4 • Sang Gebetan🌵

1.1K 263 185
                                    

Happy weekend!







.
















BUGH BUGH BUGH!!!











Terganggu total sama ketukan itu, Nicholas ngelempar gulingnya ke arah pintu lalu lanjut bergelung di selimutnya untuk tidur.

Bacot banget pagi-pagi, pikirnya. Hari Minggu kenapa harus bangun pagi?






BUGH BUGH BUGH!! BUGH BUGH!








"BERISIK ANJENG!"

Si penyebab keributan menghela nafasnya dan mengusak rambut cokelatnya yang basah sehabis keramas. 

Pasti ganteng😭🤺


"Hei Nicholas, wake up! Ini sudah not morning lagi. Jam twelve siang sekarang. You jangan sleep terus dong!" suara Jake agak mengeras, berharap sobat kebonya itu bisa denger.

Nicholas mah bodo amat, bukan urusan dia mau pagi ato malem. Toh matahari ga akan ngambek trus ogah bersinar lagi cuma karena dia ga bangun kan?

"Biarin aja le...." Eyang yang kebetulan lewat depan kamar Nicholas berucap. "Jake ikut Eyang aja sini. Ke balai desa mau nggak? Belajar main gamelan."

"What is gamelan? Itu just like alat musik yang dari gold, isn't right?" mata puppy si bule membulat antusias.

Eyang mengangguk. "Namanya kuningan. Ayo ikut Eyang. Nicholas biarin bobok aja."

Ini mah serasa cucu yang ditukar. Eyang suka sama antusiasme Jake yang serba ingin tau, ngingetin dia sama Nicholas waktu kecil dulu.

Beda sama yang sekarang, Nicholas banyak berubah. Eyang maklum dengan semua itu. Dia nggak bisa minta cucunya tetep kayak dulu kan? Sebagai orang tua dia cukup selalu ada buat Nicholas, selalu jadi sosok nenek yang penuh kehangatan kasih sayang di hari tuanya, sampai dia pergi nanti.








"Mmmhh.... Pagi Eyang~"

Suara serak khas bangun tidur Nicholas menyapa rungu Eyang yang lagi menyisir rambutnya sebelum berangkat bareng Jake. Pada akhirnya bangun juga dia.

"Udah siang ini, le," wanita paruh baya itu tersenyum geli. "Boboknya nyenyak ndak?"

"Nyeny–—wanjirr sape tuh?!!"



Matanya langsung melotot saat dia jalan ke teras rumah, mau ngambil handuk di jemuran untuk mandi.

Rumah Hanbin ada di seberang jalan rumah Eyang. Dari teras sini Nicholas bisa liat Hanbin yang lagi duduk di teras rumahnya sama cowok entah siapa dengan beberapa buku di tengah-tengah mereka.

Entah apa yang merasuki Nicholas sampe dia niat nguping, bela-belain sembunyi di balik mobilnya.



"Jadi kamu wis paham to cara nyari persamaannya? Kalo belom ada pertanyaan ndak?" tanya Hanbin bak seorang guru.

"Mau tanya Kak!" jawab si cowok dengan muka sumringah.



Hemeh. Gantengan juga gue! Jelek amat tu semiran. Pasti salonnya murah ato nggak pake semir sachet 5000an! Cuihh!! - Nicholas, julid tanpa sadar




"Piye?"

"Kalo persamaan variabel yang cocok bisa disatuin, trus kita yang ada perbedaan bukannya masih bisa disandingin ya Kak?"

susah sinyal; nichobin✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang