Jaehyuk masih berkutat dengan laptopnya.
"Mas ini tehnya" Junkyu menyimpan secangkir teh di meja kerja Jaehyuk.
"Makasih sayang" Jaehyuk mengusap kepala Junkyu.
Junkyu tersenyum rasanya dia ingin menghentikan waktu disaat Jaehyuk bersikap manis seperti ini.
"Papa ayo main robot robotan sama Jongu!" Jeongwoo berlari kecil menghampiri kedua orang tuanya.
"Sayang, papa masih sibuk sama mama aja yuk!" Junkyu membawa Jeongwoo dalam pangkuannya.
"Pengennya sama papa" Jeongwoo merengek.
"Sebentar lagi ya papanya masih sibuk nak" Junkyu berusaha meredam rengekan putranya itu.
"Yuk main sama papa!" Ajak Jaehyuk merentangkan kedua tangannya sehingga Jeongwoo meronta dari pangkuan ibunya ingin pindah ke pangkuan sang papa.
"Mas kerjaan kamu gimana?" Tanya Junkyu.
"Nanti kalau Jeongwoo udah tidur aku lanjutin"Jaehyuk tersenyum lalu pergi dari ruang kerjanya.
Hati Junkyu menghangat kalau suaminya bersikap seperti tadi.
Jeongwoo dan Jaehyuk asik bermain bahkan Jaehyuk benar benar terlihat bahagia.
"Kakek boleh ikut gak?" Jihoon datang menghampiri Jaehyuk dan Jeongwoo.
"Kakek jadi monster ya kek! Jongu sama papa jadi super hero" kata Jeongwoo menyerahkan robot monster pada Jihoon.
Jihoon cuma tersenyum dan menerima robot monster itu.
Lama lama Jeongwoo lelah dan mengeluh ngantuk pada sang mama.
"Mah Jongu mau bobo" ucap cucu Jihoon.
Junkyu menggendong Jeongwoo ke kamarnya dan menidurkannya.
"Selamat tidur sayang" Junkyu mengecup kening putranya.
"Papi darimana?" Tanya Jaehyuk mereka lagi di ruang keluarga sambil ngeteh.
"Mamimu tuh minta di temenin arisan hadeuuhh emak emak rempong semua! Papi gak mau lagi kalau suruh nemenin" keluh Jihoon pada menantunya.
Jaehyuk cuma terkekeh pelan.
"Pih, besok besok kalau mami ngajak bilang aja mau nemenin Jeongwoo main robot" saran Jaehyuk sambil tertawa.
"Idemu bagus juga ya!" Jihoon tertawa.
"Gibahin mami ya! Hayo ngaku!" Mami Hyunsuk datang membawa nampan berisi cemilan.
"Dikit mih" jawab Jihoon.
"Jae, mami tadi ketemu sama pak Renjun lho di tempat arisan" celetuk mami.
"Pak Renjun nganter siapa?" Tanya Jaehyuk.
"Nganter ibu mertuanya" jawab mami Hyunsuk.
"Kalau ada arisan lagi mami pengen di anterin kamu dong biar mertuanya Renjun" mami nih ngikut orang aja.
Jaehyuk cuma ngangguk lalu melirik ke arah Jihoon yang sedang tersenyum penuh kemenangan.
Jaehyuk kembali melanjutkan pekerjaan yang belum selesai kali ini laptopnya ia bawa ke kamar. Jaehyuk duduk di pinggir Junkyu yang sudah terlelap tidur.
Jaehyuk melirik istrinya mengusap kepalanya dengan lembut.
Junkyu merasa terusik dia pun membuka matanya.
Jaehyuk tersenyum "kamu keganggu ya?"
Junkyu menggeleng cepat.
"Mas kamu belum tidur?" Junkyu dengan wajah bantalnya tapi tetep cantik.
"Sebentar lagi sayang" Jaehyuk tersenyum hangat.
Junkyu tertunduk malu pipinya merona sekarang oh ayolah Junkyu kamu jangan baperan kaya bocah abegeh aja haha.
"Pipi kamu merah kenapa?" Ya ampun Jaehyuk gak peka banget.
"A-aku malu mas" Junkyu makin merona.
Jaehyuk terkekeh "malu kenapa?"
"Jujur mas hari ini kamu manis banget sikapnya sama aku, aku jadi baper" Junkyu berusaha menatap mata suaminya.
Jaehyuk menghela nafas "ayo ikut mas!" Jaehyuk menarik tangan istrinya dan membawanya ke halaman rumah disana ada tong sampah yang biasa buat bakar sampah.
Junkyu bingung kenapa Jaehyuk membawanya kesini? Udah malam pula dingin banget.
"Kamu tunggu disini" perintah Jaehyuk lalu dia pergi ke dalam rumah membawa sesuatu.
Tak lama kemudian dia datang membawa kotak persegi yang ukurannya gak besar besar amat.
"Itu apa mas?" Junkyu menatap kotak persegi yang di bawa suaminya.
"Di dalamnya fhoto fhoto aku bareng Doyoung juga barang barang kenangan kami" Jaehyuk membuka kotak itu jujur hati Junkyu rasanya sakit ternyata Jaehyuk masih menyimpannya. Sebesar itukah cintanya untuk Doyoung?
"Aku pengen kamu bakar semuanya termasuk fhoto Doyoung yang tersimpan di dompet aku" Jaehyuk membuka dompetnya mengambil fhoto Doyoung.
"U-untuk apa mas?" Junkyu suaranya bergetar.
"Aku pengen lupain semuanya, aku ingin kita harmonis seperti pasangan lain" jawab Jaehyuk.
"Aku udah sering nyakitin kamu dengan semua kenanganku dan Doyoung, aku ingin membuat kamu tersenyum sayang" Jaehyuk memeluk istrinya dengan erat.
Junkyu berkaca kaca dia tak menyangka hal ini akan terjadi.
"Ayo lakukan sayang!" Jaehyuk menangkup kedua pipi Junkyu yang sudah basah dengan air mata.
Dengan tangan bergetar Junkyu mengekuarkan semua isi dalam kotak itu lalu meraih korek api dari tangan Jaehyuk.
Setelah api membesar Jaehyuk memasukan kotak itu hingga terbakar habis.
"Maafin aku sayang! Aku sering kali membuat kamu nangis" Jaehyuk meraih kedua tangan Junkyu.
"Kamu udah berhasil buat aku sadar gak seharusnya aku berharap terus sama mantan. Harusnya aku bersyukur punya kamu sekarang" ucapan Jaehyuk sukses membuat Junkyu menangis.
Junkyu berhambur ke pelukan suaminya "makasih mas! Aku juga minta maaf jika aku masih suka inget sama Haruto. Tapi percayalah mas aku cuma mencintai kamu aku udah lama lupain Haruto" Jaehyuk memeluk istrinya erat begitu mendengar penuturan Junkyu yang begitu tulus padanya.
"Setelah ini aku yakin Haruto gak akan melintas lagi di fikiran kamu" Jaehyuk mengusap air mata istrinya.
Junkyu mengangguk mengukir senyum dalam tangisnya.
"Aku mencintai kamu" Jaehyuk mengecup kening istrinya dan membawanya kembali dalam dekapan hangatnya.
Tanpa mereka sadari Jihoon menitikan air mata melihat adegan mereka.
Mian kalau kurang romantis Jae sama Ajunya :(
Typo bertebaran tolong di maafkan :(
Vote komennya tolong ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Family
Fanfiction"pih jangan lupa itu ayam goreng buat Junghwan & Jeongwoo cucu kita" - Mami Hyunsuk "iya mamih" - papi Jihoon