penolakan

3.8K 224 4
                                    

   Jimin merasa tubuhnya terbakar akibat ciuman jungkook yang memabukan itu, dia benar menikmati rasanya dan jantung nya berdebar dengan kencang di setiap jungkook membalas ciumannya
   Senikmat apapun ciuman itu tetap saja oksigen nomor satu, dan mereka melepas pagutan mereka dan saling memandang satu sama lain.

"kau sudah tidak kedinginan sayang?" tanya jungkook dan di balas hanya dengan gelengan oleh jimin karena jujur saja mulutnya kelu setelah sesi ciuman itu

"jimin, aku mecintaimu" ucap jungkook

Deg...

------------------------------*----------------------------

  Seakan tersadar atas pernyataan cinta dari jungkook barusan jimin mendorong kuat tubuh jungkook agar sedikit memberi ia ruang agar bisa mencerna kata kata jungkook barusan.

  Jungkook sedikit tersentak atas dorongan dari jimin.

"ada apa jimin?" tanya jungkook bingung

"aku pasti berhalusinasi" ujar jimin menyakinkan dirinya bahwa dia sudah salah dengar

"huh?" jungkook semakin kebingungan

"aku pasti salah dengar kan" ucap jimin dan jungkook sudah tau arah pembicaraan jimin

"tidak jimin kau tak salah dengar, aku benar mencintaimu" ucap jungkook tulus

"apa kau sudah gila? Kita saudara jungkook" ucap jimin sedikit emosi atau bisa di sebut dia sedikit ingin menyangkal perasaannya sendiri

"kita tidak sedarah jimin,  jadi tak masalah bukan?" ucap jungkook meyakinkan jimin

"tetap saja, ayahku dan ibumu sudah menikah dan kita adalah saudara jungkook" ucap jimin keras kepala

"jim" panggil jungkook sembari membawa tangan jimin untuk di kecupnya

"aku tau kau juga mencintaiku kan?" ucap jungkook

"ti-tidak a-aku tidak mencintaimu" ucap jimin ragu akan perasaannya

"bohong kau pembohong jimin" tuduh jungkook sedikit kesal karena jimin selalu menyangkal perasaannya

"jungkook kita tidak akan pernah bisa bersama, jika memang kita bersama pun entah aku ataupun ibu dan ayah akan terluka dan aku tak mau itu. Jadi lupakan perasaanmu padaku" jelas jimin

"apa kau pikir menghilangkan perasaan kepada seseorang itu mudah huh?" ucap jungkook mulai emosi lagi

"aku mengerti perasaanmu kook tapi aku-" ucap jimin terhenti

"apa kau tak ada sedikitpun perasaan padaku jim?" tanya jungkook yang kini memandang lurus kedepan dimana hujan masih deras

"baiklah, kau tadi menyatakan cinta padaku kan jadi aku akan menjawabnya sekarang. Dan jawabannya TIDAK" ucap jimin sedikit tak tega melihat mata jungkook yang sarat akan kekecewaan

"bukan jawaban itu yang ku mau jimin" ucap jungkook keras kepala

"aku sudah menjawabnya jungkook, jadi berhentilah mencintaiku" ucap jimin dingin

"tapi jim-" ucap jungkook

"sudahlah jungkook aku mohon berhenti berbicara omong kosong, dan sekarang cepat jalankan mobilnya aku ingin pulang" ucap jimin sembari mengalihkan pandangannya ke luar jendela menghindari eyes contact dengan jungkook

   Jungkook hanya bisa menelan pil pahit atas perjuangan selama ini, awalnya dia sangat yakin bahwa jimin akan menerima pernyataan cintanya karena melihat dari cara jimin membalas setiap sentuhanya seakan menjelaskan bahwa jimin juga tertarik padanya. Tapi sialnya status kakak-adik antara jungkook dan jimin yang menjadi tembok tebal bagi mereka berdua
   Mendadak pemikiran itu membuat jungkook kesal dengan keadaanya, mungkin lebih baik jika ibu dan ayahnya jimin tidak menikah pasti ia dan jimin sudah menjadi sepasang kekasih sekarang

"sial" umpat jungkook sembari memukul kuat kemudi dan sontak membuat jimin terlonjak kaget

"jung" cicit jimin

  Jimin tau betapa kecewanya jungkook sekarang tapi ia bisa apa, status mereka tidak akan pernah berubah lebih dari sekedar kakak dan adik

"sial sial sialannnnnnn" jungkook semakin emosi

"jungkook jangan seperti ini kumohon mengertilah" ucap jimin lembut

"aku menolak mengerti jimin!" ucap jungkook dingin

"jung-" ucapan jimin terhenti karena tiba tiba jungkook menghidupkan mesin mobil dan memacu dengan kecepatan di atas rata rata dan itu membuat jimin ketakutan setengah mati

   Jimin mencengkam kuat seatbelt, karena jungkook memacu mobilnya seperti kesetanan. Dan lagi jungkook membawanya bukan ke arah jalan pulang entahlah jungkook membawanya kemana
  Jimin melihat akan ada hal buruk yang terjadi padanya karena jelas sekali tatapan mata jungkook menggambarkan seperti itu.

"ju-jungkook kita akan kemana? A-aku mau pulang jungkook" cicit jimin bergetar

"kau hanya milikku jimin dan persetan dengan status kita yang bersaudara kau akan tetap miliku" ucap jungkook membelokan mobilnya kearah kanan tujuan jungkook adalah apartemennya yang diberikan oleh kakeknya dulu bahkan ibunya pun tak tau menau tentang apartemen itu.

"jungkook sadarlah ki-kita tak bisa bersama, ta-tapi ki-kita bisa menjadi saudara yg rukun aku bisa jadi hyung yang selalu ada untukmu" jimin mencoba membujuk jungkook semoga dia akan luluh tapi jimin salag besar karena perkataan jimin semakin menyulut amarah jungkook

"bukan status itu yang aku inginkan sialan" teriak jungkook membuat jimin kaget

To be continue...

Vote nya jan lali wkwk




















[END] Hyung-nim (JIKOOK/KOOKMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang