Chapter 5

1K 98 2
                                    

Di pagi yang cerah ini Kim Jiwon tengah berada diruang medicube ia sedang mendata persediaan obat. Tiba-tiba gempa bumi dengan hebatnya mengguncang Mohuru. Seluruh benda yang berada didalam medicube bergoyang dengan hebatnya hingga besi rak obat terjatuh mengenai Jiwon.

Dengan sigap Jiwon keluar dari ruang tersebut dan menyuruh semua yang ada didalam medicube untuk segera keluar mencari tempat aman dan menyuruh mereka untuk tidak panik.

Gempa pun berhenti dan semuanya saling menatap satu sama lain memastikan semua baik-baik saja dan gempa sudah benar-benar berhenti.

Jiwon sebagai dokter militer dengan sigap membantu pasukan barak yang terluka. Beruntung pasukan barak tak terluka parah.

Berita tentang gempa yang terjadi di Urk yang berkekuatan 6,7 dengan cepat menyebar keseluruh penjuru dunia tak terkecuali Korea Selatan.

Joongki yang tengah dalam perjalanan pulang setelah bertemu ayahnya malam ini pun seketika memutar balik kemudinya begitu mendengar tentang gempa bumi yang mengguncang hebat Urk.

Hati dan pikirannya menjadi gelisah ia takut terjadi sesuatu pada orang yang ia sayangi. Ia benar-benar takut. Dengan buru-buru mengemudikan mobilnya menuju markas setelah mendengar kondisi Mohuru dari tim keamanan.

Ditempat lain bawahan Letnan Jenderal Kim Giljoon tengah memberikan laporan bahwa pesawat angkut untuk tim alpha sudah siap dan akan berangkat dalam waktu 10 menit.

"Kami akan berfokus untuk menemukan Letnan Kim-" ucap sang bawahan terputus oleh sang Letnan Jenderal.

"Jangan berfokus pada satu letnan saja. Dia kesana juga untuk bertugas." Tegas Letnan Jenderal Kim Giljoon. Didalam lubuh hati yang terdalam ia tetap mengkhawatirkan sang putri tetapi ia tidak bisa hanya mementingkan satu orang hanya karena ia keluarganya. Ia tetap harus bersikap profesional.

Kapten Song Joongki beserta tim alpha dan beberapa tentara khusus dikirim oleh Letnan Jenderal Kim Gil Joon malam itu juga menuju Mohuru, Urk. Mereka akan dikirim menggunakan pesawat angkut tercepat milik militer A C-17 dari Suwon.

Diperjalanan setengah pikiran Song Joongki dipenuhi tentang Kim Jiwon. Ia ingat tentang perkataannya bahwa ia akan datang dengan cepat jika terjadi sesuatu. Ia menyesal mengatakan hal tersebut. Ya dia memang berniat seperti itu tetapi hal tersebut tidak pernah terbayangkan akan menjadi kenyataan. Disisi lain ia tetap harus bersikap profesional, ia tidak boleh egois hanya memikirkan satu orang. Ia tetap harus memikirkan nyawa banyak orang. Jiwon juga pasti akan marah jika tahu dirinya hanya mengkawatirkannya.

"Kau sudah selesai liburan bersama ayahmu?" ucap Kim Bum memecah keheningan.

"Aku harus melakukan kewajibanku, kau pasti sangat kagum padaku"balas Joongki menatap Kim Bum

~●~

Setelah selesai menangani pasukan barak Jiwon mendapat panggilan darurat melalui saluran militer dari lokasi bangunan pembangkit listrik. Mereka melaporkan bahwa bangunannya runtuh. Dengan segera Jiwon, para medis dan para tentara segera menuju ke lokasi bangunan pembangkit listrik dengan membawa perlengkapan yang dibutuhkan.

 Dengan segera Jiwon, para medis dan para tentara segera menuju ke lokasi bangunan pembangkit listrik dengan membawa perlengkapan yang dibutuhkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shall we?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang