Part 23

383 43 2
                                    

Tingkah Hyemi yang selalu menjauh dan menghindar darinya, membuat Hana berfikir keras akan tingkah sang sahabat. Meski Hana tahu betul jika Hyemi sedang sangat marah padanya saat ini.
gadis itu tak pernah menyangka jika sahabatnya akan mengabaikannya begini. Berarti Hyemi memang sungguh-sungguh marah bukan.

Keduanya yang dulunya selalu menempel layaknya permen karet, sekarang sudah tak begitu. Seisi kelas bahkan heran dengan sikap keduanya, Apalagi Hyemi sangat acuh dan tak acuh, menghindari Hana dan tak pernah menyapanya sekalipun.

Ada masalah apa dengan kedua sahabat itu?

Mendadak semuanya menjadi rumit hanya karena kedatangan sosok Jeon Jungkook dalam hidupnya baru-baru ini. Hana bahkan belum menceritakan apapun dan memberikan penjelasan kepada sang Kakak. Rasanya kepalanya kembali berdenyut nyeri dan pusing, memikirkan hal-hal yang baru saja terjadi. Ditambah Hyemi yang menjauhinya saat ini. Semua puncak awal masalahnya bermula dari Jeon Jungkook.

Ya. Hanya pria itu. Andai saja waktu ia tak mengajak Jungkook untuk menemaninya ke Lotte World dan berbohong jika ia adalah calon kencan butanya, maka semua ini tak akan pernah terjadi. Pepatah yang mengatakan jika penyesalan itu selalu datang belakangan, memang benar adanya. Dan Hana sungguh-sungguh merasa menyesal sekarang.

Gadis itu melipat kedua tangannya diatas meja. Menopang kepalanya diatas lengannya, menatap kearah meja didepan sana, dimana Hyemi tengah sibuk bercengkrama dengan teman-temannya dan melupakan entitas dirinya. Gadis itu bahkan meminta bertukar tempat duduk dengan seorang siswi yang tak begitu akrab dengannya, kecuali nama masing-masing. Ya. Hana hanya tau saat guru mengabsen. Tak lebih dari itu, dan Hana juga tak pandai bergaul dengan orang-orang disekitarnya.

Sejak tadi pun ia hanya bisa memandang lesu tanpa semangat. Membuatnya terlihat seperti seseorang yang baru saja dicampakkan. Terlihat menyedihkan sekali sekarang.

"Aku kesepian..."

Namun seketika gadis itu kembali mengukir senyum lebarnya. Mengingat sebuah kesepakatan dan syarat yang ia minta dengan Jungkook. Membuat Hana kembali merasa bersemangat. Memikirkan Hyemi yang akan berkencan dengan Jungkook saja sudah membuatnya senang. Hyemi pasti akan mau berbaikan dengannya bukan? Dan sepertinya nanti ia juga harus mengamati dari jauh sambil memakan popcorn. Sepertinya akan sangat menyenangkan.

Hye... kuharap kita segera berbaikan ya...

Karena kau... sahabatku yang paling berharga...


■■■

Brak!

Suara pintu yang tertutup kasar membuat Jungkook tersenyum menampilkan smirknya. Setelah kepergian Taehyung dari ruangannya beberapa menit yang lalu, melihat reaksi wajahnya yang menahan kesal dan amarah, serta kedua tangannya yang terkepal kuat dibawah sana membuat pria itu yakin. Jika kakak beradik Kim tersebut memiliki hubungan persaudaraan yang tak biasa.

Cara Taehyung memandang dan memperlakukan Hana saja sangat berbeda. Tak seperti seorang kakak dan adiknya diluar sana. Bukankah ini suatu fakta yang sangat mengejutkan? Pantas saja seorang Kim Taehyung yang sangat terkenal sangat dingin dan tampan dikampusnya dulu tak pernah melakukan kencan ataupun berpacaran dengan seseorang sekalipun, meski ia begitu banyak digandrungi oleh wanita.

Melainkan karena hatinya telah terisi oleh adiknya sendiri, yaitu Kim Hana.

Tapi apakah Hana mengetahuinya? Bukankah keduanya saudara kandung?, Bukankah Taehyung tidak normal? Karena sudah mencintai adiknya sendiri? Apa pria itu terkena Sister complex?

Semua ini sungguh membuatnya semakin kian tertarik untuk berada di tengah-tengah saudara Kim tersebut.

Dan Jungkook sungguh tak main-main dengan perasaannya. Ia tulus dan bertekad akan menjadikan Hana sebagai kekasihnya dengan cara apapun, atau bisa menjadikannya istri sekaligus? Bukankah itu sesuatu hal yang bagus juga bukan?

[M] STEP BROTHER.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang