"Aku akan keluar sebentar, nanti aku kembali" ucap Jiwon pada sang bawahan ketika keluar dari ruang kerjanya.
Ia melajukan mobilnya menuju tempat kekasihnya.
Jiwon melangkahkan kakinya menuju koridor rumah sakit, siang ini ia akan kembali menemui kekasihnya. Senyum sumringah tergambar jelas diraut wajahnya.
Ia membuka pintu ruang inap sang kekasih dengan pelan, memastikan yang didalam tidak akan terusik. Tampak sang kekasih yang tersenyum menyambut pintu yang terbuka menampilkan sang wanita yang dirindukan.
Senyuman Song Joongki tak pernah luntur menatap sang kekasih yang berjalan mendekat. Dengan mudahnya Jiwon mengubah senyum manisnya menjadi datar.
Jiwon menyodorkan paperbag berisi vitamin tanpa permisi. Dan Joongki hanya menerima dan mengecek sekilas.
"Kekasihmu terbaring dirumah sakit dan kau baru menjenguknya?" Tanya Joongki
Jiwon mengamati kondisi Joongki dari kepala hingga ujung.
"Kau tidak terluka parah." Jawab Jiwon yang membuat Joongki membuka mulutnya.
"Bagaimana bisa kau bilang tidak parah, lihatlah tanganku sampai di gips" timpal Joongki yang memperlihatkan tangannya yang dibalut, wajahnya berekpresi seperti anak kecil yang baru terjatuh dari atas sepeda.
Jiwon sedikit gemas dengan ekspresi yang ditampilkan sang kekasih, sungguh berbeda. Dulu ketika mereka masih berteman Joongki tidak pernah menunjukkan sikap seperti ini. Ia akan selalu berkata baik-baik saja bahkan tersenyum ketika terluka.
"Baiklah, kemarikan tanganmu yang terluka" senyum Jiwon
Jiwon memegang gips tersebut dan mencari alat tulis. Ia menuliskan agar cepat sembuh dan jangan terluka lagi, ia menulis beberapa kata kalimat penyemangat. Joongki tersenyum membacanya.
Joongki berpindah mengamati wajah sang kekasih yang sedang asik memenuhi gips- nya, tampak amat sangat cantik jika dilihat dari dekat.
Joongki mencoba mendekatkan wajahnya pada kekasihnya, mengikis jarak diantara mereka. Ia memajukan bibirnya untuk mencuri ciuman dari kekasihnya namun...
"Akan kubunuh kau" ucap Jiwon tanpa mengalihkan pandangannya pada gips ketika memergoki sang kekasih
Joongki memanyunkan bibirnya dan mengalihkan pandangannya. Jiwon sekilas melirik pada sang kekasih dan tersenyum akan tingkahnya.
"Sudah. Sekarang tanganmu akan dengan cepat pulih" Jiwon memandang tulisannya yang diikuti sang kekasih
"Tentu saja, itu berkat cinta dari kekasihku" gombal Joongki yang diberi ekspresi remeh oleh Jiwon
"Sudah saatnya kau makan siang" ucap Jiwon melirik jam tangannya
Tak lama suster datang membawakan makan siang pasien. Jiwon menyiapkan meja dan menaruh makanan diatasnya.
"Aku benci makanan rumah sakit. Aku lebih menyukai ransum tentara" ucap Joongki menatap makanan yang ada didepannya
"Semua akan berpikir begitu. Tapi sekarang kau ada dirumah sakit, jadi makanlah yang tersedia " balas Jiwon
Dengan malasnya, mau tidak mau Joongki pun memakan makan siangnya. Setelah selesai, sesekali Jiwon dan Joongki saling bertukar canda. Tawa Jiwon terhenti setelah pintu ruang inap Joongki terbuka dan menampilkan sosok wanita.
"Maaf, sepertinya aku mengganggu kalian" ucapnya
"Tidak. Ada apa dokter kesini? Kupikir ini bukan waktunya pemeriksaan" jawab Jiwon
KAMU SEDANG MEMBACA
Shall we?
FanfictionRasa apa ini sebenarnya? Apa selama ini Letnan Kim Jiwon dan Kapten Song Joongki salah paham pada situasi? ●terinspirasi oleh drama Descendants of The Sun Cover by me