- bagian 8

1.4K 140 3
                                    

Hari ini Haruto dan Doyoung sedang bersiap yes rumahnya sudah selesai di renovasi mereka akan pindah siang ini.

"Sayang cek lagi jangan sampe ada yang ketinggalan" Haruto fokus pada kopernya.

"Iya udah kok! Eh mas mainan Junghwan tolong kamu cek lagi ya? Dia kan suka rewel kalau mainannya ada yang ilang" kata Doyoung menghampiri suaminya.

Haruto mengangguk lalu mengeceknya kembali.

Sementara di kediaman mami Hyunsuk dan papi Jihoon juga tak kalah sibuk mereka menyiapkan menu masakan untuk di bawa ke rumah baru Haruto.

"Pih jangan lupa itu ayam goreng buat Junghwan dan Jeongwoo cucu kita" Hyunsuk sedikit berteriak karena dia sedang memakaikan baju pada Jeongwoo.

"Iya mamih" sahut Jihoon.

Jaehyuk dan Junkyu datang mereka udah siap.

"Pih, mih udah siap kan?" Tanya Jaehyuk.

"Udah" kata mami.

Jaehyuk mengangguk lalu beralih menatap istrinya "sayang aku siapin mobil dulu ya" Jaehyuk mengusap lembut kepala Junkyu.

"Iya mas" sahut Junkyu tersenyum.

Mami dan papi lirik lirikan mereka bener bener bahagia melihat senyum merekah buah hatinya bagaimana tidak biasanya Junkyu dan Jaehyuk tidak pernah berinteraksi seperti tadi.















"JONGU!!" Junghwan teriak saat melihat sepupunya datang.

"JUNGAN!" Teriak Jeongwoo lalu mereka berpelukan.

"Mereka akur ya kak kaya kita" Doyoung bergelayut manja pada lengan sang kakak.

"Iya dong harus" kata Junkyu tersenyum.

"Gede dan bagus banget rumah lo Har" kata Jaehyuk menatap sekeliling rumah Haruto.

"Mungkin karena di cat ulang kali sama di lebarin dikit jadi kesannya jadi lebih bagus dan gede" sahut Haruto.

Mami dan papi lagi ngobrol di ruang tengah bersama besan sementara para papa lagi momong anak.

"Dek, sini deh kakak mau cerita" Junkyu menarik Doyoung mereka duduk di teras depan.

"Kakak mau cerita apa?" Doyoung jadi semangat.

"Mas Jaehyuk sekarang sikapnya manis banget sama kakak"Junkyu mengembangkan senyum senang.

"Bagus dong kak" Doyoung ikut seneng.

"Kakak juga gak nyangka mas Jaehyuk semalam menyatakan cintanya ke kakak"Junkyu senyum senyum sendiri mengingat momen malam itu.

"Ya ampun kaya anak SMA aja deh menyatakan cinta" Doyoung terkekeh.

"Dek, kakak tuh jadi kefikiran pengen liburan berdua sama mas Jaehyuk" Junkyu sedikit berbisik.

"Pergi aja kali kak, soal Jeongwoo kan ada mami sama papi"Doyoung terkekeh.

Setelah itu mereka tertawa bersama.

"Akhirnya aku bisa melihat senyuman bahagia kak Junkyu lagi setelah sekian lama dia hanya tersenyum dalam kesedihan semua itu karena aku dan kak Jaehyuk" bathin Doyoung masih tertawa bersama Junkyu.

"Eh ini ibu ibu malah ngerumpi" Haruto mendecak menatap istri dan kakak iparnya.

"Iri banget lihat para gadis lagi ngerumpi" sahut Doyoung.

Jaehyuk dan Haruto ngakak denger ucapan Doyoung.

"Sayang, kamu itu bentar lagi jadi ibu dua anak lho" kata Haruto bikin Jaehyuk dan Junkyu saling pandang.

Doyoung melototin Haruto emang ya dasar tengil banget dah ckck.

"Kamu lagi hamil dek?" Junkyu menangkup kedua pipi Doyoung.

Doyoung menggeleng cepat.

"Otw kak! Soalnya Junghwan udah minta adek" ini Haruto yang jawab.

"Sayang kita jangan kalah sama mereka dong! Jeongwoo juga udah waktunya punya adek" Jaehyuk menarik kedua tangan istrinya lalu merangkulnya.

"Apaan sih kamu mas" Junkyu tersipu.

"Kita balapan kak" Haruto menepuk pundak Jaehyuk.

"Siapa takut! Nantangin gue lo?" Jaehyuk menonjok pelan dada Haruto.

Haruto cuma terkikik.

Mereka tertawa bersama sementara para istri cuma saling pandang malas.






Haruto dan Doyoung lagi nonton tv kebetulan keluarga mereka udah pada pulang.

"Mas" Doyoung memecahkan keheningan diantara mereka.

"Hmm" sahut Haruto mengganti chanel tvnya.

"Aku ngantuk mas, mmm aku tidur duluan boleh ya?" Doyoung ragu ragu karena dia itu gak pernah tidur duluan selalunya bareng sama suaminya bahkan kalau Haruto lembur dia suka nunggu sampe suaminya pulang katanya gak tenang kalau tidur duluan sementara sang suami masih kerja.

"Mau tidur atau ditidurin?" Haruto tersenyum jahil.

Doyoung mencubit pinggang suaminya "jangan mulai deh mas" Doyoung bangkit dari duduknya.

"Ya udah sana kamu tidur" Haruto tersenyum.

Baru dua langkah Doyoung menghela nafas melihat Junghwan ketiduran di lantai.

"Mas, Junghwan ketiduran deh kayanya" Haruto langsung noleh ke arah Doyoung lalu melirik ke arah Junghwan yanh sedang terlelap sambil memegang robot mainan.

"Biar mas yang pindahin" Haruto menghampiri Junghwan sementara Doyoung pergi ke kamarnya.


Haruto menidurkan jagoan kecilnya.

"Jagoan papa cepet gede ya biar bisa bantuin mama kalau papa lagi ke luar kota" Haruto mengelus puncak kepala Junghwan lalu mengecup keningnya tak lupa Haruto juga menyelimuti tubuh putranya itu.

"Lho katanya mau tidur?" Haruto terkejut melihat Doyoung di ambang pintu kamar putranya.

"Aku gak bisa mas kalau gak sama kamu" Doyoung menunduk malu jangan di tanya pipinya udah merah.

Haruto tersenyum mendekati istrinya.

"Yuk tidur! Lagian ini udah malem" Haruto menengadahkan wajah istrinya yang masih merona karena malu.

"Kamu itu kenapa sih manis banget? Aku suka gemes kalau kamu lagi tersipu kaya gini" ucap Haruto mengecup seluruh wajah Doyoung.

"Mas diem ah" Doyoung memalingkan wajahnya ke arah lain.

Haruto menutup pintu kamar Junghwan lalu berjalan beriringan bersama Doyoung menuju kamar.

"Sayang bikin adeknya Junghwan yuk!" Haruto nyengir.

"Aku lagi datang bulan mas" jawaban Doyoung bikin Haruto mendengus kesal.

"Ya udah deh kepaksa pending dulu" Haruto nadanya lesu dan dia cemberut bikin Doyoung terkekeh.

"Lucu banget sih papanya Junghwan" Doyoung unyel unyel pipi suaminya sambil ketawa.






















Author senyum mulu pas nulis chap ini hehe

Vote komen jangan lupa ya :)

Mian typo bertebaran :(

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang