- bagian 15

1K 126 4
                                    

Jaehyuk uring uringan udah beberapa hari istri dan anaknya gak tinggal bareng dia.

'Tingtong'  Jaehyuk langsung berbinar mendengar bel bunyi.

"Akhirnya kalian pulang" monolognya dalam hati.

Begitu pintu terbuka senyum Jaehyuk pudar.

"Gak nyuruh nih adik ganteng buat masuk?"

Jaehyuk memutar bola mata malas .

Mereka duduk di ruang tamu.

"Gak bikinin gue minum?" Tanya Haruto duduk tumpang kaki.

Jaehyuk menghela nafas.

"Lagi kemarau gak ada air" kata Jaehyuk.

Haruto cuma terkekeh seneng banget kayanya godain Jaehyuk yang lagi kesepian tanpa anak bini.

"Dasar lo pebinor" gumam Jaehyuk.

"APA!!!" Haruto tersentak.

Jaehyuk diem.

"Gue rebut Doyoung pas lo udah di jodohin sama Junkyu ya" Haruto nunjuk muka Jaehyuk.

"Santai napa ngegas ae lo kaya elpiji" kata Jaehyuk.

"Intinya lo kesini mau apa? Kalau gak berkepentingan mending pulang!" Jaehyuk kayanya jengah sama Haruto.

"Gue cuma mau kasih tahu, anak bini lo di rumah papi Jihoon. Kalau lo masih butuh sama mereka sono jemput!" Lata Haruto.

"Serius lo! Lo tahu darimana.?" Jaehyuk kaya seneng banget.

"Dari bini gue lah" jawab Haruto.

"Anterim gue kesana! Ayo cepet!" Jaehyuk narik dasi yang bertengger cantik di leher Haruto.

Haruto sedikit lari hampir nyusruk.



Haruto dan Jaehyuk sudah sampai di rumah papi Jihoon.

"PAPA!!!" Jeongwoo teriak melihat Jaehyuk turun dari mobil Haruto.

Jaehyuk berlari lalu menggendong sang anak mengecup pipinya berkali kali tak bisa ia pungkiri rasa rindu yang begitu dalam pada sang buah hati.

Junkyu hanya memperhatikan tanpa ada niatan menghampiri sang suami.

Haruto tepat di depan Junkyu. Terlihat sekali wajah kecewa dari istri Jaehyuk tersebut.

"Ekhem" Haruto langsung mengalihkan pandangannya pada Doyoung.

Haruto terkekeh menghampiri istrinya lalu membawanya masuk.

Tersisalah Jaehyuk dan Junkyu di teras depan setelah sebelumnya Jeongwoo di ajak Junghwan untuk main di taman belakang katanya sih bantuin nenek nanam wortel.

"Sayang pulang yuk! Aku gak bisa tanpa kamu" Jaehyuk memohon berjongkok di hadapan Junkyu yang tengah duduk di kursi.

Junkyu cuma diem.

"Pliis!" Mohon Jaehyuk.

"Kita bicarain baik baik di rumah oke? Gak enak kalau kita bahas masalah kita di rumah papi" ucapa  Jaehyuk ada benarnya.

"Iya mas kita pulang" ucap Junkyu akhirnya.

"Papi, mami, kita pamit pulang ya! Maafin Jaehyuk ya pih?" Jaehyuk merasa menyesal.

Jihoon menghela nafas "lain kali kalau ada masalah kalian coba musyawarah" Jaehyuk ngangguk denger ucapan Jihoon.

"Kyu kamu jangan minggat kaya gini lagi ya? Kasihan kan suami kamu" Junkyu ngangguk pelan mendengar ucapan Hyunsuk.

Haruto dan Doyoung merasa gak enak berada disitu tapi gimana lagi mereka udah terlanjur lihat.

Jaehyuk dan Junkyu pun pulang tentunya mereka membawa Jeongwoo.

"Pih, mih, kami juga pamit pulang" Haruto mencium punggung tangan papi dan mami mertuanya.

"Hwan pulang dulu ya kek! Nek" pamit Junghwan pada nenek dan kakeknya.

"Hati hati sayang" kata Hyunsuk lalu dadah karena Junghwan berjalan menghampiri mobil papanya.


"Pah, mah" Junghwan menatap orang tuanya dari belakang karena emang tuh anak duduk di jok belakang.

"Kenapa Hwan?" Tanya Doyoung memutar lehernya menatap sang anak.

"Hwan mau apa? Bilang sama papa" kata Haruto fokus menatap lurus ke depan

"Hwan pengen makan pizza pah" jawab Junghwan nyengir memamerkan deretan gigi putihnya.

Doyoung dan Haruto saling tatap sambil tersenyum.

"Boleh gak pah? Mah?" Junghwan bertanya karena kedua orang tuanya hanya diam.

"Apa sih yang enggak buat jagoan papa" kata Haruto.

"Yeeeaaayyy makan pizza!!" Pekik Junghwan kegirangan.

"Nanti pizzanya yang gede ya pah?" Junghwan berdiri di belakang jok Haruto memegang sisi jok.

"Iya iya. Apa aja yang jagoan papa minta bakal papa beliin" Haruto melirik Junghwan sekilas.

"Makasih ya papa. Saaaayaaaaang deh sama papa" Junghwan mengecup pipi kiri papanya.

"Oh sama mama gak sayang?" Doyoyng pura pura cemberut.

"Saaayaaang juga sama mama" Junghwan mengecup pipi kanan Doyoung.

Sampailah mereka di kedai pizza.

"Pah yang ini ya?" Junghwan menunjuk gambar pizza berukuran jumba dan harganya juga gak main main mahalnya.

Haruto mengagguk.

"Mbak tolong tulis semua pesenan anak saya!" Perintah Haruto pada mbak pelayan.

"Mama mau?" Junghwan menatap ibunya.

"Mama ikut Hwan aja" kata Doyoung mencubit gemas pipi gembul sang anak.

Junghwan nunjuk pizza dan makan lainnya si mbak pelayanpun mencatat semuanya.

Tak lama kemudian pesanan datang mereka makan dengan khidmat.

Sesekali Doyoung mengelap mulut Junghwan yang belepotan.

"Pah, nanti pulangnya beli es krim ya? Es krimnya di rumah habis" pinta Junghwan setelah sebelumnya dia menelan dulu makanannya.

"Siap boskuh" jawab Haruto.

Doyoung cuma senyum.

"Haruto!" Seseorang menghampiri mereka.

Haruto nampak sedikit terkejut saat melihat wajah orang tersebut.

Doyoung menatap Haruto dan orang tersebut bergantian. Beneran deh Doyoung gak kenal siapa orang itu.







Waaah siapa ya?

Siap siap konflik rumah tangga Haruto dan Doyoung di next chap

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang