FRIENDSHIP!!!

Dua Puluh Tujuh

*
*
*

"Jun.." seru Rosie saat melihat seseorang yang duduk diruang tamu rumahnya. Tadi soobin memanggilnya dan memberi tahu kalau ada temannya yang berkunjung.

Rosie mendekat dan ikut duduk disamping Junho.

"Kenapa lo disini? Seharusnya lo kemo kan hari ini?"

Junho tersenyum sejenak.

"Gue batal kemo hari ini sie. Lebih tepatnya diundur. Gue juga kesini juga sekalian pamit sama lo."

"Pamit?" Rosie mengernyit heran.

"Iya sie, dokter yang nanganin gue, udah ngurus pengobatan gue di luar negeri."

"Luar negeri?"

"Iya sie, tepatnya Amerika. Gue bakal kesana didampingin sama dokter gue."

"Tapi Jun, lo beneran gak apa-apa pergi sejauh itu?"

"Gak sie, gue malah semangat pengen kesana. Entahlah sejak nasehat lo tempo hari gue jadi semangat lagi buat sembuh sie. Gak ada gunanya berputus asa."

"Tapi kalo lo disana, gue gak bisa nemenin lo setiap saat berobat jun."

"Gak apa-apa sie.. Gue ngerti. Dan selama pengobatan gue disana, gue janji bakal terus ngabarin lo."

"Serius Jun? Beneran janji yah? Terus kabarin gue."

"Pasti Sie."

"Oiya, lo kesini sama siapa Jun?"

"Gue sendiri kesini."

"Nyetir sendiri maksud lo?"

Junho mengangguk.

"Astaga Jun, kok lo nekad sih. Kalo lo drop lagi gimana?"

"Gak kok sie, gue seger-seger aja ini, apalagi udah ketemu sama lo, tambah seger badan gue."

"Ciihh.. Gombal. Tapi Jun, lo bisa hubungin gue, biar gue yang nemuin lo. Gak perlu lo yang repot-repot kesini."

"Gak apa-apa sie. Udah ijin juga sama dokter gue, sekalian juga kan maen kesini soalnya udah lama banget gue gak kesini."

"Iya juga sie, tapi mommy daddy gue gak ada ini, soobin doang sama gue dirumah. Lo ketemu soobin kan tadi."

"Iya, dia yang bukain pintu tadi. Soobin udah gede aja yah sie. Pasti udah pacaran tuh dia."

"Udah gede emang, tambah nyebelin juga."

"Masih suka berantem emang?"

"Setiap saat Jun, abisnya tuh anak tambah nyebelin tau gak."

"Kakaknya yang harusnya ngalah, kan udah gede. Udah dewasa gini."

"Sikap dewasa gue berlaku ke orang lain, soobin pengecualian."

Junho hanya menggeleng dan terkekeh mendengar ucapan Rosie, sedari dulu yang ia tau Rosie dan adiknya tak akur dan sering menjahili satu sama lain.

"Oiya Jun, lupa astaga.. Gue ambilin minum dulu yah. Hehehee.. Gak pekah banget yah gue jadi tuan rumah."

Rosie hendak beranjak tapi ditahan oleh Junho.

"Gak usah repot-repot sie."

"Gue gak ngerasa repot Jun, justru gue jadi gak enak kalo lo kesini gak makan atau minum apa-apa."

"Beneran gak usah sie. Gue juga kesini cuma bentar, gak bisa lama-lama."

"Loh, kok gitu?" ucapnya lesu.

"Gue emang dapat izin dari dokter gue sie, cuman gak bisa lama-lama juga."

"Umm.. Gitu yah. Lo kapan berangkatnya Jun."