16. MISUNDERSTANDING

2.6K 182 4
                                    

Harap dipersiapkan emosinya karena part ini sungguh membagongkan dan bikin kesel tingkat II dari genus ini juga merupakan bagian utara Perancis.
(Yg ngelanjutin keyboard loh ya, bukan aing🐥)

.

.

.

.

.

🔒HAPPY READING🗝

Setelah insiden terjadinya kesalah-pahaman antara Kim V dan Jimin, kini mereka berdua menjadi semakin menjauh. Jarak semakin lebar diantara mereka. Terkadang Jimin tidak sengaja menangkap Kim V yang menatap dirinya kemudian berpaling ketika pria manis itu menoleh padanya. Apalagi sikap Kim V yang semakin dingin padanya, demi apapun Jimin semakin sakit hati karena salah paham ini.

Jimin tidak menyalahkan Kim V atas apa yang terjadi, sebab di sini dirinya juga bersalah mengungkapkan perasaannya yang dulu pada Alex Loui. Mungkin memang Kim V tidak sengaja mendengarkan perbincangannya sampai selesai, hingga terjadi kesalah-pahaman ini. Hendak menjelaskan pun Kim V selalu menghindari dirinya. Mengapa, mengapa semua ini terjadi padanya? Kesalah-pahaman ini semakin melunjak dan mempertaruhkan pernikahannya yang diambang perpisahan.

"Kim-ah," panggil Jimin terdengar lembut dan menyapu bersih pendengaran Kim V hingga dengan cepat pria tampan itu menoleh.

Merasa ada yang salah dengan tindakannya, Kim V memalingkan wajahnya kembali berfokus pada laptopnya. Jimin menghela napas, kemudian mencoba tersenyum secara tulus pada suaminya itu.

"Ak--,"

"Aku sudah mengurus perceraian kita, sebentar lagi kau akan be--,"

"MWO?!"

Pria manis yang awalnya duduk dengan tenang tersebut langsung beranjak berdiri secara terkejut. Pertama-tama ucapannya tadi dipotong, dan kedua pernyataan yang membuat hatinya ditusuk pisau tajam. Perceraian?

Sejujurnya Kim V terkejut ketika Jimin tiba-tiba berdiri, tapi ia sok jaim dengan wajah datarnya. Sementara Jimin wira-wiri di depan meja kerja Kim V. Pria manis itu terlihat frustasi, pun berjongkok seraya meremas kuat rambutnya. Sampai sejauh ini kesalah-pahaman mereka.

"Wae, V-ya?" lirih Jimin diselingi isakan kecil yang benar-benar lolos dari bibir berisi miliknya. Maka pria manis tersebut berdiri, menutup kasar laptop Kim V dan menatap manik hazel tersebut dengan tajam.

Kim V tertegun oleh keindahan mata sipit Jimin. Meski sedang meneteskan air mata dan tatapan tajam itu benar-benar terlihat seksi. Namun, dirinya tidak dapat menyangkal bahwa kemarahan beringsut menutupi keindahan tersebut. Ia menangis, Jimin-nya menangis setelah menatap dirinya begitu tajam hingga jantung Kim V berdebar tak karuan. Hatinya sungguh sakit, ingin menghapus liquid bening itu dari mata indah Jimin-nya.

Apalah dayanya yang tubuhnya seolah membeku, mulutnya seakan kelu untuk berucap.

"Kau mengurusnya tanpa persetujuan dari--,"

"Aku tidak butuh!" potong Kim V, beranjak berdiri. Melangkah keluar, dan hendak memegang knop pintu.

"TAPI AKU BUTUH, KIM V! AKU MEMBUTUHKANNYA! KAU MENGURUSNYA TANPA PERSETUJUAN DARIKU, TERUS MENGHINDARI AKU DIKALA AKU INGIN MENJELASKAN SEMU--,"

"TIDAK ADA YANG PERLU KAU JELASKAN! SEMUANYA SUDAH JELAS!"

Lagi-lagi Kim V memotong ucapan Jimin, seraya memandang dari kejauhan raut wajah Jimin yang semakin frustasi. Setelahnya Kim V kembali meraih knop pintu namun Jimin menahannya.

"Kajima, V-ya!" pinta Jimin terdengar sumbang, dan serak. Tangan mungilnya meraih kedua pipi tirus suaminya itu, dikecup nya sesaat bibir tipis yang selalu membuat dirinya candu.

"Wae? Kau akan bebas, Jim! Dan tidak perlu berpura-pura mencintaiku lagi setelah in--," Jimin melumat bibir tipis itu sesaat menyalurkan rasa sayang yang tidak dapat diucapkan, lalu memeluk pria tan erat, sangat erat.

"Saranghae, Kim V," ucap Jimin lirih di tengah-tengah isakannya. Namun, tiba-tiba Kim V melepaskan dekapan mereka. Meski terkejut Jimin memancarkan pertanyaan lewat mata sipit nya.

"Kau juga mengatakan hal itu pada pria lain! Biarkan aku pergi, Jim. Kau tidak perlu berpura-pura lagi!" sarkas Kim V, tidak mempedulikan Jimin yang telah berlutut tak berdaya seraya terus menangis.

Terdapat Jungkook yang tidak sengaja mendengar semuanya, sekilas mata bulat pamil tersebut melihat Jimin yang berlutut terlihat frustasi dan menangis. Lantaran tadi ia memandang Kim V yang keluar dari ruang kerjanya dengan wajah yang sangat bersedih, tidak biasanya seperti ini. Kim V tidak akan mengubah raut wajahnya pada masalah sepele, jika masalah itu sangat besar maka otomatis wajah datarnya akan lenyap begitu saja.

"Masalah apa lagi? Mereka sering sekali terkena masalah, ckck!" sinis Jungkook tidak menggubris masalah yang terjadi antara adik iparnya dan sepupunya. Pamil ini tidak mood mengurusi itu semua, jika tidak hamil mungkin sekarang Jungkook sedang menenangkan Jimin.

---

"Apakah kau yakin ingin menceraikannya? Kupikir kalian sangat cocok, dan Jimin tidak mungkin melakukan hal konyol seperti itu," tutur sahabatnya pada pria tan yang tengah frustasi tersebut.

"Kau tidak melihatnya, makanya kau tidak percaya!" sanggah pria tan tidak terima jika di sini ia yang disalahkan. Walau tidak ada kata atau kalimat yang menampakkan ia bersalah, tetap saja ia tersinggung.

Sahabatnya menghela nafas, sahabatnya yang satu ini memang memiliki rasa gengsi dan susah diatur sejak dini. Hal tersebut membuat Sungjae jadi harus memiliki kesabaran ekstra untuk menuturi Kim V. Sejujurnya ia tidak percaya bahwa yang diceritakan Kim V itu benar, masalahnya Jimin yang ia kenal begitu polos dan sangat baik.

"KALAU BEGITU, CERAIKAN SAJA DIA! NANTI AKU AKAN MENIKAHINYA! Hidupnya sudah terlalu sengsara karena dirimu," seru Sungjae melirihkan ucapannya di akhir kalimat. Kim V mendengar ucapan sahabatnya tidak terima, pun melirik sinis sahabatnya kemudian kembali memikirkan masalahnya.

Lama-lama Sungjae merasa iba pada sahabatnya ini, Kim V sangat banyak masalah. Berbeda dengan Taehyung yang sepertinya hidupnya santai-santai saja.

"Mau aku bantu menyelesaikan masalahnya?" tawar Sungjae langsung menggerakkan leher Kim V kembali memandang dirinya dengan manik hazel yang bertanya itu.

"Bagaimana menyelesaikannya?! Pasti akan sangat sulit, karena aku sudah mengurus surat perpisahan itu! Membatalkannya tidak mungkin, kan?!" oceh Kim V tegas diselipkan nada frustasi.

Sungjae menoyor keras kepala sahabatnya, kemudian memijat pangkal hidungnya ikut frustasi. Kim V selalu menambah beban pikirannya, jika bukan sahabatnya mungkin Sungjae sudah membunuh dan menjadikan Kim V sate. Eh.

"Biarkan itu diurus ... kita coba fokuskan pada pria Australia itu!"














---












Sementara itu, pria ini terlihat girang dan bahagia. Tidak rugi ia membuang uang untuk menyusul pujaan hati di Korea. Rencananya berjalan mulus. Apalagi setelah mendengar kabar dari orang suruhannya bahwa sang pujaan hati sedang berada diambang perpisahan dengan suaminya.

"Jimin akan segera menjadi milikku!"













































































































...........................................................................
TBC
JAN LUPA VOMENT🐒💨
AKU CAYANG KALIAN YANG VOTE, KOMEN😻✌
MAAP TYPO💨
YANG GAK VOTE, KOMEN
GASUKA IH GELAAAAYYYYY😣

Am I Love You? -- VMinTaeKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang