BAB 11

15 3 1
                                    


Seribu kegagalan pun, tidak akan membuatku berhenti.

———

"Yang tadi itu nyaris saja." Gio menyugarkan rambut kelamnya hingga akhirnya berantakan. Dia hampir saja kehilangan Shea karena tindakan gegabah gadis itu. Ia tahu jika ayahnya terlalu mengatur Shea dengan perintah yang semena-mena. Namun di saat seperti itu, Shea harusnya hanya mengiyakan supaya urusan mereka cepat selesai.

Gerald paling anti dibantah. Sekalinya ditolak, ia akan membunuhnya untuk menyelesaikan masalahnya. Nyawa siapapun hanya mainan baginya.

Gadis berambut sepinggang itu masih kesal. Selama perjalanan keluar dari ruang tahta, Gio  mendengar Shea mendengus sebal. Langkahnya tertatih-tatih menyelaraskan langkah Gio yang begitu cepat. Bibir gadis itu masih terkatup cemberut.

Shea memperbaiki rambutnya yang dirasa berantakan. Bicara soal rambut Shea yang sudah memanjang, gadis itu teringat ketika adiknya mengajak Shea untuk memotong rambutnya. Shea berjanji akan membawa adiknya ke salon usai pulang sekolah. Namun, hal itu belum juga terwujud karena keadaannya yang sekarang.

Tiba-tiba Shea teringat ucapan Raja Lucifer itu. Walau menyebalkan, apa yang dikatakannya memang benar. Kekuatan Shea masih lemah, ia tidak akan bisa menyelamatkan adiknya dengan kondisinya saat ini. Dan lagi, yang ia hadapi adalah seorang raja. Shea tak bisa mengandalkan Gio terus, 'kan?

Shea menarik lengan baju Gio. Membuat pemuda itu meliriknya. "Gio, aku tak mau mengakui ini sebenarnya. Tapi yang ayahmu katakan memang benar. Aku harus melatih kekuatanku supaya aku bisa menyelamatkan adikku."

Gio tersenyum kecil. Ucapan Lucifer memang mampu menghipnotis siapapun yang mendengarnya. "Kau yakin?"

"Tentu saja! Aku tidak bisa terus mengandalkanmu, kan? Bagaimana kalau aku harus bertarung sendirian? Tidak ada yang tahu apa yang akan kita hadapi nanti," sahut Shea tanpa ragu. "Jadi aku mohon, ajari aku cara menggunakan dan mengendalikan kekuatanku ini," sambungnya seraya menunduk dalam.

Gio tersenyum manis. Ia mengusap kepala calon tunangannya. Di hari pertemuannya dengan Shea, pria itu memperhatikan gadis itu tengah bertarung melawan serigala iblis. Karena rasa penasarannya, ia memotong kepala serigala itu padahal tahu jika melakukannya, kepalanya akan bertambah tiga kali lipat. Usai terpojok, ia mengambil kesempatan itu untuk mendekatinya.

Namun, sekali mendekati Shea, Gio penasaran sampai menawarkan pernikahan pada gadis yang baru ia temui. Entah mengapa, tapi Gio merasa semakin terikat dengan gadis itu. Membuat dia tak ingin kehilangannya sampai ingin melanjutkan hubungannya ke jenjang yang lebih serius dengan cepat.

"Tentu saja. Kita akan menemui seorang iblis yang sudah merenggut nyawa ayahmu, Shea," desis Gio seraya menyeringai.

Shea terkejut. "Apa?"

"Ayahmu mati karena kecelakaan, 'kan? Yang membuat ia kecelakaan adalah seorang iblis. Ada yang menyuruh iblis kasta menengah untuk membunuh ayahmu, Shea ...."

🍃🍃🍃

Seperti yang Alamanda katakan, ia akan mengajari Rey untuk membangkitkan sisi bidadaranya dengan sempurna. Namun dengan syarat, selama mereka berlatih, Rey tak boleh bertemu dengan Kiezi apa pun yang terjadi.

Kiezi hanya tersenyum dan mendukung keputusan kekasihnya. Kiezi tahu ini adalah kesempatan emas bagi Rey untuk berkembang. Membantu Shea menyelamatkan adiknya akan menjadi urusannya. Kiezi menyuruh Rey untuk fokus berlatih saja sampai ia berhasil membangkitkan sisi bidadaranya.

Surviving On The UnderworldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang