Heh. Jan flop heh!
Yang ga voment diculik Om Jigeum Buteo!!😤
.
"Mas! Pelan-pelan to ishh!"
"Hm"
"Jangan ngebut! Dibilangin kok!"
"He'em."
"MAS NICH–—"
"BACOT BENER LO BIN! GUE CEMPLUNGIN NI SEPEDA KE EMPANG SONO!"
Srettt--
Tangan kurus Hanbin yang tadi ngeremes sadel sepeda Eyang yang mereka pakai buat ke pasar ditarik paksa sama si pengendara, dengan santai dilingkarin di pinggangnya.
"Mas Nichol modus," sewot Hanbin dari balik punggung cowok bermuka kriminal di depannya.
"Ngaco. Pegangan makanya. Kaku amat duduk lo kayak capres."
Nicholas melanjutkan sambil tetap mengayuh sepeda tua itu dengan tempo sedang, "Lagian gue kalo modus mah pilih-pilih. Mending cari baby boy daripada lo."
"Loh Mas Nichol mau bonceng cah bayi? Nek njengkang piye Mas?"
"Ck_-"
***
Pasar di desa mereka kala itu ramai kayak biasanya. Interaksi pedagang dan pembeli yang didominasi ibu-ibu yang lebih suka masak di malam hari buat besok bikin suasanya entah kenapa terasa homey bagi Hanbin. Aneh emang. Padahal becek di mana-mana.
"Anjing! Bangsat tu bapak-bapak!"
"Kenapa to Mass?" Hanbin yang tadinya lagi nawar harga cabe terganggu sama umpatan Nicholas yang berdiri ga jauh dari dia.
"Sepatu gue kecipratan lumpur cok!! Ni baru sekali pake jingan! Gue suruh beliin baru paling ngap-ngapan tu bapak-bapak!"
Hanbin mandangin sepatu kets yang dipake si Nicholas yang di beberapa titiknya kena cipratan becek di sana. Dan dari bentuk sepatu itu sih Hanbin tau pasti mahal.
"Yaudah Mas Nichol nunggu di parkiran aja. Lain kali kalo ke pasar tu ya ndak usah pake sepatu apik-apik, sandalan wae rapopo padahal," ujar Hanbin akhirnya lalu kembali lanjut ke aktifitasnya tadi untuk beli cabe dan milih tomat yang masih bagus.
Dengan muka bete nya Nicholas melangkah pergi dari kios kecil itu. Abai sama tatapan warga pasar yang liatin dia berasa liat artis sinetron pemeran suami tukang KDRT.
"Akeh men to Mas? Nggo masak dhewe opo pesenan Eyang?" si dagang sayur berbasa-basi saat ngambil uang kembalian buat Hanbin.
"Pesenan Eyang, Bu. Lagi pengen masak banyak katanya."
"Owalahh..." kemudian dagang sayur itu ngelirik Nicholas yang punggungnya makin menjauh dari kios. Mukanya seolah ngegoda ala ibu-ibu. "Pacare po Mas? Ganteng polll!! Pinter men kowe le nggolek!"
(Pacarnya ya mas? Ganteng banget. Pinter banget kamu carinya!)
"Ahh mboten Bu. Mas Nicholas iku putu ne Eyang dari kota..."
KAMU SEDANG MEMBACA
susah sinyal; nichobin✓
Fanficnicholas tau dia bukan cowok baik-baik. tapi stereotip orang tentang dia begitu menyiksa sampai sosok hanbin yang bikin dia naksir membuat nicholas usaha setengah mati untuk melepas stereotip itu.