✨✨✨
"Ayah, iya, a-ayah?"
"Ih Bunda aja!"
"Ayahhhhhh??"
"Yang ngandung sembilan bulan siapa sih?"
"Yang nanam benih siapa?"
"Ck, pokoknya Bunda, ayo bilang bun—"
"Hiksss— hiksss— huaaaaa—"
Hyeji langsung panik. Buru-buru gendong Jioo dan kemudian nenangin biar enggak nangis, "aduh— aduh— anakku sayanggg, iyaa sini sama Bunda, mau nyanyi aja, hmmmm? Iya ayo nyanyi ya? Balonku ada lima rupa-rupa warnanya, meletus balon hi—"
"DOOOOORRRR!" bagian dornya direbut sama si suami laknat, Yoongi teriak keras banget, bikin Jioo yang awalnya udah berhenti nangisnya dan fokus dengerin Bundanya nyanyi malah jadi nangis lagi.
"Hueeeeeee— hiksss— hikssss!!!!"
Oh, God.
Setiap hari semakin stress Hyeji menghadapi suaminya yang tingkahnya ngalahin anak bayinya sendiri. Dia heran banget sama Yoongi, kenapa sih suka banget gangguin anaknya yang lagi anteng-anteng aja tapi malah dibikin nangis berkelanjutan? Kayak sehari kalau enggak bikin Jioo nangis itu belum afdol.
"Yah—"
"Ya, Bunda?" Yoongi naik turunin alisnya, dia sekarang udah rebahan di sofa sambil mainan ponsel karena kebetulan ini hari libur.
"Eum— aku boleh enggak?"
"Boleh apa?" tanya Yoongi cuma sekilas aja. Enggak serius nanggapin Hyeji yang wajahnya udah letih banget daritadi pengen rebahan tapi anaknya minta digendong terus.
"Boleh jadi kamu sehari aja.."
Yoongi awalnya diam. Barangkali masih mikir apa maksud istrinya. Tapi sedetik kemudian, dia paham dan langsung ketawa kencang, "maksud kamu, aku yang nanti nenenin Jioo gitu?" tanyanya terheran juga.
Hyeji lalu buang nafas kasarnya beberapa kali. Dia nyoba pelan-pelan duduk di sofa yang dipakai rebahan Yoongi mumpung si bayik lagi dia kasih asi sambil matanya merem-merem karena tadi memang rewel banget— efek ngantuk. "Ya. Semua yang aku lakukan nanti kamu yang kerjain. Mau?" dia noleh ke Yoongi yang saat ini udah bangkit dari rebahannya.
"Ya nggak bisa gitu dong, yang...." Yoongi enggak terima, dia lalu natap anaknya melas, "kasihan Jioo nanti kekurangan kasih sayang seorang ibu kalau aku yang seharian gendong terus."
"Ya memang enggak kasian dia juga kurang kasih sayang seorang Ayah?" Hyeji balik melawan.
"Aduh— enggak gitu—" kemudian Yoongi gelengin kepalanya, bingung mau bilang gimana lagi buat jelasin, "gini, aku kan juga kerja setiap hari, nah uangnya buat siapa? Buat kalian juga, kan? Lalu kalau kamu minta aku jadi kamu sehari aja, nanti yang kerja siapa? Kamu? Enggak bakal kan kamu balik kerja lagi disaat punya bayi yang harus full dijagain gini?" Yoongi kemudian mengelus kepala anaknya yang sekarang udah beneran tidur sambil bibirnya masih nenen, "kita kan udah sepakat, dan kodrat kita berdua memang seperti ini sesuai porsinya masing-masing."
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Simple, i love you.
Fanfiction[COMPLETED] [AFTER, YOU (=i)] Min Yoongi 'bucin' the series; 1. Tsundere [End] 2. You (=i) [End] 3. Simple, I Love You [End] Dari kak Yoyon- jadi, Ayah Minmin. Dari si Bocil- jadi, Bunda Hyeji. -Setiap hari ribut, dari hal kecil ke yang besar...