Pagi sekitar jam sembilanan, Ayna sudah dibolehkan untuk pulang ke rumah. Ia hanya kecepean saja dan setelah menebus obat, Ayna pulang kerumah yang dijemput oleh adeknya.
Di dalam mobil Ayna hanya diam, ia kepikiran terus sama keputusannya malam itu. Ayna menggelengkan kepalanya. Seharusnya ia tidak perlu sedih ini keputusan yang sudah sangat tepat.
Ayna juga ngerasa sedih karena Jeffrey tidak menjenguknya. Ayna menyimpulkan bahwa Jeff pasti sudah tau berita tentang anaknya dan Ayna berpendapat bahwa Jeff sudah tidak lagi menyayanginya.
Jeno yang keheranan melihat Ayna yang terdiam sambil menghadap keluar.
"Lo kenapa kak? Masih sakit?" Tanya Jeno dan sesekali ngelirik Ayna. Sedangkan Ayna hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
Jeno kembali diam, Jeno yakin suasana hati Ayna sedang tidak baik-baik saja.
"Gue mau cerai sama Jeffrey." Kata Ayna yang mendadak membuat Jeno menoleh.
"Lo s-serius? ah bukan. Bagus. Harusnya itu yang lo lakuin sebulan yang lalu." Kata Jeno yang masih fokus menyetir.
"Semalam wanita itu ngirimin gue pesan yang isinya dia bilang kalau dia hamil. Dan itu pasti anak Jeff." Kata Ayna yang ngebuat Jeno makin kaget.
"Lo kok ga bilang? Gara-gara itu lo sampai kayak gini?"
"Jalanin mobilnya cepat, gue mau istirahat." Kata Ayna kemudian menyandarkan kepala di jendela yang tertutup. Jeno ingin menanyakan lebih, tapi takutnya Ayna kembali kepikiran dan untuk itu, Jeno diam dan fokus menyetir buat sampai ke tujuan.
•••
Jeff terbangun dari tidurnya dan langsung duduk di kasur memikirkan perkataan Ayna yang semalam di dengarnya. Kepala Jeff pusing memikirkannya. Jeff turun dari kasurnya dan berjalan ke arah dapur, seketika saja senyumannya mengembang saat melihat sosok wanita disana yang sedang mencuci piring.
Jeff mendekatinya dan langsung memeluknya dari belakang. "Kamu kok ga bangunin aku?"
Jeff semakin mengeratkan pelukannya sesekali mencium bahu wanita yang sedang mencuci piring itu.
"Kamu marah kan sama aku? Aku minta maaf ya." Ucap Jeff lagi. Wanita itu melepaskan tangan Jeff yang melingkar di perutnya kemudian membalikan badannya menghadap Jeff.
Wanita itu tersenyum."Lucuu banget sih, aku ga marah Jeff. Kamu makan aja, aku udah masakin."
Jeff mengedipkan matanya berkali-kali. Ia sudah gila, Jeff salah melihat. Yang ia peluk tak lain adalah Yeri.
''K-kamu kok bisa disini?!"
Yeri melepaskan apronnya,"Kan kamu yang nyuruh aku disini semalam. Masa lupa sih?" Ucap Yeri sambil terkekeh sedangkan Jeff sudah marah. Entah apa yang ingin di marahkannya.
"Kamu pergi sekarang." Kata Jeff.
"Kenapa? Kamu gak sayang aku Jeff? Tapi--"
Yeri ingin membicarakan sesuatu namun dipotong oleh Jeff."Pergi." Ucap Jeff lagi, Yeri menangis.
Jeff melihat Yeri yang tengah menangis dan tiba-tiba saja Jeff mendekati Yeri lalu memeluknya.
"Maaf, aku ga maksud gitu." Yeri membalas pelukan Jeff lalu tersenyum simpul.
KAMU SEDANG MEMBACA
marriage that has not taste
Fanfiction[15+] Menikah, tapi cuma satu orang yang memiliki rasa yang satunya engga. Ini menyakitkan. Jaecheese2020 #1 in jungjaehyun, 8 Oktober2020 #2 in taste, 8 Oktober 2020