O32.

2.9K 209 27
                                    

Yeri tau kalau sekarang Jeff tidak fokus menyetir, Yeri juga tau kemana arah pemikiran Jeff sekarang.

Yeri terlihat kesal sejak melihat Jeff bertemu dengan Ayna tadi seharusnya ia tidak memanggil Ayna. Ini salahnya.

Yeri menghadap ke samping, lalu menggegam tangan Jeff yang bertumpu pada setir. Jeff tersenyum kecil lalu balik menggemgam tangan Yeri, sekarang ia menyetir dengan satu tangan.

"Jeff jangan mikirin dia, kamu sekarang harus mikirin ini." Yeri mengarahkan telapak tangan Jeff untuk mengelus perutnya. Kehamilan Yeri sekarang sudah berjalan 6 bulan.

Jeff tersenyum lalu mengelus perut Yeri, sesekali ia juga melihat ke arah jalan.

"Iya sayang." Jeff tersenyum kecil dan kemudian kembali meletakkan tangannya pada setir.

Yeri kelihatan kesal, ia tau Jeff tadi tidak ikhlas.

"Aku mau pernikahan kita secepatnya!" Ucap Yeri tiba-tiba membuat Jeff melihat Yeri spontan lalu menaikkan alisnya.

"Sayang, kan kita udah nentuin tanggalnya kita juga udah nyebar undangan ke kekerabat terdekat, kamu mau ngubah semua itu?" Kata Jeff.

Yeri menatap Jeff,"Akuu gakmau kamu selalu mikirin dia, kamu yang udah campakkin dia, kamu ga malu mikirin dia lagi? Ingat Jeff, yang sekarang diperut aku ada anak kamu. Aku ga mau anak aku engga ada bapak nya." Ucap Yeri, Jeff langsung memberhentikan mobilnya ke arah kiri.

Yeri menutupi wajahnya, sekarang ia menangis. Jeff buru-buru mendekap badan Yeri, "Maaf sayang, aku janji ga bakal ulangin lagi." Kata Jeff tepat di telinga Yeri.

Yeri melepaskan dekapan Jeff,"Oke, kamu udah janji, awas aja sampai aku tau kamu mikirin dia. Aku bisa aja bikin dia tinggal nama."

Jeff terkejut mendengar penuturan dari Yeri, ia menggangguk kemudian menghidupakan mobilnya dan kembali menjalankan mobilnya.



















•••

Di mobil ini, di detik ini keadaan canggung masih menyerbu keduanya. Ayna hanya bisa menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya.

Ayna tadi mungkin hanya emosi, makanya dia berpikir begitu. Ayna meyakinkan hati nya bahwa yang ia ucapkan tadi hanya candaan, tapi perkataan seperti itu tidak bisa di jadiin bahan bercandaan, Ayna harus apa?

Doyoung sebenarnya dari tadi udah ngakak lihat Ayna yang dari tadi nutupin wajahnya, Doyoung pun meyondongkan badannya pada Ayna, kemudian melepaskan tangan Ayna dari wajahnya.

"Saya gak denger apa-apa kok Ayna, kenapa nutupin wajah kamu?" Ucap Doyoung tanpa menatap Ayna. Sedangkan yang tidak ditatap malah melihat Doyoung dari samping sambil mengedipkan matanya.

"Beneran ga denger apa-apa? Padahal Ayna tadi bilang nya lumayan kuat." Ucap Ayna dan bagian akhir kalimatnya ia perkecilkan nada suaranya.

"Iya, tiba-tiba saya budeg." Kata Doyoung malas, "ayo kita pulang." Ayna ngangguk kecil.













Sesampainya di rumah Ayna, bukan dikediaman Siwon lagi. Ayna sekarang punya rumah sendiri yang terletak di komplek mewah di kawasan Jakarta.

"Makasih ya kak." Ucap Ayna sambil membuka seatbelt kemudian keluar dari mobil Doyoung.

Doyoung menatapi punggung Ayna yang berjalan masuk ke dalam rumah. Doyoung menghela nafasnya, biasanya Ayna menunggu di halamannya sampai Doyoung pergi.

"Yang kamu bilang tadi beneran atau engga sih Na?" Gumam Doyoung masih menatap kediaman Ayna. Kemudian Doyoung pergi dari sana.

Ayna mengintip mobil Doyoung dari balik Jendela rumahnya. "Sejujurnya, yang aku bilang tadi beneran kak. Aku suka kamu." Ucap Ayna.















Sekitar setengah jam Ayna beristirahat usai pulang dari caffe tadi, tiba-tiba saja bel rumah nya berbunyi. Ayna buru-buru keluar.

"Ngapain lo kesini?" Ucap Ayna, yang datang kerumah Ayna sekarang adalah Jeff.

"Aku mau minta maaf buat semuanya Na, maafin aku yang udah nyakitin kamu selama ini. Aku ga mau ada dendam pribadi antara kita berdua." Kata Jeff, Ayna ga ngehirauin perkataan Jeff, ia bahkan tidak melihat Jeff berbicara pandangan Ayna ke arah lain.

"Jeff denger ya, emang kita sesama manusia emang harus saling memaafkan, tapi dalam lubuk hati  gue, gue ga bisa maafin lo. Yang lo lakuin selama ini ke gue, bikin hati gue hancur. Seharusnya kita ga perlu bahas ini lagi. Kita udah ga ada apa-apa!" Ayna langsung menutup pintu rumahnya.

Ayna memegang dadanya, ada rasa sesak disana. Rasa sesak yang dulu singgah di hati nya kembali lagi.

"Semoga lo bahagia sama dia Jeff, karena gue yakin, Tuhan udah ngatur jodoh nya masing-masing. Dan ternyata lo emang ga dibolehin buat gue selamanya." Gumam Ayna lalu meneteskan air matanya.

Ayna tersadar, buru-buru ia menghapus air matanya.


Ting!

Kak Doy
Ayna gpp?
Sya lihat tdi Jeff ke rumah kamu

Aynay
Kk msh di dkt rumah ku?

Kak Doy
Iya, gerbng, sya beli es teler mau?

Aynay
Kk yang aku blg tadi aku serius, aku suka sama kakak

Kak Doy
Sdh saya duga
Yaudah bsk nikah aja

Aynay
G lucu
Read















Gk tau nulis paan.
Di part ini menurut kalian gmn?
Jgn lupa vote, komen dn follow akun aku ya

Thanks a lot for you gais!💚

To be continue
















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 marriage that has not tasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang