Doyoung panik tiba tiba Junghwan demam mana Haruto belum pulang jadinya Doyoung makin gak karuan.
"Hallo mas kamu pulang ya sekarang aku takut banget Junghwan demam!" - Doyoung
"Iya sayang mas pulang sekarang!" - Haruto
Haruto bergegas pulang dia itu paling gak bisa tenang kalau anaknya demam.
Untung jalanan gak macet Haruto datang bersama dokter pribadi Junghwan kebetula dokter tersebut adalah seniornya semasa kuliah dulu.
"Gimana keadaan anak saya dok?" Tanya Haruto setelah dokter itu memeriksa Junghwan dan kini Junghwan lagi tidur badannya pun udah gak menggigil.
"Anak kamu cuma kecapean. Dia kayanya hyper aktif ya?" Ucap dokter bernama Park Jisung.
"Iya dok, ada kalanya seharian gak bisa diem dan dia susah banget kalau di suruh tidur siang" jawab Doyoung.
Jisung tersenyum sambil mengangguk.
"Tapi dia gak apa apa kan?" Doyoung emang paniknya selalu berlebihan.
"Gak apa apa kok dia hanya butuh istirahat aja" tutur Jisung.
Doyoung senderan di sofa dia lemes banget akibat kepanikannya.
"Sayang" Haruto duduk di samping istrinya.
"Mas aku tadi takut banget Junghwan menggigil badannya panas dia terus terusan manggil kamu aku bener bener takut mas" Doyoung nangis lalu mengusap air matanya dengan kasar.
"Kamu sekarang tenang ya" Haruto membawa Doyoung dalam pelukannya.
"Mas bikinin minum dulu kamu stay disini oke!" Haruto melepas pelukannya lalu pergi ke dapur membawa segelas air hangat untuk istrinya.
"Nih kamu minum dulu biar enakan!" Perintah Haruto dan Doyoung nurut.
Doyoung meminum setengah gelas air tersebut dia merasa enakan sekarang.
"Mas" Doyoung menggenggam kedua tangan suaminya setelah sebelumnya dia menyimpan gelas tadi ke meja.
"Kenapa sayang?" Haruto mengelus pipi Doyoung.
"Pindahin Junghwan ke kamar kita ya mas? Aku gak mau jauh dari dia" Doyoung memohon.
"Iya sayang aku juga khawatir membiarkan Junghwan tidur sendirian dalam keadaan demam" Haruto tersenyum.
"Yuk kita pindahin Junghwan!" Ajak Haruto menggandeng tangan istrinya.
Junghwan terlelap tak lupa Doyoung menyelimuti buah hatinya itu.
"Mas kamu mandi dulu gih!" Perintah Doyoung membukakakan kancing jas yang di pakai suaminya.
Haruto ngangguk lalu pergi ke kamar mandi.
"Sayang jangan bikin mama panik lagi ya? Mama takut banget untung papa cepet dateng" Doyoung mengelus pipi Junghwan menatap wajah polos itu sedang terlelap.
Haruto tersenyum menatap kedua harta paling berharganya itu tiba tiba Haruto teringat masa masa Doyoung mau melahirkan.
"Mas sejak kapam kamu disitu?" Doyoung baru ngeuh Haruto lagi natap dia bahkan udah pake piyama.
"Kamu daritadi fokus ke Junghwan terus sampe gak sadar mas udah mandi sama pake piyama" Haruto terkekeh.
"Mas maafin aku ya? Aku selalu bergantung sama kamu" Doyoung menunduk.
"Justru mas akan sangat kecewa kalau kamu gak bergantung sama mas" ucap Haruto menengadahkan kepala Doyoung.
Doyoung tersenyum.
"Kita tidur yuk! Kita peluk Junghwan sama sama" ajak Haruto dan Doyoung iyain.
Junghwan membuka mata dia nengok kanan kiri bibirnya tersenyum melihat mama papanya masih terlelap.
~muach~ Junghwan mengecup pipi Haruto hingga sang papa terusik dari tidurnya.
"Sayang kamu udah bangun?" Haruto suaranya serak khas bangun tidur.
Junghwan nyengir lalu memeluk Haruto.
"Hwan kemarin dingin pengen peluk papa tapi papa belum pulang" bocah polos itu mengerucutkan bibirnya lucu.
"Maafin papa ya nak?" Haruto memeluk putranya mengecup kepalanya berkali kali.
Doyoung membuka matanya dilihatnya dua jagoan dia lagi pelukan.
"Mama gak di peluk?" Doyoung merapatkan tubuhnya pada Junghwan yang masih setia memeluk Haruto.
"Sini mama peluk Hwan aja sama papa" kata Junghwan dan Doyoung tersenyum. Dia lega panas Junghwan udah gak demam lagi.
"Sayang, papa harus mandi kan mau kerja" Doyoung mengusap kepala putranya.
"Gak boleh! Papa di rumah aja! Mau ya pah?" Junghwan mengeratkan pelukannya pada sang papa.
"Iya papa di rumah nemenin jagoan papa yang gantengnya mirip papa" Haruto menarik selimut menutupi tubuhnya dan Junghwan.
"Kerjaan kamu gimana mas?" Tanya Doyoung.
"Nanti aku telfon kak Mashi aja" sahut Haruto memejamkan matanya.
Doyoung menyiapkan sarapan untuk kedua jagoannya sementara Haruto lagi guling guling di karpet bareng anaknya yang ngajak dia main perang perangan padahal baru sembuh emang aktif banget Junghwan tuh.
"Mas ayo makan dulu!" Teriak Doyoung darinarah dapur.
"Sayang makan dulu yuk! Nanti main lagi" Haruto bangkit dari acara guling gulingnya.
"Papa gendong!" Junghwan beraegyo kan lemah papa kalau Junghwan udah lucu begitu.
Digendongnya Junghwan ampe tuh anak seneng banget.
Junghwan emang jarang menghabiskan waktu bersama papanya makanya kalau papa di rumah kesempatan dia manja manjaan ampe mama harus ngalah dulu karena gak bisa manja manjaan sama suaminya hehe.
Junghwan dan Doyoung kadang manjanya sama untung Haruto seorang suami dan ayah yang suka dengan sikap manja.
"Selamat pagi sayang" Haruto mengecup kening istrinya tenang kok Junghwan gak lihat dia udah stay di meja makan sementara Haruto nyamperin Doyoung ke dapur yang lagi nyiapin air minum.
"Udah siang mas" Doyoung mengelus dada suaminya soalnya posisi mereka adep adepan mmm emang manis banget pasutri yang satu ini.
"Ya udah ganti deh. Selamat siang sayang" Haruto kembali mengecup kening istrinya.
Doyoung tersenyum merapikan poni yang menutupi mata suaminya.
"PAPA! MAMA! CEPETAAAAAAN!!" teriak Junghwan.
Buru buru Doyoung dan Haruto nyamperin Junghwan gara gara mesra mesraan sampe lupa sama anak haha.
Kok gue tersipu pas nulis chap ini hehe
Author bukan typekel orang yang romantis jadi maaf kalau kurang romantis Haruto sama Doyoungnya :(
Klik bintang ya gaes sama komennya di tunggu :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Family
Fanfiction"pih jangan lupa itu ayam goreng buat Junghwan & Jeongwoo cucu kita" - Mami Hyunsuk "iya mamih" - papi Jihoon