Akhirnya UP😭 setelah banyak tugas negara😭 maaf udh bikin kalen nunggu, hikಥ‿ಥ
.
.
.
.
.
👀HAPPY READING👀
Kala pagi hari, mata sipit yang indah tersebut perlahan terbuka menampakkan iris mata hitam kecoklatan miliknya. Namun, rasanya mengganjal, seperti ada yang tengah memeluk pinggang ramping nya. Rasa takut menyelimuti dirinya, takut jika orang jahat mesum Australia telah mengotori dirinya dan ternyata dugaannya salah. Telah tergantikan rasa bahagia dan sedih secara bersamaan.
Bahagia karena orang yang ia nantikan tidur bersamanya dalam keadaan yang soft, sedang memeluk erat pinggang ramping nya. Sementara rasa sedih yang ia rasakan, orang itu memeluknya dalam keadaan mabuk berat, bahkan aroma alkohol menyeruak. Meskipun begitu, Jimin mencoba menyingkirkan tangan besar Kim V dari pinggangnya. Ia terlalu takut dengan perkataan kasar Kim V yang akan dilontarkannya pada dirinya nantinya setelah pria tampan tersebut terbangun dari tidurnya.
Akan tetapi Jimin harus kembali terbaring lagi setelah duduk dan coba melepaskan pelukan Kim V. Sebab suaminya tersebut menarik tubuh mungilnya untuk kembali terbaring. Ingin membangunkan pun rasanya tidak mungkin, dia sangat takut jika Kim V akan mengumpati dirinya, dan membuat hati lembutnya lelah sebab terlalu banyak menimbun beban.
Jimin kembali menutup matanya, membiarkan deru nafas teratur nan berat tersebut menyingkirkan keraguan dalam hatinya. Belum sampai 2 menit mata sipit tersebut terlelap, suara dentingan bel menggema di seluruh kamar hotel. Pun membuat iris hazel tersebut juga perlahan terbuka, hal pertama yang dilihat adalah mata sipit yang selalu ia takuti. Segera Kim V mundur, memberi jarak dirinya dengan pemilik mata indah tersebut.
Kesekian kalinya Jimin harus bersedih dan merasakan sakit hati lagi, pelukan erat di pinggang ramping nya telah melonggar, bahkan menjauh.
Tingtung!
Suara bel yang sejenak beristirahat beberapa menit yang lalu kembali berdenting seolah menuntut supaya si penyewa segera membukakan pintu. Jimin beranjak, membiarkan Kim V yang masih termenung larut dalam pikirannya, sepertinya ia belum sepenuhnya sadar.
"Eo, Jungkook!? Wae?" tanya Jimin terlontar begitu saja ketika melihat adik sepupunya bersama kakak iparnya membawa koper besar, firasat Jimin mengatakan bahwa akan ada jawaban yang membuatnya kecewa.
Senyuman penyesalan serta rasa bersalah menghiasi wajah manis bak bayi tersebut, diikuti tangan seputih susu miliknya meraih tangan mungil milik sepupunya.
"Mianhae, Jimin-ah ... kata Eomma, aku dan Taehyung harus kembali ke Seoul, untuk urusan perusahaan Appa yang sepertinya sudah diambang kebangkrutan, aku harus pulang hari ini bagaimana pun caranya, sebab Taehyung yang mengelola perusahaan Appa."
Melihat raut kecewa dalam wajah manis nan lelah tersebut, membuat Jungkook dan Taehyung merasa bersalah. Apalagi Taehyung yang terus diselimuti rasa bersalah karena telah meninggalkan Jimin bersama adik brengseknya itu. Namun, apa boleh buat? Ayah Kim menuntut dirinya dan Jungkook untuk pulang hari ini juga.
"Jeongmal mianhae, Jimin-ah! Aku tidak dapat menundanya, itu adalah perusahaan yang tengah aku kelola, jika itu bangkrut aku tidak akan pernah memaafkan diriku sendiri--- jika terjadi apa-apa, telepon aku atau Jungkook, ok?" imbuh Taehyung diikuti anggukan lucu dari sang istri.
Jimin terdiam, seperti tengah memikirkan sesuatu yang rumit. Entah mengapa firasatnya menyuruh dirinya untuk ikut pulang bersama kakak iparnya.
"Apakah aku boleh ikut kembali ke Seoul?"
"ANIYO!"
Seketika Jimin tersentak mendengar suara serak yang berat khas orang bangun tidur. Jimin tahu pelakunya, siapa lagi kalau bukan suaminya? Kim V.
Menengok kembarannya yang super bangsat kepada Jimin membuat Taehyung ingin membogem Kim V. Namun, Jungkook seolah tahu apa yang sedang dirasakan suaminya tersebut merangkul lengan berotot itu dan mengusapnya lembut. Jika boleh jujur Jungkook juga ingin marah bahwa kakak sepupunya yang sudah ia anggap sebagai kakak kandung diperlakukan seperti itu oleh adik iparnya sendiri.
"Kalian pergi saja, Jimin akan pulang bersamaku ke Seoul besok," ujar Kim V, seolah minus sopan santun menutup pintu hotel sebelum kembarannya pergi. Jimin jadi tidak enak pada Taehyung dan Jungkook. Lihatlah, Kim V yang berulah, Jimin yang harus malu.
"Sial, ingin rasanya aku memukulnya tepat di depan Jimin jika saja aku tidak buru-buru kembali ke Seoul!" gerutu Taehyung menatap pintu hotel di depannya dengan kemarahan di ujung puncak.
"Bersabarlah, Tae! Yang diperlakukan seperti itu adalah Jimin-Ku, kita tidak perlu membalasnya, biarkanlah Jimin sendiri yang mengatasinya," ucap Jungkook meredakan amarah Taehyung.
---
FLASHBACK
Notifikasi dari ponsel membuat sepasang mata bulat tersebut perlahan membuka matanya, melirik ponsel yang bergetar 3 kali dalam 10 detik tersebut membuat dirinya beralibi untuk menengok siapa yang mengirimkan pesan sepagi itu.
"MWOYA?! SIALAN BRENGSEK KAU KIM V!"
Mendengar teriakan nyaring yang memekakkan telinga membuat seseorang yang berada di sampingnya membuka matanya terkejut. Taehyung kebingungan melihat tingkah Jungkook di pagi buta yang dingin ini.
"Waeyo?" tanya Taehyung serak ciri khas orang bangun tidur. Tanpa banyak bicara Jungkook menampakkan sebuah video pada suaminya, video yang sangat merusak mata orang di pagi buta yang indah walau dingin ini.
Terdengar erangan serta desahan laknat dari video tersebut. Nomor tidak dikenal tiba-tiba mengirimkan video tidak lazim tersebut. Yang membuat tercengang, terkejut, sekaligus kecewa adalah yang berada di video tersebut orang yang mereka kenal dengan sangat baik sedang melakukan hubungan intim bersama wanita di sebuah club malam. Kim V terlihat sangat menikmati permainannya, sementara si wanita mendesah terus menerus seraya mengalungkan tangan indahnya pada leher pihak atas.
"BANGSAT!"
Berakhir sudah. Kemarahan Taehyung berada di ujung puncak. Ingin rasanya dia berlari mendobrak pintu hotel adiknya dan memukul adiknya tersebut hingga masuk rumah sakit. Orang sebaik Jimin saja tega ia khianati. Jika saja tidak ada sebuah telepon, dan tahanan dari seorang Kim Jungkook, mungkin Taehyung sekarang dalam perjalanan membogem adik kesayangannya satu-satunya.
"M--mwo?! Ye, Appa, aku akan pulang hari ini juga!"
Dan sebuah pemberitahuan membuat dirinya menahan diri untuk tidak memukul adik kesayangannya itu. Perusahaan yang akan dikelolanya telah berada dalam posisi bangkrut dan tidak. Mau tidak mau ia dan istrinya harus pulang hari ini juga.
"Kita akan mengurus Kim V nanti, sekarang perusahaanku sedang dipertaruhkan kebangkrutan nya, kita harus pulang hari ini juga!"
FLASHBACK END
---
.
TBC
Ada bau² kebangsatan nih😷

KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Love You? -- VMinTaeKook
Fanfiction"Kenapa aku harus menikahimu, sialan?! Aku mencintai Jungkook, bukan kau!" - Kim V. "Jika kau memang tidak mau menikah denganku, lantas mengapa kau tidak menghentikan pernikahan itu?" - Kim (Park) Jimin. -- Highest rank 🏅#1 maknaeline [2021/03/19] ...