Hana mengigit ibu jarinya, netranya tak henti menatap pemandangan diluar sana. Setelah sekolah telah usai, gadis itu tak langsung pulang kerumahnya melainkan singgah disebuah cafe didekat sekolahnya.
Lagipula jika ia pulang pun, tak akan ada satu orangpun yang akan menunggunya. Mama dan Papa juga sudah kembali bekerja, mengurus beberapa hal yang sudah tertunda demi pertunangan sang putri. Dan Taehyung, semenjak Hana membentaknya dan meminta sang kakak untuk tidak mengusiknya lagi. Sejak saat itu Hana tak pernah bertemu dengan sang kakak, ataupun Taehyung yang tak pernah berniat ingin menemuinya lagi.
Dan juga sejak kejadian pertunangan itu cukup membuatnya terkejut, Jungkook yang secara tiba-tiba menciumnya dan menyatakan perasaannya, membuat Hana semakin bingung dengan posisinya serta hatinya. Ia bahkan tidak tahu harus bersikap seperti apa, bila keduanya bertemu.
Aneh.
Seribu kalipun ia memikirkannya, entah kenapa otaknya selalu saja berpusat pada Kim Taehyung?
Hal yang selalu memenuhi otaknya saat ini hanyalah Sang Kakak.
Hana selalu memikirkan Taehyung dan mencemaskannya.
Apa Taehyung sehat-sehat saja?
Apa Taehyung sudah makan?
Jam berapa Taehyung pulang kerja?
Memikirkan betapa lelahnya Sang Kakak.
Dan juga
Apa Taehyung benar-benar membenarkan apa yang ia katakan?
Mengingat lengan sang kakak yang di gandeng erat oleh Min Yoonji.
Hana selalu memikirkan itu.
Tapi bagaimana dengan Taehyung sendiri?
Padahal Hana begitu rindu setengah mati, khawatir dan bahkan hampir gila saking merindunya dengan kakaknya sendiri.
Dan Hana tahu jika ia memang gadis bodoh, ia selalu saja mengucapkan kata-kata yang akan menyakiti kakaknya sendiri ataupun dirinya.
Apa begini saja lebih baik?
Jika keduanya terus bersama, bukankah Hana akan sulit mengendalikan dirinya dihadapan Kakaknya sendiri.
Ia harus sadar, jika Taehyung itu adalah Kakaknya, Taehyung saudara satu-satunya, Kakak yang ia miliki. Tak lebih dari itu.
Dan mereka berdua adalah keluarga.
●●●
Jungkook yang sedari tadi menunggu Hana pulang sekolah, semenjak tadi sama sekali tidak melihat presepsi sang gadis.
Sekolah yang sudah sepi tanpa ada satu orangpun, bahkan hari sudah mulai semakin sore membuat Jungkook cemas dengan gadisnya. Tentu saja Jungkook khawatir, karena Hana sudah menjadi tunangannya. Gadis itu sudah menjadi miliknya meski Jungkook belum bisa memastikkan hati Hana itu miliknya atau bukan. Jungkook tetap harus menjaga Hana.
Jungkook segera mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada gadis itu. Tentu saja Jungkook masih belum cukup percaya diri jika Hana akan mengangkat telponnya, mengingat kejadian pesta pertunangannya waktu itu. Jungkook sadar jika ia cukup kasar dengan gadis itu, dan bahkan bertindak kurang ajar, dan lancang.
Selang beberapa menit ia pun merasakan ponselnya berbunyi, apa gadisnya membalas pesannya? Buru-buru Jungkook mengeceknya.
"Di cafe belajar, didekat sekolah." Hana.
Setelah mengetahui dimana gadis itu berada sekarang, pun Jungkook dengan cepat keluar dari mobilnya, ia ingin segera menemui gadis ceria itu.
Sampainya di cafe Jungkook bisa melihat presepsi Hana sekarang dari kejauhan.
Gadis itu membaringkan kepalanya diatas tumpukan buku-buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] STEP BROTHER.
FanficON GOING. (M) Mature content. Ini kisah tentang Kim Taehyung yang menyukai adiknya sendiri Kim Hana. Dan Jungkook hadir di tengah-tengah mereka, memperjuangkan adiknya agar menjadi miliknya. Apakah perjuangan Taehyung selama ini akan menjadi sia-si...