mengeluarkan sihir terbatas, sihir es. Sihir miliknya begitu indah namun sangat mematikan.
Ia pun begitu handal dalam berpedang. Kekuatan fisiknya tidak main-main. Mungkin jika di bumi, dia mampu mengangkat tiang listrik sendirian.
Hanya saja, Jadis terlampau tamak. Membuatnya belajar ilmu sihir hitam karena ingin sekuat kakaknya.
Selain itu, Cilica sebagai putri ketiga. Tak banyak yang diketahui tentang dirinya. Hanya bahwa Cilica tidak seperti kedua kakaknya. Ia tak tertarik dengan perebutan takhta. Dan menghilang setahun sebelum terjadinya tragedi besar.
Negeri ini aman dan damai hingga Terion menghampiri kematiannya dan Eva menaiki takhtanya sebagai Ratu para Ratu.
***
Ada satu sihir hitam yang sepakat untuk tidak digunakan oleh seluruh dunia. Itu ialah Kata Kemalangan.
Sihir ini merupakan sihir yang begitu mengerikan. Jika melakukannya dengan upacara yang tepat, maka akan menghabisi seluruh makhluk hidup di dunia itu selain penggunanya.
Sihir ini diciptakan oleh seorang Penguasa Tiran yang sudah setengah gila dari dunia lain dan menyimpannya dalam sebuah buku yang bertuliskan 'Kemalangan Sebuah Dunia'.
Tak ada yang tahu betul siapa namanya, dari dunia mana dirinya serta bagaimana dia bisa menciptakannya.
Tapi, buku mengerikan itu kini berada di tangan seorang gadis kecil, putri bersurai emas nan cantik bernama Jadis.
Jadis menatap buku bersampul hitam dengan ukiran perak disetiap sudutnya. Buku yang hanya setebal lima sentimeter itu dibacanya dari awal hingga akhir.
Awalnya Jadis tidak paham makna buku ini. Hingga hari dimana dia belajar sihir tiba, dia mulai tahu cara kerja sihir yang dijelaskan buku itu.
Kata Kemalangan merupakan sihir yang dilarang sejak beratus-ratus tahun yang lalu. Raja para Raja terdahulu telah melarang seluruh keturunannya untuk mempelajari sihir itu.
Tapi Jadis tidak perduli. Dia lebih tertarik dengan tawaran bahwa jika dia menggunakan Kata Kemalangan disaat yang tepat, maka dia akan menjadi Ratu seluruh dunia.
Namun, apa yang dia pikirkan tentu saja sangat berbeda dengan kenyataan. Pada akhirnya, Raja ada karena rakyat. Tanpa rakyat, Raja bukanlah apa-apa, melainkan hanya satu makhluk yang begitu rapuh.
.
.
.TBC~
Ini cerita pertamaku.... Komen aja sepuasnya mau bilang apa. Gausah ditahan² ok 👌
( ̄ω ̄)______________________________________
Publish: 11 Februari 2021
Revisi: 21 November 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
High Witch of Narnia [END]
Fanfiction~ ENDING ~ The Chronicles of Narnia Fanfiction Eva ialah kakak kandung dari Jadis. Dirinya dibawa oleh Aslan dari Charn ke Narnia sebagai Penyihir Agung Narnia. Juga untuk menuntaskan sumpah yang pernah ia ucapkan saat melawan Jadis. Ia mengikut...