✨✨✨Hyeji lagi ngambek. Pakai banget. Perkara nggak ada yang milih dia di team Buna. Gila aja. Semua milih di team Yayah sama Jioo. Dia jadi berpikir keras, meratapi nasib, hei sebenarnya dia ini kurang apasih?
Kurang cantik? Ya, memang. Tapi kan udah laku. Nggak masalah yang penting suami cinta mati. Mana suaminya Min ganteng Yoongi lagi, bangga dong dia.
Kurang bahenol? Dulu sih iya, tapi sekarang, beuh— bodynya udah kayak body genjrengan. Sekali genjreng, asik banget padahal.
Kurang kalem? Itu sih ciri khasnya. Urakan dan barbar. Tapi kan jatuhnya lucu dan gemesin. Duh, mana tahan!
Apalagi ya? Kurang pintar? Kurang dewasa? Kurang apalagi? Hah? Hyeji merasa dia udah paling sempurna karena dia kan penganut "love yourself first. Before trying to love someone." meskipun kadang-kadang juga lupa karena semenjak punya anak rasanya dia amburadul banget sih.
Ngomong-ngomong soal anak, kalau nggak ada yang ngantongin Jioo selama 9 bulan di perutnya, nggak bakal ada tuh anak bayik si gemes yang kalian puja-puja. Bapaknya apalagi, dia juga numpang bikin padahal. Si bunda yang sibuk berjuang melawan gimana susahnya mengandung dan melahirkan.
Hyeji lagi sedih banget, serius. Merasa hidupnya hampa kayak nggak ada yang mendukungnya suka cita. Semuanya palsu semenjak kehadiran si gemes yang sekarang lagi peluk-pelukan sama ayahnya di kasur, mentang-mentang hari libur ayah dan anak itu leha-leha sejak pagi menjelang siang, sibuk glundang-glundung sambil ketawa-ketiwi, main game, nonton kartun, nyanyi-nyanyi, tepuk tangan, pokoknya semua hal menggemaskan sudah diajarkan oleh Yoongi.
Jadi, cemburu sama anak sendiri boleh nggak sih????!!
"Tuan-tuan sekalian, makanan sudah siap di meja makan, dipersilahkan untuk menyantapnya selagi panas~" kata si Bunda bak seorang pelayan istana yang dengan sopan menyuruh para pangeran untuk mencicipi makanan yang baru saja dia buat.
Yayah sama Jioo langsung berhenti ketawanya. Padahal tadi lagi asik banget main ps sambil Jioo di pangku si ayah, "okeee bunaa sayanggg~~~" teriak Yoongi yang diikuti dengan ocehan Jioo yang juga seakan bilang 'iya bunaku cantik'.
Hyeji menghela nafas, "aku hitung sampai 2, kalau nggak cepet ke meja makan, aku ngambek nggak mau masakin kalian lagi ya? Satu, satu seperempat, satu setengah, satu—" belum nyebut dua, Yoongi langsung sigap gendong Jioo buat jalan menuju tempat makan. Sedangkan Hyeji cuma dilewati gitu aja tanpa dianggep lagi. Lagi-lagi Hyeji menghela nafas panjangnya.
"Kok asin?" celetuk Yoongi, yang jelas bikin kening Hyeji mengerut.
"Masa? Aku daritadi makan enak-enak aja tuh?" balas Hyeji yang lanjut nyuapin Jioo karena si bayi udah bisa makan makanan manusia.
"Ciiin bunaaa~~ acinnnnn~~" ini pula, si bayik sok tau ikut-ikutan bilang asin. Sambil melet-melet niruin ekspresi wajah si yayah yang keasinan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Simple, i love you.
Fanfiction[COMPLETED] [AFTER, YOU (=i)] Min Yoongi 'bucin' the series; 1. Tsundere [End] 2. You (=i) [End] 3. Simple, I Love You [End] Dari kak Yoyon- jadi, Ayah Minmin. Dari si Bocil- jadi, Bunda Hyeji. -Setiap hari ribut, dari hal kecil ke yang besar...