25. APOLOGIZE

2.2K 146 0
                                    

Udah 25 aja😭👍

.

.

.

.

.

🍁HAPPY READING🍁
















"Kumohon, dengarkan penjelasanku, Kook!"

Ucapannya terdengar sangat serius bercampur dengan kesedihan. Terdengar merana, dan susah. Jungkook menjadi plin-plan antara ingin memberi kesempatan pada Taehyung atau tidak. Keputusannya pastinya akan berdampak pada bayinya.

Melihat pintu kamarnya yang terbuka, mendapati sosok yang sangat ia sayangi serta cintai tersebut tengah tersenyum manis. Jungkook menjadi tidak tahan untuk segera merangkul Ibunya itu. Lalu menangis sekuat-kuatnya.

"Ssshhh, uljima. Baby Kim ikutan sedih, eoh! Mari, ikut Eomma!" ajak Ny. Jeon seraya menuntun putra tunggalnya yang sangat ia sayangi itu.

Mereka berhenti dan duduk pada bangku taman kecil di halaman belakang mansion mereka. Tempatnya memang terbuka, jadi burung atau kupu-kupu sering mampir ke taman mereka dan bermain-main di sana. Melihat pemandangan indah itu membuat hati Jungkook sedikit tenang, Ibunya itu selalu tahu bagaimana cara menenangkan hatinya.

Apalagi melihat kelinci putih gembul itu melompat ke sana-kemari bermain dengan kupu-kupu. Senyuman simpul terpatri dalam wajah cantiknya. Seketika stresnya menghilang.

"Kau tahu bukan bahwa Eomma sangat menyayangimu?" tanya Ny. Jeon, mengalihkan atensi Jungkook dari kelinci putih gembul itu ke wajah Ibundanya.

"Eomma tahu betul apa sebenarnya yang kau mau," lanjut Ny. Jeon, kembali membuat Jungkook menangis. Bukan menangis karena mengingat kejadian Taehyung, melainkan menangis haru dengan kasih sayang Ibunya yang begitu tulus.

"Ini mungkin hanya salah paham, coba dengarkan penjelasannya. Kau harus menjadi sedikit lebih dewasa untuk hal ini ... tapi jangan terlalu dewasa, karena Eomma akan merindukan Jungkookie Eomma yang merengek meminta susu pisang!"

Entah mengapa, tapi Jungkook merasa lebih dan lebih tenang dengan nasihat Ny. Jeon. Serentak pria cantik itu memeluk Ibundanya, semakin menangis sejadi-jadinya. Demi apapun, Ibu lah yang terbaik.

"Ssshhh, sudah kubilang bukan? Jangan sering menangis, tidak baik untuk kesehatan baby Kim!" Ny. Jeon melepas pelukan mereka, kemudian menghapus air mata Jungkook dengan senyuman manis yang sangatlah tulus.

"Eomma, gomawoyo!" ujar Jungkook kembali meneteskan air matanya dalam tangkupan tangan halus sang Ibu. Ny. Jeon hanya tersenyum, mungkin membiarkan putranya menangis sesaat lebih baik.


















-----















Perasaan Jimin kalut, di sisi lain ia ingin menengok keadaan Jungkook, tapi di sisi lain dirinya juga sedang dilanda masalah. Baru saja dia mendengar cerita dari Kim V tentang masalah antara Taehyung dan Jungkook. Itu benar-benar menambah beban pikirannya.

"Apa yang kau pikirkan? Sudahlah, jangan dipikirkan, semua itu akan ku selesaikan! Ingat bayimu, Jim." Kim V datang membawa susu stroberi khusus orang hamil untuk Jimin.

"Aku hanya khawatir dengan Jungkook, Kim, dan ... Zenith," ucap Jimin, beberapa detik berikutnya terdengar suara decakan sebal dari bibir Kim V.

"Lupakan itu, Jim! Sekarang minum ini, dan istirahatlah, aku akan mengurus semuanya. Katanya Eomma akan kemari besok pagi!" Jimin mengangguk oleh pemberitahuan dari Kim V. Sejenak hatinya merasa tenang setelah mendengar kata 'Eomma' itu.

Am I Love You? -- VMinTaeKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang