Hana masuk ke dalam rumahnya dengan wajah yang tertekuk, dengan malas langkah kakinya melangkah. "Kak Taehyung sedang bersenang-senang dengan kekasihnya sampai melupakan adiknya." Ucapnya bercibir sendiri diruangan.Dengan langkah cepat Hana masuk kedalam kamarnya dan menguncinya, tanpa mengganti seragam sekolahnya, gadis itu langsung saja merebahkan tubuhnya, lelah, ia sangat merasa lelah, lelah fisik dan juga batinya.
Gadis itu memegangi dadanya, merasa kembali sesak kala mengingat Jimin mengatakan kakaknya sedang berkencan.Hana kembali merenung memikirkan hal-hal yang tak harus ia fikirkan. Bukan memikirkan, melainkan fikiran gadis itu tengah melayang kemana-mana. "Jika Kakak menikah, apa dia akan meninggalkanku?."
Cairan bening lolos begitu saja keluar dari pelupuk matanya, gadis itu menangis, disaat orang-orang akan senang akan pernikahan saudaranya, namun ia malah bersedih. "Kak jangan tinggalkan aku."
Gadis itu pun memeluk boneka Tata kesayangannya, boneka dengan tubuh berwarna biru, dan kepala merahnya yang berbentuk lingkaran seperti Love. Pemberian Kakaknya sendiri.
"Tata... Kenapa rasanya aku sesak memikirkannya?."
"Kenapa begitu sesakit ini ya?."
∆∆∆
Taehyung pulang cukup larut, langkahnya tiba-tiba saja terhenti menatap pintu kamar sang adik, tak lama ia pun kembali melanjutkan langkahnya lagi. "Hana pasti sudah tertidur."
Keesokan paginya Taehyung sama sekali tak melihat presepsi adiknya dimanapun.
Ia menatap pintu kamar adiknya yang tertempel sticky note disana.Kakak tak boleh masuk ke kamarku, aku sedang marah padamu, jangan menggangguku dan jangan berbicara padaku!. Hana.
Pria itu pun menghela nafas. Taehyung paham jika adiknya sedang marah padanya karena masalah kemarin, ia pun memakluminya, dan membiarkan adiknya tenang dulu, baru dia akan membujuknya.
Taehyung juga merasa lelah dan ingin mengistirahatkan fikirannya sejenak.Taehyung mengetuk pintu kamar sang adik. "Kakak minta maaf sweety kakak tau kakak salah, jangan terlalu lama marahnya."
Dan setelahnya Taehyung kembali bersiap-siap pergi ke kantor, dan mulai kembali bekerja.
Tanpa Hana memberikannya semangat seperti biasa.Difikirannya masih memikirkan sang adik, bagaimana caranya supaya adiknya tak marah lagi padanya?
"Kurasa setelah pulang bekerja aku harus membelikannya kue coklat."
∆∆∆
Tuk.
Tuk.
Tuk.Hana membenturkan kepalanya beberapa kali diatas meja, sepertinya gadis itu sedang memikirkan sesuatu, ia tak memperdulikan keningnya yang memerah akibat benturan itu.
Hana sungguh merasa kesal. "Kakak seharusnya kau membujukku, kenapa malah membiarkanku sih?."
Ucapnya berbicara pada diri sendiri.
Gadis itu kembali murung lagi. "Aku tak bisa melihat wajah tampan kakak dipagi hari kan."Hana merengut, Hyemi yang melihat tingkah sahabatnya itu tau, gadis itu pasti sedang merasa kesal sekarang, ekspresinya saja sudah menunjukkan segalanya.
Gadis itu terlihat sangat sedih."Kau bertengkar dengan kak Taehyung ya?." Tebak hyemi tepat sasaran, permasalahan yang dialami sahabatnya ini pasti tak jauh-jauh dari kakaknya sendiri Kim Taehyung.
"Hm, aku sedang marah pada kakak, dan dia membiarkanku, dan akibatnya aku tak bisa semangat hari ini karena tak melihat kakakku, hyemi-ah aku merindukannya."
Hyemi menghela nafas, Hana seperti orang yang sedang merindukan kekasihnya saja jika tak bertemu sehari pun. Hyemi mengerti sih jika Hana hanya punya Taehyung. Ia pun mencoba mencari solusi dari permasalahan sahabatnya ini.
"Kenapa kau tidak kekantornya saja?."
Hyemi melirik kearah jam tangannya. "Sebentar lagi kak Taehyung akan istirahat makan siang bukan?."
Hana membulatkan matanya. Menatap Hyemi. "Kau benar, ide yang bagus Hyemi-ah."
Wajah Hana terlihat sumringah, sepertinya ide Hyemi membuatnya semangat kembali. Hana mengambil tasnya dan memakaikannya pada punggung tegapnya, melambaikan tangannya pada sahabatnya itu. "Aku akan pergi sekarang, terima kasih idenya Hyemi-ah."
Hyemi mematung mendengar penuturan Hana. Setelah gadis itu melewatinya, kesadarannya pun kembali. "Yak Hana mau pergi kemana kau?."
Hana berbalik. "Menemui Kak Taehyung tentunya, aku akan bolos hari ini bye bye." Ucapnya melambaikan tangan dengan senyum mengembang setelah itu kembali melanjutkan langkahnya lagi.
"Hana kau benar-benar akan bolos dan mengikuti saranku?."
Hyemi akhirnya membenturkan kepalanya kemeja. Tak habis fikir dengan tingkah sahabatnya itu.
Padahal gadis itu hanya berbicara asal saja, namun ia tak menyangka jika Hana akan benar-benar mengikuti sarannya.∆∆∆
Hana turun dari bus berjalan menuju kantor sang kakak tempat dimana ia bekerja.
Dengan langkah pasti gadis itu masuk kedalam gedung tinggi itu.
Menuju lobi, sontak saja semua karyawan yang ada disana menatapnya dengan tatapan heran.
Wajar saja, karena Hana seperti gadis kecil yang sedang tersesat, ia bahkan masih memakai seragam sekolahnya.Beruntungnya gadis itu tidak tersesat, karena Jimin memberitahukan alamat tempat kakaknya bekerja.
Gadis itu celingak-celinguk memutar pandangannya, gedung ini begitu luas dan banyak sekali orang-orang, bagaimana ia bisa menemukan kakaknya ditempat seluas ini?.
Gadis itu pun menuju lift. Ketika pintu terbuka.
Kedua mata Hana berbinar dikala ia melihat presepsi kakaknya tepat dihadapannya saat pintu lift terbuka. Hana bisa melihat kakaknya tengah menatapnya dengan pandangan terkejutnya.
Dengan langkah lebar gadis itu menghampiri sang kakak menghambur kedalam pelukannya."Kak aku merindukanmu."
Hana memeluk erat Taehyung didepan umum, beberapa pegawai pun memperhatikkan mereka. Namun ada juga yang tak begitu peduli dengan aksi keduanya.
Atensi Jungkook teralihkan dengan sebuah suara yang seperti tak asing masuk ke indra pendengarannya.
Jungkook terkejut melihat keduanya yang tiba-tiba berpelukan.
Ia yakin gadis itu adalah gadis yang ia kenal, seragam SMA, proporsi tubuhnya saja bahkan sama persis."Kim Hana? Manejer Kim? Kakak?." []
Jangan lupa vote dan komennya ya.
26.05.2021
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] STEP BROTHER.
FanfictionON GOING. (M) Mature content. Ini kisah tentang Kim Taehyung yang menyukai adiknya sendiri Kim Hana. Dan Jungkook hadir di tengah-tengah mereka, memperjuangkan adiknya agar menjadi miliknya. Apakah perjuangan Taehyung selama ini akan menjadi sia-si...