sorry:"(

2.1K 134 5
                                    

Sebelumnya...

"jimin ayo makan siang bersama" ucap nyonya park di balik pintu yang dikunci

"aku tidak lapar" jawab jimin singkat

"kau bahkan belum makan dari pagi sayang, ayo makan ibu takut kau sakit" ucap nyonya park khawatir

"biarkan aku sakit, siapa tau dengan aku sakit jungkook akan pulang" jawab jimin lagi

-*-

  Jimin tau di balik pintu itu ibunya sedang menangis karena sifatnya ini tapi jimin bisa apa disaat jiminlah disini yang paling terluka atas tindakan mereka 3 tahun yang lalu, dan rumah ini semakin sepi semenjak yoongi pergi dari rumah karena ia dan taehyung sudah membeli sebuah rumah di daerah daegu karena kebetulan taehyung di pindah tugaskan kesana. Suasana rumah membuat jimin semakin susah untuk melupakan jungkook

  Jimin tau ia mencintainya orang yang salah dengan jimin yang jatuh cinta pada adik nya sendiri tapi jika jimin bisa memilih ia tak mau berada dalam cinta yang salah, dan jika jimin bisa memilih ia akan mencintai pria lain.

"sayang maafkan ibu hiks ibu tau ibu sudah kejam padamu tapi ibu mohon kau harus makan sayang hiks" ucap nyonya park pilu

   Mendengar tak ada jawaban dari jimin nyonya park berkata lagi

"huhhh baiklah jika kau tak mau makan" ucap nyonya park sedih dan menghela napas berat

  Dan jimin mendengar langkah kaki yang mulai menjauh, dan jimin pun kembali pada acara melamunnya tapi tak berselang lama ada ketukan pintu lagi yang menganggunya

Tok...
Tok...
Tok...

"hey adik tak sopan buka pintunya, apa kau tak mau menyambut hyung tampanmu ini?" ucap yoongi si pengetuk pintu dengan tak elitnya

   Ketika mendengar suara yang jimin rindukan ia pun langsung berlari dan membuka pintu itu

Cklekk...

   Dan betapa bahagianya jimin melihat satu satunya orang yang mengerti akan keadaannya satu satunya orang yang selalu menghiburnya dan jimin pun langsung memeluknya dan terisak sedih

"hyunh hiks aku merindukanmu hiks kau jahat sekali meninggalkanku disini sendirian hiks, apa kau tak menyayangiku lagi hiks" ucap jimin dengan tangis dan mengeratkan pelukan nya pada yoongi

"hey hey tenanglah, jangan menangis seperti itu. Apa kau sangat merindukanku hmm padahal kita tidak lintas negara" ucap yoongi

"hyung pikir 1 tahun itu waktu yang sebentar huh? Aku benci hyung yang meninggalkanku sendiri sepertinya hiks" ucap jimin lagi

"sudahlah jimin kau jangan seperti itu terus, hyung baru saja melihat ibumu menangis lagi. Hyung tau kau sedih tapi ini sudah 3 tahun lamanya dia pergi dan kau harus mulai melupakannya kau juga harus menjalani hidupmu, lihatlah kau seperti mayat hidup" ucap yoongi

"apa aku harus melupakannya?" tanya jimin sendu

"jika kau tak bisa melupakannya tak apa, tapi kau jangan bersikap dingin dengan semua orang kemana perginya jimin yang selalu tersenyum manis dan hangat pada orang orang. Apa kau tak kasihan melihat ibumu dan ayahmu atas sikapmu pada mereka? Mereka juga sedih karena kehilangan anaknya dan mereka akan tambah sedih jika terus melihat sikapmu pada mereka" ucap yoongi

"aku sulit sekali melupakan sikap mereka pada jungkook dulu hyung hiks, apa salahnya bila kami saling mencintai. kami bahkan tidak sedarah hiks" ucap jimin lagi masih dengan isakan

[END] Hyung-nim (JIKOOK/KOOKMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang