- bagian 24

821 100 7
                                    

"Sini masuk Hwan!" Ajak Jeongwoo sambil membuka gerbang rumahnya.

Junghwan mengekor di belakang.

"Sore tante" sapa Junghwan pada Junkyu yang tengah menyiram tanaman kemudian mencium punggung tangan sang tante.

"Sore sayang" Junkyu tersenyum.



Junghwan dan Jeongwoo mabar di ruang tamu sambil teriak teriak maklum kalau anak muda main game online berisiknya gak kira kira.

Disana Jaehyuk menatap keduanya dengan tersenyum rasanya baru kemaren mereka berdua memainkan ponsel mainan sekarang mereka udah main ponsel beneran.

"Bener bener kaya gue dan Haruto dulu, bedanya dulu pas zaman gue belum ada android" bathin Jaehyuk menatap anak dan keponakannya "semoga aja kalian gak tukeran jodoh" sambungnya.

"Mas" suara sang istri membuyarkan lamunan Jaehyuk.

"Eh" Jaehyuk kaget untung gak latah hehe.

"Lihat deh mereka sayang" Jaehyuk nunjuk Junghwan dan Jeongwoo dengan dagunya sementara tangan kirinya merengkuh pinggang sang istri.

Junkyu tersenyum menatap objek yang di tunjuk oleh suaminya.

"Gak kerasa ya mas mereka udah sebesar itu" Junkyu melirik Jaehyuk sekilas lalu menatap kedua bocah bujang disana.

"Om sini mabar!" Ajak Junghwan melambaikan tangan ke Jaehyuk.

Jaehyuk melirik Junkyu sekilas lalu menghampiri Junghwan dan Jeongwoo setelah dapat anggukan mantap dari istrinya.

Akhirnya mereka mabar gaes dan tentunya Jaehyuk kalah hmmm pak tua kok lawan anak muda.

"Papa kalah berarti harus neraktir kita. Iya gak Hwan" Jeongwoo bertos ria dengan Junghwan.

Jaehyuk hanya menghela nafas.

"Gimana om? Mau traktir kita gak?" Junghwan menaikan satu alisnya.

"Siapa takut! Kalian boleh makan apa aja om yang bayar" kata Jaehyuk.

Jeongwoo dan Junghwan memekik senang kemudian mereka pergi ke restoran terdekat.








Bener aja mereka pesen makanan banyak bahkan harganya mahal mahal semua tapi tenang Jaehyuk kan orang kaya makanan segitu mah kecil.

"Papa dan mama kamu sehat Hwan?" Tanya Jaehyuk pada Junghwan setelah selesai makan.

"Sehat om" sahut Junghwan kemudian menyolek es krim.

'Kring' ponsel Junghwan bunyi tanpa ba bi bu dia angkat panggilan video dari ibunya.

"Iya mah" Junghwan menatap layar persegi tersebut.

"Pulang kak. Kamu pergi kok gak pamit sama mama" - Doyoung

"Iya mah bentar lagi kakak pulang" Junghwan nyengir.

"Kamu lagi dimana?" - Doyoung

"Di restoran mah sama Jeongwoo juga om Jaehyuk. Nih mereka" Junghwan mengarahkan layar pada wajah Jeongwoo dan Jaehyuk.

Jaehyuk tersenyum dan melambaikan tangannya begitupula Jeongwoo.

"Ya udah kamu cepet pulang mumpung papa masih lembur. Mama gak mau ya kamu berantem lagi sama papa" - Doyoung

"Iya mah iya" kata Junghwan "dah mama. Muach" Junghwan mematikan sambungan video call tersebut.

"Maaf ya om kayanya aku harus pulang duluan" kata Junghwan penuh sesal soalnya masih ada makanan yang belum dia cicipi.

"Om khawatir kamu pulang sendiri" kata Jaehyuk.

"Iya Hwan lagian lo masih pake seragam, mending pulang bareng kita aja" saran Jeongwoo.

"Papa gak keberatan kan kalau kita anter Junghwan pulang?" Jeongwoo minta persetujuan papanya.

Jaehyuk ngangguk.

Junghwan akhirnya pulang di antar Jaehyuk.



"Om makasih ya" kata Junghwan setelah keluar dari mobil Jaehyuk.

"Sama sama. Gih sana masuk!" Perintah Jaehyuk.

"Salam buat papa mamamu ya" kata Jaehyuk mengacak pelan rambut Junghwan.

"Baik om" kata Junghwan.

Mobil Jaehyuk melaju tak lupa lambaian tangan perpisahan dari jeongwoo sebagai pelengkapnya.



"Mah Junghwan pulang!" Seru Junghwan masuk dalam rumah.

Doyoung menghampiri Junghwan setelahnya Haruto ikut masuk nampaknya dia juga baru pulang.

"Kamu baru pulang?" Tatapan Haruto langsung mengarah ke Junghwan.

Junghwan membalikan badan menatap papanya.

"Kenapa sih pah panik gitu? Baru jam delapan pah bukan jam dua belas malam. Lagian papa kaya gak pernah muda aja" Junghwan menjatuhkan bokongnya pada sofa seraya merentangkan tangannya.

Haruto menggelengkan kepalanya seiring dengan Doyoung yang membawakan tas kerjanya.

"Iya papa tahu, tapi kamu masih pake seragam sekolah Junghwan Watanabe!" Haruto menahan emosinya.

Junghwan bangkit dari duduknya menghela nafas malas "anggap aja aku tuh lembur kaya papa" sahut anak nakal itu lalu meraih tas punggungya kemudian pergi.

Doyoung menghentikan langkah Haruto yang hendak mengejar anak sulungnya.

"Sabar mas jangan emosi sama anak. Kalau papi sampai tahu kamu bisa kena marah" Haruto terdiam denger ucapan istrinya. Dia jadi ingat waktu teflek bentak Junghwan karena jawab terus waktu di nasehatin. Tak berselang lama Jihoon datang dan sempet denger bentakan Haruto alhasil Haruto kena marah oleh ayah mertuanya sendiri katanya kalau sama anak jangan pake emosi harus lembut hmmm tapi kan kalau anaknya nakal lama lama sabarnya si papa habis.

'Tingtong' bel rumah berbunyi.

"Aku bukain pintu dulu" kata Doyoung lalu membuka pintu.

"Malam tante" sapa seorang gadis cantik pada Doyoung.

"Iya malam. Nyari siapa ya?" Doyoung penasaran dong malam malam ada cewek ke rumah.

"Ini rumahnya Junghwan kan tante?" Gadis itu balik bertanya.

"Iya. Kamu temennya Junghwan ya?" Doyoung tersenyum.

Gadis itu nunduk malu seraya mengangguk pelan.

"Siapa sayang?" Haruto menghampiri Doyoung.

"Temennya Junghwan mas" Doyoung sedikit berbisik.

Haruto menghela nafas lelah "kamu tunggu disini, om panggil Junghwannya dulu ya" kata Haruto pada gadis itu.

"Iya om" gadis itu mengangguk.






Junghwan menuruni anak tangga dia udah ganti baju tapi sebelumnya mandi dulu dong.

"Kata papa ada yang nyari aku ya mah" Junghwan menghampiri Doyoung yang tengah menyiapkan makan malam untuk papanya.

"Iya tuh di depan" Doyoung fokus pada aktifitasnya.

Junghwan pergi ke depan untuk menemui seseorang yang mencari dia.
























Para readers yang budiman rekomendasi dong sosok cewek yang nyari Junghwan hehe

Kira kira author pake siapa ya?

Kalian boleh jawab di kolom komentar oke :)

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang