Part 24

306 32 1
                                    

"Kak..."

"Hmm?"

Taehyung yang membalas panggilan sang adik dengan gumaman, sontak membuat Hana membalikkan tubuhnya yang tengah dipeluk erat dari belakang oleh sang kakak.

Keduanya hanya menikmati pemandangan langit malam bertabur bintang yang terlihat gemerlap diatas sana. Dan Taehyung bahkan sedari tadi tak kunjung meninggalkan kamar sang adik, setelah menjemputnya dari sekolah.

Sedari tadi pria itu terus berada disisinya.

Apapun yang Hana lakukan. Taehyung selalu saja mengawasi dan mengamati gerak-geriknya. Hana tidak merasa risih sih, justru ia malah senang jika Taehyung terus bersamanya seperti saat ini. Sangat senang malahan.
Meski keduanya hanya melakukan hal-hal sederhana. Hana suka. Asalkan ia bersama sang Kakak. semuanya terasa lebih menyenangkan.

Hana melepaskan dekapan sang kakak pada tubuhnya, berbalik menghadapnya, menarik lengan Taehyung agar kembali masuk kedalam kamar. Sebelum angin malam yang terasa cukup dingin menusuk kulit, jika mereka berdua terus berada diluar.

Gadis itupun menggandeng lengan sang kakak, menuntunnya untuk duduk disisi sofa.
"Kak... ada yang ingin ku bicarakan padamu..."

Taehyung menatap sang adik dengan lamat, setelah melihat Hana memasang wajah serius begitu, apa yang ingin adiknya katakan? Taehyung jadi penasaran.
"Katakan saja Sweety, kakak pasti akan mendengarkanmu."

Hana tampak ragu mengatakannya, sejujurnya ia ingin sekali bertanya apa kakaknya benar-benar berkencan dengan seseorang, apa benar Taehyung sudah memiliki kekasih? Hanya itu yang terus memenuhi otaknya, Hana bahkan selalu kefikiran akan hal itu.

"Kak... apa kakak---"

Suara ponsel yang berdering membuat Taehyung mengalihkan pandangannya, dan segera merogoh saku celananya.

"Sebentar ya sayang, kakak angkat telpon sebentar." Ujarnya.

Hana sontak mengangguk, membiarkan Taehyung yang sejenak beranjak dari tempatnya meninggalkannya. Sang kakak bahkan pergi keluar kamar hanya untuk mengangkat panggilan yang tentu saja tak ia ketahui orangnya.
Membuat Hana menghela nafas pasrah, menatap punggung sang kakak dengan raut kecewanya.

"Sepertinya kakak benar-benar punya kekasih ya..."

Gadis itu pun menundukkan kepalanya, rasanya ia ingin menangis, memikirkannya saja sudah membuat sesak. Jujur Hana frustasi.

Hana merebahkan tubuhnya diatas ranjang empuknya, membalikkan tubuhnya seraya menatap pintu kayu didepan sana, menunggu sang kakak yang entah kapan akan kembalinya.

Taehyung yang sibuk dengan teleponnya diluar sana, menghela nafas berat. "Ada apa Paman?"

"Yak! Apa kau tak bisa memanggilku Hyung saja? Lagipula aku tidak terlalu tua eoh!"

Taehyung menggusar wajahnya. Menghela nafas pelan. Ia sudah terlalu lelah hanya untuk berdebat dengan pamannya ini, yang tak akan pernah ada habisnya. Pria itu lebih memilih pasrah.
"Baik Hyung, cepatlah, aku masih banyak urusan."

"Cih! Kau ini, sok sibuk sekali sih."

"Hyung sudah mempersiapkan semuanya, mulai besok kau sudah bisa masuk ke kantor, Nona Yoonji akan membantu, dia yang akan menjadi sekretarismu."

"Baiklah terima kasih Hyung, kalau begitu kututup ya."

"Yak---."

Tanpa mendengarkan ucapan lebih lanjut, Taehyung dengan sengaja menutup panggilan secara sepihak. Biar saja Seokjin mengumpat diseberang sana. Yang penting ia sudah tahu point pentingnya.

[M] STEP BROTHER.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang