Enjoy
.
.
.
Peter menyandarkan samping kepalanya pada jendela. Netranya menatap pada laut dengan sendu.Tepukan pelan terasa dibahunya membuatnya berbalik menatap Susan yang menatapnya khawatir. "What happen?"
Sang kakak menggeleng lalu kembali menatap pada pemandangan diluar. Susan menghela napas lelah.
Semenjak kepergian Edmund dan Eva ke wilayah mereka beberapa hari lalu, Peter tak hentinya menatap kearah laut. Bahkan lebih parah dari sebelumnya.
Terkadang lelaki itu sampai lupa makan jika tidak di ingatkan. Ia juga sempat lupa melaksanakan janji temu dengan pada peri angin yang datang.
Membuat semua orang hanya menggelengkan kepala bingung.
Lantas ia beranjak, mendudukkan diri di sofa. Bergabung dengan Lucy yang sedang membaca novel romansa.
"Astaga!"
Gadis bersurai emas itu berseru membuat dua orang yang lain berbalik padanya.
"Ada apa, Lucy?" Susan bertanya khawatir. Tak cukup kakak pertama yang membuatnya khawatir, adik bungsu pun ikutan membuatnya jantungan.
"Novel ini seru sekali!" Lucy dengan wajah tanpa dosa kembali membaca novel. Membuat Susan hanya mengelus dada.
Netranya kini menatap kakak pertama yang juga rupanya sudah kembali menatap laut. Susan memutar otaknya.
Melihat Peter melamun begini, membuatnya mengingat percakapan lalu dengan Eva dan Lucy.
Mereka berfikir bahwa Peter melamunkan gadis merman. Itu saat Eva dan Edmund masih ada di Cair Paravel.
Kini mereka telah pergi berhari-hari. Dan Peter masih melamun bahkan semakin parah.
Apakah mungkin Peter bukan menyukai gadis merman? Lantas siapa? Tak mungkin kakaknya belok menyukai adik kandung lelakinya sendiri.
Lantas pilihan terakhir jatuh pada Eva. Ada kemungkinan Peter menyukai Eva.
Lamunan Susan terhenti kala melihat Peter yang menempelkan tangannya pada kaca jendela. Sedangkan wajahnya berubah kaget.
Diikuti netra Susan yang melebar setelah mendengar lirihan Peter.
"Eva pulang."
***
Mereka tiba di Cair Paravel tepat pada matahari berada di tengah langit. Dua penunggang kuda terbang itu turun dari punggung pegasus masing-masing.
Lantas menyampaikan salam sampai jumpa dan melambai pada dua pegasus yang kini terbang tinggi.
Edmund membawa keranjang besar berisi buah didepannya. Dengan segera, Eva meraih sebelah pegangan keranjang, hendak membantu sang raja. Membuat sang lelaki mengangkat alis heran.
"Apa yang kau lakukan?"
Bibir kecil melengkung. Menampilkan lesung pipit yang selalu menghias kala tersenyum.
"Aku membantu teman baruku."
Edmund terkekeh. Lantas memegang sebelah pegangan keranjang dan membawanya bersama dengan Eva. Menuju kearah dapur.
"Let's go!"
Baru hendak berjalan, mereka menatap tiga orang yang tengah berlari kearah mereka. Yang terkecil, gadis bersurai emas hendak menerjang sang gadis ginger.
KAMU SEDANG MEMBACA
High Witch of Narnia [END]
Fanfiction~ ENDING ~ The Chronicles of Narnia Fanfiction Eva ialah kakak kandung dari Jadis. Dirinya dibawa oleh Aslan dari Charn ke Narnia sebagai Penyihir Agung Narnia. Juga untuk menuntaskan sumpah yang pernah ia ucapkan saat melawan Jadis. Ia mengikut...