Setelah berbincang dengan tentara lain, Joongki beranjak dari duduknya lalu menaiki tangga menuju kamar Jiwon. Baru beberapa langkah menaiki tangga terlihat Jiwon menuruni tangga yang sama. Joongki pun beradu pandang dengan Jiwon.
"Ikuti aku" ucap Jiwon melanjutkan langkahnya menuruni tangga melewati Joongki.
Dan tentu saja Joongki mengikutinya. Langkah mereka pun berhenti di ruang medis.
"Berbaringlah disini" titah Jiwon pada Joongki yang berada dibelakangnya. Dan Joongki pun hanya menurut.
"A-Apa yang akan kau lakukan" ucap Joongki takut, melihat sebuah benda tajam berada ditangan Jiwon.
Sedikit Jiwon menampilkan senyum remeh kepada pria didepannya.
"Tenanglah, aku tidak akan membunuhmu." Ucap Jiwon
"Tidak akan ada yang tahu, bisa saja dengan tiba-tiba kau menusukku" timpal Joongki
Jiwon hanya menggelengkan kepala, dan dengan segera ia mengamati luka yang nampak pada wajah dan tubuh Joongki
Tangannya perlahan menyentuh luka pada wajah pria didepannya, dirabanya dengan pelan.
"Apakah sakit?" Tanyanya mengamati luka-luka yang menghiasi wajah dan tubuh pria itu. Dan tatapan itu berhenti tepat di manik mata sang pria.
"Hem, cukup menyakitkan" jawabnya. Matanya sedikit berkaca.
"Badanku rasanya mau patah, kakiku kelelahan dan lenganku terkilir. Semuanya terasa sakit. Semua." Lanjut Joongki
"Aku tahu, akan kuobati" ucap Jiwon. Mengambil peralatan dan obat yang dibutuhkan. Jiwon tahu sekuat apapun lelaki didepannya ini, pasti ia juga memiliki sisi rapuh.
"Apa aku tampak jelek sekarang?" Tanya Joongki memandang Jiwon yang memandangi luka pada wajahnya
"Hem, sekarang kau makin jelek. " ucap Jiwon yang mulai mengobati luka pada wajah Joongki.
"Karena itu kau tidak akan pernah mendapatkan wanita secantik diriku. Yang mau rela menerimamu. " Lanjut Jiwon membuat Joongki ragu antara mau tersenyum atau tidak.
"Masih sama, dan selalu sama. Gadis kecilku." Batin Joongki sambil tersenyum
"Terimakasih" ucap Joongki setelah Jiwon selesai mengobatinya.
"Mereka melapor padaku bahwa kau sudah mati dan jasadmu tidak ditemukan. Dan secara tiba-tiba kau muncul dihadapanku saat ini, bagaimana bisa kau ada disini?" Tanya Jiwon penasaran
"Kemarin kami pergi melapor ke markas bahwa kami masih hidup. Ayahmu memberitahuku bahwa kau dikirim bertugas disini, Urk. Jadi aku langsung menuju kesini." Ucap Joongki sembari mendudukan dirinya
"Sebelum wanitaku ini berpaling dariku" lanjut Joongki tersenyum pada Jiwon dan menyentil hidungnya gemas.
"Aku bukan wanitamu" jawab Jiwon yang membuat Joongki mengernyit namun langsung dialihkan oleh Jiwon dengan pertanyaan
"Lalu apa yang terjadi pada kalian?" Tanya Jiwon
"Ada kelompok liar yang datang sebelum bom terjadi, mereka membawa kami ke sebuah tempat asing. Kami diseret keruang bawah tanah yang pengap. Sekitar hari ke-150 atau 155 ada seseorang yang kami kenal, temanku. Dia menyelamatkan aku." Jelas Joongki
KAMU SEDANG MEMBACA
Shall we?
FanficRasa apa ini sebenarnya? Apa selama ini Letnan Kim Jiwon dan Kapten Song Joongki salah paham pada situasi? ●terinspirasi oleh drama Descendants of The Sun Cover by me