- bagian 13

1.1K 136 4
                                    

Jaehyuk masih berkutat dengan laptopnya sepertinya dia banyak pekerjaan.

'Toktoktok' pintu ruangannya di ketuk seseorang.

"Masuk!" Titahnya.

Masuklah seseorang menunduk sopan padanya "istri bapa ingin bertemu" ucap salah satu karyawannya.

"Suruh dia masuk!" Perintah Jaehyuk.

Masuklah Junkyu bersama putranya.

"Papa!!" Pekik Jeongwoo.

"Hallo sayang!" Jaehyuk meninggalkan laptop dan berkas berkas yang berserakan.

"Kerjaanmu masih banyak ya mas?" Tanya Junkyu sambil menaruh benda kotak berukuran lumayan besar.

"Lumayan sih tapi kalau gak selesai di kantor aku akan bawa ke rumah kerjaannya" Jaehyuk membawa Jeongwoo duduk di sofa bersamanya.

"Sayang kamu bawa apa?" Jaehyuk menatap box yang di bawa Junkyu.

"Makan siang buat kamu mas" jawab istrinya lalu membukakan kotak tersebut.

"Waahh enak nih. Makan sama sama ya?" Junkyu mengiyakan ucapan suaminya.

"Jongu pengen di suapin papa" Jeongwoo beraegyo pada papanya.

Jaehyuk terkekeh mengacak rambut putranya "iya sini papa suapin" Jeongwoo memekik kegirangan mendengar ucapan papanya.

"Papa aaaaaa cepet sini Jongu suapin" Jeongwoo menyendok penuh nasi menyodorkan pada mulut papanya.

Jaehyuk dengan senang hati menerimanya sampe mulut Jaehyuk penuh makanan.

"Papa kaya badut ya mah pipinya gembung" Jeongwoo tertawa sementara Jaehyuk pura pura kesel.

"Papa maafin Jongu" Jeongwoo kaya mau nangis soalnya Jaehyuk munggungin dia.

Jaehyuk berbalik memeluk putranya.

Junkyu tersenyum melihat interaksi anak dan papa tersebut "terima kasih Tuhan akhirnya kesabaranku berbuah manis" bathin Junkyu.







"Bunda!!" Teriak seseorang.

"Iya kenapa yah?" Yoshi menghampiri suaminya.

"Ini cara matiin kompor gimana?" Asahi nyengir bikin Yoshi memutar bola matanya malas.

Yoshi langsung memutar tombol kompor tersebut "kaya gini yah" kata Yoshi.

"Istri aku emang pintar" kata Asahi.

"Dimana mana matiin kompor emang begitu yah" Yoshi kesel.

"Gitu ya" Asahi menggaruk tengkuknya yang gak gatal.

"Udah tua juga ngedrama ish" bathin Mashiho lalu pergi ke ruang tv tak lupa ia bawa cemilan enak.

'Tingtong' bel rumah bunyi.

"Mashiho tolong bukain pintu!!" Teriak bunda Yoshi.

Mashiho misuh misuh karena yang pencet bel bar bar banget.

"Aduh bentaran napa! Bar bar banget sih pencet belnya!" Mashiho membeku ketika melihat siapa yang datang.

"Hy" sapa orang itu.

"Ye-Yedam. Ngapain lo kesini?" Tanya Mashiho gugup.

"Kan lo yang chat nyuruh gue kesini. Lo lupa ya?" Yedam merogoh ponselnya lalu menunjukan isi chat tersebut.

Mashiho membacanya "o-oh iya hehe sorry gue lupa" Mashiho nyengir.

"Gak apa apa kok" kata Yedam.

"Btw gue gak di suruh masuk nih?" Mashiho langsung nyengir gugup gitu denger ucapan Yedam.

"I-iya deh masuk yuk!" Kata Mashiho.

"Siapa tuh yah?" Tanya Asahi ke Yoshi sedikit berbisik melihat Mashiho tengah duduk dengan seseorang.

"Mana ayah tahu" jawab Asahi datar lalu pergi ke kamarnya.

"Si ayah kebiasaan banget kalau bunda lagi serius suka melengos" Yoshi misuh misuh sendiri lalu nyamperin Mashiho.

"Eeh ada tamu ya. Bikinin minum dong ih kamu ada tamu mejanya gersang begitu" Yoshi nepuk pundak Mashiho sementara Yedam senyum ramah ke Yoshi pastinya di balas senyum ramah

Mashiho saking gugupnya lupa belum bikinin biat Yedam.

"Dam lo mau minum apa?" Tanya Mashiho.

"Terserah lo aja" jawab Yedam lalu fokus pada laptopnya.

Mashiho lagi bikinin teh anget buat Yedam.

"Ekhem" Mashiho hampir aja nuang gula kebanyakan terkejut sama deheman bunda Yosshi.

"Ck kenapa sih bun?" Mashiho agak kesel.

"Dia siapa?" Tanya bunda Yoshi.

"Rekan kerjaku bun. Jangan mikir aneh aneh deh" Mashiho lalu pergi membawa minuman tersebut.

Mereka berdua bahas kerjaan tentunya ayah dan bunda ngintip.

"Manis ya bun?" Kata ayah.

"Makasih yah" sahut bunda.

Mereka masih ngintip.

"Bukan bunda tapi Mashiho sama temennya" bunda Yoshi langsung natap males pas denger ucapan ayah Asahi.






Pekerjaan Yedam dan Mashiho pun selesai mereka berdua bernafas lega.

"Gue balik dulu ya?" Pamit Yedam.

Mashiho ngangguk.

Yedam pun pulang tak lupa Mashiho nganter tuh human sampe depan.

"Ciieeeee" ayah dan bunda ledekin Mashiho.

"Apaan sih ayah dan bunda ini?!" Mashiho nampak kesel di ledekin kedua orang tuanya.

"Pepet sana lumayan kan daripada kamu kelamaan jomblo" kata bunda senyum senyum.

Mashiho natap bunda sedikit kesal. Ia beralih natap ayah.

"Kenapa sih yah bengong begitu?" Tanya Mashiho.

"Ayah lagi mikir kayanya kelupaan sesuatu deh. Tapi apa ya?" Ayah nampak berfikir menerawang ke atas

Mashiho menghela nafas lelah "ayah tadi tuh lagi ngopi kan? Kopinya belum di abisin"

"Oh iya. Makasih ya Mashi udah ngingetin ayah" Asahi ngibrit ke dalam mau ngabisin tuh kopi.

"Ayah kamu tuh kadang suka mempermalukan dirinya sendiri" kata Yoshi.

"Gitu gitu juga dia suami bunda" Mashiho terkekeh.






















Author ngucapin makasih banget buat kalian semua para readers yang udah menjadikan 'Family' sebagai cerita fav kalian :)

Thanks juga untuk vote yang udah kalian berikan :)

Muacch sayang banyak banyak buat kalian semua :")

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang