Setelah seharian berada didalam medicube, akhirnya Jiwon dapat keluar juga menghirup udara segar dan meregangkan otot-ototnya. Ia menikmati sinar matahari sore yang menerpa wajahnya.
"Sungguh indah langit sore ini" monolog Jiwon yang memandang langit.
Beberapa tentara menghampirinya lalu memberi hormat.
"Nanti malam kami akan mengadakan makan malam bersama diluar sambil menikmati malam. Jika anda tertarik anda dapat bergabung." Tanya salah satu tentara tersebut.
"Kedengarannya menarik. Apa menunya?" Tanya Jiwon tertarik
"Daging sapi. Bukankah itu sangat lezat, ikutlah letnan. Jika anda ada waktu langsung bergabung saja nanti malam." Tawarnya mempersilahkan
"Baiklah nanti malam aku akan bergabung." Jiwon tersenyum dan pergi meninggalkan mereka menuju ruangannya.
Jiwon sudah rapi dengan seragamnya. Malam ini dia memutuskan untuk bergabung dengan para anggota tentara lainnya. Jiwon keluar dan berjalan santai menuju sebuah bangunan yang hanya tinggal dinding dan disanalah mereka berkumpul.
Meja dan kursi disusun memanjang beberapa sudah ada yang menempati, terdengar jelas ditelinga Jiwon gelak tawa mereka. Jiwon tersenyum melihat orang lain bisa tertawa lepas.
"Letnan kemarilah, duduklah disini." Ucapnya mempersilakan. Jiwon mendekat dan menerimanya.
"Terimakasih" ucapnya. Ia melihat diatas meja sudah ada beberapa makanan dan minuman bersoda. Dalam bertugas mereka tidak bisa minum yang mengandung alkohol agar mereka tetap sadar dalam kondisi apapun.
Beberapa daging sapi yang sudah dipanggang dihidangankan, aromamya begitu menggoda untuk disantap. Beberapa masih dipanggang oleh beberapa tentara. Disini mereka saling bertukar cerita dan tawa. Suasana seperti ini selalu dinantikan dan dirindukan, suasana kekeluargaan yang begitu hangat.
Waktu berjalan semakin larut, sudah pukul sebelas dan beberapa harus segera tidur agar esok kembali bugar dan yang lainnya akan berjaga. Merekapun harus membereskan semua yang sudah merek bawa keluar dan barang yang kotor.
"Letnan sebaiknya anda istirahat saja. Biar saya dan yang lainnya yang membereskan." Pintanya tidam enak tapi Jiwon menggeleng
"Tidak, aku akan ikut membereskan. Akukan bagian dari acara ini jadi tidak apa-apa. Aku senang melakukannya." Jawab Jiwon lalu berlanjut membersihkan tempat tersebut.
Setelah selesai dan sudah bersih, mereka kembali ketempat masing-masing. Jiwon pun kembali kedalam kamarnya. Jiwon berjalan menuju meja yang ada dan membuka ponsel pintarnya.
"Apa ini dia menelponku sejak pukul tujuh" ucap Jiwon melihat riwayat panggilan.
"Oke Kim Jiwon bersikaplah seperti tidak terjadi sesuatu. Aku yakin Joongki oppa tidak ingat dengan apa yang aku katakan kemarin karena aku berbicara sangat cepat tanpa jeda. Iya tenangkan pikiranmu Kim Jiwon" yakinnya pada diri sendiri
"Ada apa?" Tanyanya setelah menelepon balik nomor tersebut.
"Syukurlah, kukira terjadi sesuatu. Kenapa tadi kau tidak mengangkat panggilanku?" Tanyanya meminta kejelasan.
"Maafkan aku. Tadi aku sedang makan bersama dengan yang lain dan aku tidak membawa handphone." Jelas Jiwon
"Makan malam selama ini? Empat jam kalian makan?" Tanyanya lagi
"Kami harus memanggang daging sapi, dengan seluruh tentara dibarak ini. Mereka yang mengadakan acara dan semua ikut." Jelas Jiwon lagi.
"Aaa seperti itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Shall we?
FanfictionRasa apa ini sebenarnya? Apa selama ini Letnan Kim Jiwon dan Kapten Song Joongki salah paham pada situasi? ●terinspirasi oleh drama Descendants of The Sun Cover by me