Part 16

438 49 3
                                    


Barangkali Taehyung tak pernah merasa sekesal ini dengan sahabatnya sendiri, akibat kebohongan yang dibuat oleh Park Jimin berdampak besar untuknya, Sang Adik enggan untuk menemuinya, barangkali menampakkan wajahnya sekalipun pun tidak, Ah Taehyung sungguh dibuat frustasi.
Ditambah dengan kedatangan Sahabatnya sekarang, Pria itu bahkan duduk disofa dengan wajah tanpa bersalahnya sama sekali, ditambah senyuman yang terukir diwajahnya itu semakin membuatnya jengkel saja.

Taehyung melipat kedua tangannya, menatap malas sahabatnya. "Untuk apa kau kemari? Ingin mengejekku?."

Jimin menyilangkan kedua kakinya, seraya menopanng dagu dengan tangannya, menatap ke arah sahabatnya, seakan meniti ekspresi wajahnya. Ya Jimin tau jika Taehyung sedang kesal padanya, barangkali sebenarnya niatnya tak begitu, ya hanya ingin bermain-main sedikit dengan kedua Kakak beradik Kim ini. Terasa sangat menyenangkan untuknya, hitung-hitung balas dendam karena Hana kemarin sudah membuat telinganya sakit akibat teriakan melengking gadis itu, ditambah pukulannya yang sebenarnya tak begitu kuat.

"Kurasa akan ada sesuatu hal yang mengejutkan Taehyung-ah, dan aku yakin suatu saat nanti kau tak akan bisa menyembunyikan perasaanmu terus menerus, mau sampai kapan?."

Taehyung tersenyum tipis. "Perasaanku itu urusanku, biar aku yang mengurusnya sendiri."

"Baiklah... terserahlah."

Jimin mulai berdiri kembali menatap sahabatnya lagi. "Sebentar lagi akan ada kejutan, aku pergi dulu."

"Apa maksudmu? Yak---"

Jimin sudah menghilang dari balik pintu, dan meninggalkan rasa penasaran padanya, tanpa memberikan penjelasan apapun.

Baiklah Kim kau tak perlu memperdulikan ucapan Park Jimin, dia hanya akan semakin membuat kepalamu pusing saja.
Lebih baik kau mempersiapkan dokumen, karena sebentar lagi akan ada meeting penting dengan klient.

Hingga meeting berlangsung Taehyung pun mencoba untuk profesional, tak ingin memikirkan masalah pribadinya saat di kantor, meski sedikit kefikiran sebenarnya.

Meeting pun selesai, Taehyung dan rekan-rekan bisnisnya menuju lift dan masuk kedalamnya bersama.

Ting.

Hingga pintu lift terbuka, Taehyung terkesiap dikala tiba-tiba saja seorang gadis memeluknya dengan erat. Siapa lagi kalau bukan Kim Hana adiknya sendiri?

"Kak aku merindukanmu."

Seketika sudut bibirnya melengkung keatas, jadi ini yang dimaksud dengan kejutan yang dibilang pria Park itu?
Baiklah Jim kali ini aku akan memaafkanmu.

Taehyung tak bisa berkata-kata, bahkan tubuhnya terasa sulit untuk bergerak, dikala tangan adiknya melingkar begitu erat diperutnya.
Sungguh ia begitu terkejut dengan kedatangan adiknya yang secara tiba-tiba begini.
Menyadari jika mereka masih ditempat umum, seluruh pasang mata tengah melihat kearah mereka, Taehyung melepaskan pelukan adiknya, melepaskan jasnya, segera menaruhnya kekepala adiknya, untuk menutupi wajahnya, tangannya beralih merangkul sang adik dan menuntunnya untuk segera keluar dari sana.
Hanya tak ingin menjadi pusat perhatian.

Sampai diluar gedung keduanya menghentikan langkahnya, pandangannya kini berfokus pada sang adik yang tak bergeming sedikit pun, membuat Taehyung bertanya-tanya kenapa.

[M] STEP BROTHER.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang