✨✨✨
"Sayang— Hyeji— dengerin aku dulu, jangan kayak gini, kasian Jioo—" Yoongi berusaha menahan lengan istrinya yang akan keluar dari rumah mereka. Sedangkan Jioo dengan tenang sedang tertidur lelap di stoller bayinya, seakan tidak lagi peduli dengan pertengkaran kedua orang tuanya malam ini.
"Aku butuh tenangin diri kak, aku butuh jauh dari kamu, aku nggak bisa berpikir jernih kalau ada kamu. A-aku—" Hyeji kemudian menangis, air mata yang ia tahan akhirnya tumpah juga, mengalir deras layaknya hujan di luar sana. Tangisnya begitu memilukan, namun tak ada seorangpun yang menenangkannya, bahkan suaminya sendiri.
"Aku nggak mau kamu bohongin lagi, aku— hikss—" wanita itu lalu memukul dada suaminya berulang kali, melampiaskan betapa ia sangat kecewa dengan apa yang telah terjadi, padahal sudah ia tahan namun tetap saja akan meledak karena muatannya sudah penuh, "k-kamu jahat kak, kamu nggak mikirin hati aku? Nggak mikirin anakmu? Aku berasa kayak orang bodoh, selalu nungguin kamu pulang, selalu kangen sama kamu, selalu nurutin apa yang kamu mau. Tapi, kenapa jadi kayak gini— hikss—" Hyeji sudah tak sanggup lagi berdiri, lututnya sangat lemas, ia sudah sepenuhnya terduduk di lantai dengan keadaan yang sangat kacau. Tangisan yang benar-benar membuat siapa saja yang mendengarkan ikut terluka karenanya.
"Jiii—" sedangkan, pelaku utama, Min Yoongi ikut melemas dibuatnya. Ia berusaha menyembunyikan anaknya lebih dulu di dalam kamar, menutup pintunya rapat-rapat, tak mau jika sampai anaknya mendengar pertengkaran yang bahkan selama mereka menikah baru kali ini sangat kacau.
Setelah selesai dengan anaknya. Yoongi menghampiri Hyeji yang masih terduduk di lantai sembari menangis dengan kencang. Ia lalu memeluk tubuh itu, namun dihempaskan begitu saja oleh Hyeji. "Apa yang kamu lihat, kamu dengar, itu belum tentu benar."
"T-tapi aku punya buktinya! Aku tahu kakak memang akhir-akhir ini sering pulang telat. Selalu bertingkah aneh kayak orang lagi kasmaran. Ditambah, harum tubuh kakak itu beda setiap pulang telat. Sampai paket itu datang, paket buat kakak, ada nama pengirimnya, ada surat cintanya. Memang itu belum cukup buat buktiin kalau kakak emang ada main dibelakangku?!" Hyeji mulai berteriak. Menunjuk paket yang ada di depan pintu yang tentu saja sudah ia buka sedari tadi dan setelahnya ia lempar dengan asal karena sangat syok dengan apa yang ia lihat.
Yoongi lagi berusaha banget untuk tetap tenang, namun sulit, itu juga menyulitkannya ketika mengetahui istrinya begitu terluka karenanya, "J-ji, kita kenal bahkan udah bertahun-tahun, memangnya aku pernah selingkuhin kamu? Pernah aku nyakitin kamu karena orang ketiga? Aku— hidupku 24/7 selalu sama kamu sayang. Kamu nggak mau percaya sama aku yang selama ini udah bareng-bareng terus? Dari yang kita masih berdua, sampai ada Jioo, cuma kamu Ji— cuma kamu yang bikin aku nggak pernah bisa berpaling!"
"Hati manusia itu lambat laun berubah, kak. Kemarin atau bahkan dulu kamu memang nggak bisa berpaling dari aku, tapi siapa sangka kalau kamu tiba-tiba ketemu orang yang bisa mematahkan omonganmu itu?" ucap Hyeji yang perlahan mulai menghentikan tangisannya, saat ini ia tengah memandang wajah tegang suaminya. Ia lalu berusaha tersenyum simpul, mengetahui fakta ternyata suaminya masih setampan dan segagah itu meskipun semakin berumur membuatnya kehilangan kepercayaan dirinya.
Yoongi menghela napas panjangnya. Ia mengacak kasar rambutnya kemudian juga wajahnya yang suram itu, "percaya sama aku. Aku suamimu. Aku udah ada disampingmu bertahun-tahun. Kamu dan Jioo udah membuat aku cukup, tapi— tapi kenapa kamu milih dengerin semua omongannya dibanding aku; suamimu sendiri?" Ia sudah mulai kehilangan keseimbangannya, tubuhnya memanas dengan mata yang berkaca-kaca. Yoongi benar-benar tak menyangka jika perlakuan baiknya ke semua orang di salah gunakan seperti ini. Membuat siapa saja dapat dengan mudah salah sangka.
Hyeji menangis lagi, kali ini menutupi wajahnya dengan telapak tangannya, ia cukup frustasi karena berhari-hari setelah pertemuan dan pesan singkat yang ia terima membuatnya meledak juga pada akhirnya, "k-karena aku nggak percaya diri lagi— hikss hikss— aku nggak lagi secantik dan semuda dulu. Badanku nggak lagi keurus semenjak aku sibuk ngurusin anak dan juga rumah. Aku udah merasa bener-bener menyeramkan, nggak bisa pergi perawatan, nggak pernah dandan, nggak pakai baju bagus. A-aku setakut itu kamu berpaling, aku nggak lagi percaya diri setelah aku ketemu sama sekertaris barumu kak!"
Pun setelah meluapkan apa yang ia rasa, Yoongi buru-buru membawanya kedalam pelukan hangatnya, mengelus punggung dan juga kepala istrinya dengan sangat lembut meskipun hatinya ikut terluka karena tak dipercaya. Hyeji hanya pasrah, menerima saja perlakuan suaminya. Karena memang harus seperti itu, tetap harus berusaha menenangkan dengan pelukan meskipun seribu kali ditolak.
"Ji, aku nggak pernah sekalipun mikirin tentang penampilanmu. Dari awal, aku jatuh cinta bukan karena fisik. Aku jatuh cinta karena itu kamu. Semua yang ada di kamu buat aku jatuh cinta bahkan sampai sekarang," bisik Yoongi tepat di telinga Hyeji, membuat istrinya itu semakin menangis dipelukannya, "nggak ada yang bisa gantiin kamu, Ji. Orang lain nggak bakal bisa jadi kamu. Percaya sama aku ya? Semua yang terjadi akhir-akhir ini perlahan tolong lupakan, pelan-pelan aku akan buktiin kalau aku sama sekali nggak ada niatan mau selingkuh."
"T-tapi—"
"Sssst—" Yoongi mulai melepas pelukan mereka, mengajak istinya untuk bangkit dari lantai, perlahan menuntun agar duduk di sofa tempat biasa mereka memadu kasih, "cukup kamu, Jioo dan juga calon anak-anak kita nanti. Percaya sama aku ya, aku suamimu, aku nggak bakal pernah tega ngecewain kamu dan keluarga kecil kita," ia akhirnya meneteskan air matanya juga, setangguh-tangguhnya lelaki, akan rapuh juga jika menyangkut apa yang dia cintai terluka. Yoongi mengecup kening Hyeji, menggenggam erat kedua tangannya seakan tidak ingin melepaskannya. Membisikan beribu kata cinta agar yang terkasih tak lagi terluka. Padahal jelas, perlakuan manis dan semua omong kosongnya itu tak sedikitpun membuat Hyeji terobati.
[]
/AKU CINTA YOONGI BOCIL KOK. CUMA BIAR CERITANYA NGGAK FLAT AJA KOK SUMPAH, JANGAN MARAHIN AKU YA:(/
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Simple, i love you.
Fanfiction[COMPLETED] [AFTER, YOU (=i)] Min Yoongi 'bucin' the series; 1. Tsundere [End] 2. You (=i) [End] 3. Simple, I Love You [End] Dari kak Yoyon- jadi, Ayah Minmin. Dari si Bocil- jadi, Bunda Hyeji. -Setiap hari ribut, dari hal kecil ke yang besar...