Ayna sekarang sudah di ruangan kerjanya. Ia melihat ke ruangan Doyoung kemudian memasuki ruangan bos nya itu.
"Pak?" Panggil Ayna saat memasuki ruangan Doyoung. Doyoung yang tadinya sedang menulis sesuatu di kertas mendongakan kepala dan melihat Ayna di depan pintu.
"Eh iya Ayna, kenapa?" Ucap Doyoung terus menulis lagi.
"Pak, maaf ya saya sudah tiga hari tidak masuk. Maaf ya pak." Ucap Ayna sedikit membungkuk.
"Gapapa Ayna, kalau gitu saya pergi dulu. Kalau ada yang nelfon saya, tolong sampaikan kalau saya sedang keluar." Doyoung mengambil jas nya kemudian pergi dari kantornya.
Ayna mangut-mangut doang, kemudian kembali lagi ke meja nya untuk melanjutkan tugas yang ketinggalan.
Doyoung sekarang berdiri di samping mobilnya sambil memegangi dada nya yang entah kenapa sangat berdeguo kencang.
Saat Ayna baru saja membuka komputernya, Yuqi datang sambil bawa buah ke mejanya Ayna.
"Dimakan tuh buah nya, gua baru beli." Kata Yuqi sambil tersenyum ke arah Ayna.
"Yaa, makasih Qi. Gua gamau cerita ya! Ini privasi rumah tangga gue. Lo ga boleh kepo!"
"Apa sih lo? Gue juga ga kepo kok! Au ah! Gue nyesel temanan sama lo!" Kesal Yuqi kemudian meninggalkan Ayna yang kelihatan merasa bersalah.
"Jahat banget pasti gue, kan dia cuma ngasih buah doang." Gumam Ayna kemudian kembali mengerjakan tugas kantornya yang sudah banyak karena waktu itu Ayna libur.
Jam kerja sudah selesai, Ayna mematikan komputernya kemudian menyandang tas nya dan berjalan keluar karena dia gasabar di jemput Jeffrey.
Ayna sudah diluar tetapi tidak melihat adanya mobil Jeff disana. Engga mungkin kan Jeff terlambat menjemputnya karena Jeff jam pulang kerjanya jam lima sedangkan Ayna pulang jam enam.
Ayna mengambil hp nya, untuk mengechat suami nya itu karena Ayna sekarang mulai takut karena hari ini mendung ditambah angin yang kencang banget.
Aynay
Mas, jadi jemput? Kalau gajadi, aku pesen gojek aja.
18.06Setelah mengechat Jeff, Ayna duduk di kursi yang ada di kantornya. Sepertinya malam ini akan turun hujan karena musim penghujan sudah memasuki bulannya.
Sekarang sudah jam 18.15. Ayna sedikit takut, karena sekarang langit menjadi gelap. Ayna mengambil minyak angin yang selalu dibawa nya, karena Ayna merasakan kalau sebentar lagi ia akan bersin dikarenakan udara yang sangat dingin.
"Ayna, belum pulang?" Ayna sedikit kaget pas ada Doyoung di depannya.
"Belum." Ucap Ayna dan berakhir dengan bersin.
"Sorry pak, gasengaja."
"Gapapa, ayo pulang sama saya saja." Tawar Doyoung dan bersiap membuka jas nya untuk menjadikan payung untuk sampai ke parkiran.
Ayna sedikit berpikir, Ayna takut kalau Ayna pergi sama Doyoung nanti Jeff malah datang menjemputnya. Tapi,hari ini sudah gelap Ayna takut.
"Boleh pak?"
"Boleh, ayo." Ayna ngangguk kemudian berdiri di samping Doyoung.
"Pak, biar saya saja yang pegang jas bapak." Kata Ayna.
"Ga usah, kamu pendek biar saya saja." Ucap Doyoung dan bersiap untuk berjalan melewati hujan yang lumayan deras ini.
Ayna mencebikkan mulutnya, jujur Ayna tuh gasuka bos nya yang satu ini. Kalau menghina pasti di depan.
Ayna dan Doyoung sudah berada di mobilnya Doyoung.
"Kamu kedinginan?" Tanya Doyoung yang melihat Ayna yang memeluk dirinya sendiri.
"Iya pak, maaf ya bikin pak Doy ga nyaman."
Doyoung ga peduliin Ayna kemudian keluar dari mobilnya yang ngebuat Ayna terkejut karena ini hujannya makin deras.
Doyoung balik lagi, kemudian menyerahkan hoodie nya ke Ayna.
"Tadi saya ke jok belakang, disana ada hoodie saya. Nih pake, handuknya juga." Ayna mengambil hoodie dan handuk kecil punya Doyoung. Kemudian memakainya.
"Kita jalan ya." Kata Doyoung dan Ayna pun menggangguk. Entah, Ayna tidak mau berpikir buruk tentang Jeff, mungkin saja Jeff mengadakan rapat mendadak.
•••Mobil Doyoung sudah tiba di depan rumah Ayna, Ayna lihat, mobilnya Jeff tidak terparkir ditempatnya.
"Makasih ya pak, kalau begitu saya masuk dulu." Ucap Ayna tapi dicegah oleh Doyoung.
"Ayna, kan masih hujan, tunggu sebentar saya ambil payung dulu." Saat Doyoung hendak membuka pintu mobilnya, Ayna mencegat tangan Doyoung.
"Pak, gausah. Makasih pak, sampai jumpa besok." Ayna langsung keluar dari mobilnya Doyoung dan berlari menerobos hujan dengan tas sebagai payungnya.
Doyoung menghela nafas, kemudian menyalakan mobilnya meninggalkan perkarangan rumah Ayna.
Ayna sudah masuk ke dalam rumahnya kemudian menghidupkan lampu rumahnya karena gelap banget.
Ayna melihat ruang tamu dan ruang televisi, tidak melihat adanya Jaehyun.
Ayna meletakkan tas nya di sofa kemudian membukanya untuk mengambil handphonennya yang berada di tas nya. Ayna melihat kalau chat Ayna tadi belum dibalas apalagi dibaca.
Ayna kembali meletakkan hp nya kemudian berjalan ke arah kamarnya untuk mandi dan shalat magrib.
Setelah mandi dan shalat magrib, Ayna mengecek hp nya ternyata Jeff juga belum membalasnya. Ayna berjalan ke dapur untuk membuat mie instan karena pada saat ini emang enak banget buat makan mie instan.
Saat memanaskan air, Ayna mendengar pintu terbuka, Ayna terburu-buru untuk melihatnya sudah dipastikan itu Jeff.
"Assalamualaikum." Ucap Jeff kemudian langsung duduk di sofa.
"Waalaikumsalam, mas kamu kok basah banget?? Bukannya pake mobil?" Tanya Ayna kemudian duduk disamping Jaehyun.
"Gue ga bawa payung, oh iya, sorry gajadi jemput lo tadi gue rapat sama klien." Ucap Jeff kemudian bersandar di bahu nya Ayna.
"Bentar ya na, gue capek banget." Kata Jeff sambil memeluk pinggang nya Ayna.
Ayna seneng banget, ternyata Jeff sudah berubah. Ayna harap, ini untuk dirinya dan juga rumah tangganya.
"Oh iya mas, mau mie instan?" Tawar Ayna dan Jeff ngangguk walaupun masih bersandar di bahu nya Ayna. Gemess banget Ayna lihatnya.
"Kalau gitu, aku buat dulu." Jeff melepaskan pelukkannya jadinya Ayna berjalan ke dapur untuk membuatkan mie instan untuk dirinya dan juga untuk Jeff.
Jeff membuka hp nya dan terlihatlah chat Ayna kalau dia pulang sama gojek.
"Ayna, lo pulang pakai gojek kan?"
Silahkan Vote dan juga follow akun ini💚
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
marriage that has not taste
Fanfiction[15+] Menikah, tapi cuma satu orang yang memiliki rasa yang satunya engga. Ini menyakitkan. Jaecheese2020 #1 in jungjaehyun, 8 Oktober2020 #2 in taste, 8 Oktober 2020