Chapter 17

693 72 11
                                    

Dua minggu sudah berlalu sejak Jiwon mendapat kabar yang teramat melukai hatinya. Ia sudah dapat beraktifitas seperti semula dan raut wajahnya sudah kembali ceria sama seperti sebelumnya, jauh.... sebelum kabar duka.

Jiwon mengajukan kembali untuk bertugas di tempat sebelumnya, yang sempat ia tinggalkan begitu saja. Urk.

"Aku akan melapor. Letnan Kim Jiwon pada 30 November  2021. Telah menerima perintah untuk pergi ke markas Taebaek di Urk. Laporan selesai. Hormat" ucap Letnan Kim Jiwon kemudian memberikan hormat yang diterima oleh Letnan Jenderal Kim Gil Joon.

"Jaga kesehatanmu dan kembalilah dengan selamat" balas sang Letnan Jenderal

Tugas kali ini begitu mudahnya disetujui oleh sang Letnan Jenderal. Mungkin ia tahu bahwa keputusan ini lebih baik, untuk saat ini.

Kim Bum datang menemui Jiwon dimarkasnya. Menyapa sang teman yang sudah dua minggu ini selalu ia temani dan ia pantau kondisinya. Takut-takut, temannya ini melakukan hal gila.

"Kau sungguh sudah yakin akan pergi?" Tanyanya pelan

"Tentu saja, aku sudah pergi begitu saja. Maka dari itu aku harus menebusnya" Jawabnya setelah selesai membereskan berkas dimeja.

Kim Bum mengangguk paham.

"Tidak perlu khawatir. Aku baik-baik saja" ucapnya melihat raut wajah Kim Bum

Dan Kim Bum hanya tersenyum tipis menanggapinya. Bohong jika ia mempercayai temannya ini. Ia tahu Jiwon masih sering melamun tanpa sadar, memikirkan lelaki yang dicintainya yang telah pergi.

"Mau makan siang  bersama?" Tawar Kim Bum, Jiwon menggeleng pelan sambil tersenyum padanya.

"Terimakasih, hari ini aku akan pulang lebih awal. Aku ingin menyiapkan diri sebelum keberangkatanku besok." Jelas Jiwon

"Baiklah. Hati-hati, jika aku ada waktu luang aku akan mengunjungimu, atau bahkan aku akan ditugaskan kesana kembali" ucap Kim Bum

"Baiklah, segera susul aku. Kalau begitu aku pulang dulu" pamit Jiwon

~●~

Jiwon membuka pintu apartment dan dilihatnya seorang lelaki yang sudah berumur duduk sendirian di ruang tamu, dengan tangan memegang sebuah bingkai foto dan pandangan yang tampak lekat memandanginya.

Jiwon berjalan pelan mendekat, menyentuh pundaknya dan mata mereka bertemu. Jiwon tersenyum lembut padanya.

"Paman, sudah lama disini?" Sapanya

"Oh, Jiwon-na kau sudah pulang? Ya mungkin sudah dari tadi pagi." Jawabnya

"Hari ini aku pulang lebih awal paman" jawab Jiwon.

Tidak, Jiwon tidak pulang ke apartment-nya tapi ia pulang ke apartment Joongki. Sebelum ia pergi besok, ia sangat ingin menemui Joongki untuk terakhir kalinya. Tapi mungkin lebih tepatnya menghirup serta mengamati sudut ruang sang pujaan hati.

Jiwon duduk disamping ayah Joongki

"Jiwon-na. Sudah dua minggu dia pergi dan sepertinya ia memang tidak akan pernah kembali." Ucapnya tertahan

"Mari kita biarkan dia pulang dengan tenang, paman berniat melakukan pembersihan hari ini. Kurasa dia juga setuju jika hari ini kita merapikan barang-barangnya dan mengantarnya ketempat yang lebih tenang." Ucapnya menatap Jiwon lalu kembali menatap foto sang anak yang tampak gagah dan juga bahagia. Foto Joongki dengan seragamnya ketika diangkat menjadi seorang kapten.

"Kurasa juga begitu paman. Hari ini juga hari terakhirku dapat kesini. Besok aku akan kembali bertugas di Urk." Balas Jiwon.

Sedih memang, ketika Jiwon harus membenahi barang-barang Joongki. Ayah Joongki tidak kuasa menahan air matanya ketika ia memasukkan satu persatu barang sang anak kedalam box penyimpanan. Begitu pula dengan Jiwon, yang air matanya dengan berani keluar padahal sudah susah payah Jiwon menahannya.

Shall we?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang