Chapter 15

641 75 6
                                    

Setelah Joongki selesai bersih-bersih dan sudah rapi dengan pakaian tidurnya, ia memutuskan untuk menelepon Jiwon. Sudah lima kali ia menelepon namun tidak juga diangkat.

"apa dia sedang mandi" monolognya

Di tempat lain Jiwon sedang berganti pakaian sambil bersenandung ria, setelah selesai ia pun keluar dari walk in closet menuju tempat tidurnya. Lampu sudah padam dan Jiwon sudah siap menuju alam mimpinya.

Jiwon sudah hampir memasuki dunia mimpinya ketika ia merasakan ada pergerakan diatas pinggangnya.
Jiwon pun menyentuhnya dan seketika ia menjerit dan menjauhkan tubuhnya.

"YAA APA YANG KAU LAKUKAN DISINI" teriak Jiwon pada Joongki sehingga membuat Joongki terpaksa membuka matanya.

Jadi setelah panggilan kelima tadi Joongki berpikir untuk tidur bersama sang kekasih malam ini. Ingat! hanya tidur bersama tidak lebih dari itu.

"Tentu saja untuk tidur denganmu" jawab Joongki dengan entengnya sambil menguap.

Jiwon pun langsung menyilangkan kedua tangannya kedepan dadanya ketika mendengar ucapan Joongki yang membuatnya sadar sepenuhnya.

"Hilangkan pikiran kotormu itu." Ucap Joongki sambil menyentil dahi Jiwon.

"Aku hanya ingin tidur sambil memelukmu tidak lebih" jelas Joongki setelah melihat tingkah Jiwon, sedangkan Jiwon hanya menatap Joongki tidak percaya.

"Aku sangat mengantuk, mendekatlah ini sudah malam kau juga harus segera tidur" ucap Joongki sambil merebahkan tubuhnya dengan posisi memiringkan tubuhnya lalu menepuk kasur disebelahnya agar Jiwon menempatinya.

Jiwon pun menuruti ucapan Joongki, ia menggeser posisinya lalu pelan-pelan merebahkan tubuhnya tepat disamping Joongki dengan posisi menghadap Joongki. Jiwon tahu Joongki tidak akan berbuat macam-macam padanya atau menyakitinya.

Kini Joongki dan Jiwon berada pada posisi saling berhadapan. Joongki pun merangkul Jiwon agar Jiwon semakin mendekat kepadanya, kemudian Joongki mengeratkan pelukannya dan mengarahkan kepala Jiwon kedadanya.

"Seperti ini saja. Aku merasa nyaman sekarang" ucap Joongki sambil mengusap-usap punggung Jiwon lalu mencium keningnya setelah itu kembali memeluk erat Jiwon yang berada dalam dekapannya

"Aku merasa sesak" ucap Jiwon dengan memukul pelan punggung Joongki

"Aku membutuhkan banyak energi untuk bertugas besok, ini malam terakhir aku dapat bersamamu" jawab Joongki memejamkan matanya dengan tetap memeluk Jiwon.

Jiwon pun pasrah dengan apa yang dilakukan sang kekasih, sebenarnya Jiwon juga tidak keberatan dengan yang dilakukan kekasihnya saat ini karena ia tahu ia akan berpisah untuk waktu yang lama dengannya.

"Jika nanti kau merindukanku, datang dan temui aku setelah kau kembali dari bertugas" ucap Jiwon sambil menepuk-nepuk pelan punggung Joongki

"Itu akan sangat melelahkan, aku harus terbang lagi untuk menemuimu" jawab Joongki

"Kalau begitu jangan rindukan aku, cukup aku saja yang merindukanmu" balas Jiwon dengan sedikit nada kesal

"Jangan seperti itu. Aku hanya tidak ingin memberikanmu harapan." Timpal Joongki

"Kenapa kau bisa berpikir seperti itu? Kita ini sekarang sepasang kekasih. Dan itu wajar" balas Jiwon

"Aku tidak ingin kau menungguku sedangkan aku tidak kunjung datang. Aku tidak mau itu" ucap Joongki mengusap surai Jiwon

"Apa tugas kali ini akan sangat berat?" Tanya Jiwon yang menyadari apa yang dimaksud sang kekasih

Joongki pun mengehela nafas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan sang kekasih.

Shall we?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang