O16.

1.8K 196 23
                                    

Sekarang sudah siang, Ayna dan Doyoung memutuskan buat makan di caffe yang mereka tempati tadi.

"Ayna, mau pesan apa?" Tanya Doyoung kepada Ayna tetapi masih menatap buku menu.

Tidak ada respon dari Ayna, Doyoung melihat Ayna yang sekarang lagi termenung.

"Ayna?" Panggil Doyoung.

"Pak, kenapa perasaan saya ga enak ya?" Tanya Ayna tiba-tiba. Sedangkan tadi baik-baik saja.

"Saya gatau, coba kamu telpon suami kamu." Saran Doyoung kepada Ayna kemudian Doyoung kembali menatap buku menu.

Ayna menatap Doyoung, mungkin perasaan tidak enak ini ditujukan ke Jeff.

"Pak, permisi saya mau telpon suami saya dulu." Izin Ayna kemudian meninggalkan Doyoung.

Ayna sekarang diluar caffe, yang sekarang ia lagi mencari kontak suami nya itu.
Ga diangkat sama Jeff, Ayna berfikir mungkin saja Jeff masih rapat.

Ayna menggelengkan kepalanya kemudian masuk kembali ke dalam caffe.

"Kenapa? Udah selesai?" Tanya Doyoung yang sekarang di meja mereka tadi udah banyak makanan.

"Pak maaf, tapi apa boleh saya pulang sekarang?" Tanya Ayna yang sedikit tidak enak untuk mengucapkannya.

"Engga, saya udah pesan ini semua. Jadi ayo makan." Ucap Doyoung tanpa melihat Ayna sedikit pun.

Ayna ngehela nafas, kemudian duduk kembali dan memakan makananya yang di pesan Doyoung.











Sedangkan disisi lain, sekarang Jeff dan Yeri juga makan siang di restoran yang bisa di bilang mewah.

Yeri sekarang sibuk makan karena ia emang lapar banget dari tadi. Jeff juga sibuk. Sibuk natapin Yeri yang lagi makan.

"Ngapain sih Jae liattin aku terus?"

"Gatau, enak aja gitu liattin kamu." Kata Jeff sambil tersenyum.

"Gombal, udah ah makan nanti dingin ga enak lho." Kata Yeri dan Jeff ngangguk kemudian memakan makanannya.




















•••

Ayna dan Doyoung sekarang lagi di taman gitu, engga tau mau ngapain tapi tadi Doyoung yang minta kesini.

Ayna dan Doyoung duduk bersebelahan. Doyoung lagi meresapi angin sambil menutup matanya.

Sedangkan Ayna sekarang berusaha buat nelpon Jeff, tapi tidak diangkat juga. Engga mungkin rapat nya sampai jam segini kan?

"Ayna, telpon skretarisnya aja, dari tadi saya lihat kamu khawatir banget." Ucap Doyoung tanpa membuka membukanya. Angin siang hari ini enak juga terlebih lagi mereka berdua lagi duduk di bawah pohon.

Bener juga yang di bilang Doyoung, kenapa Ayna ga berpikiran samapai kesitu?

Ayna langsung mencari kontak Hangyul dan diangkat olehnya.

"Halo buk."

"Hangyul, rapat udah selesai?"

"Udah buk, dari jam 10 tadi."

"Pak Jeff kemana?"

"Pak Jeff katanya keluar buk, makan siang kayaknya. "

"Sama siapa?"

"Saya lihat pak Jeff pergi sendiri buk."

"Oh oke, terima kasih ya."

"Iya buk sama-sama."

Panggilan terhenti, sekarang perasaan Ayna sedikit lebih lega ketimbang tadi. Ayna ngelihat ke samping ternyata Doyoung sudah tidak ada.

Ayna berdiri kemudian melihat keseliling tetapi tidak melihat Doyoung. Ayna masih melihat mobil Doyoung langsung saja Ayna kesana. Bahaya bisa ditinggal.

Ayna mengetuk jendela mobil Doyoung dan benar aja bos nya itu sekarang sudah di dalam mobil.

"Udah selesai? Masuk sebelum saya tinggal." Katanya yang bikin Ayna jengkel banget dengernya.







Ayna sudah pulang dan ternyata Jeff juga sudah pulang. Sekarang jam empat sore dan Jeff udah pulang.

Ayna melangkah kan kaki nya melewati Jeff yang sekarang lagi duduk di ruang tv ngelihatin Ayna.

Ayna masuk ke kamarnya dan bersiap ingin mandi. Saat ingin ke meja make-up di sudut kamarnya ada koper Jeff. Ayna bingung kemudian mendekati koper itu untuk dilihat.

"Ayna!!" Jeff tiba-tiba aja masuk dan langsung memeluk Ayna. Pastinya, Ayna kaget.

"Hhmm kenapa mas?" Tanya Ayna yang kebingungan.

Jeff  ngelepasin pelukannya dan meletakan kedua tangannya di bahu Ayna.

"Gue kangen." Kata Jeff sambil ngelus rambut Ayna disisi kiri.

"Ha? Kangen?" Jeff ngangguk.

"Aku juga, oh iya, ini koper kamu kan? Kok disini?" Tanya Ayna ke Jeff sedangkan yang ditanya malah cengar-cengir.

"Jadi gini, maaf gue bilangnya lambat, tapi besok lusa gue ke Semarang." Kata Jeff yang sekarang memainkan jari-jarinya Ayna.

Ayna menaikkan alisnya," ngapain?"

"Gue kan ada proyek."

"Kamu yang kesana? Biasanya kalau ada proyek di luar kota perasaan kamu nyuruh Hangyul deh." Kata Ayna

"Gue mau langsung turun ke lapangan."

Ayna ngangguk," ohh yaudah, berapa hari disana?"

"Tiga hari." Ayna ngangguk lagi.

"Yaudah deh, kalau gitu aku mau mandi dulu." Ayna berdiri kemudian masuk ke dalam toiletnya.





"Gue jahat  banget ya?"













"Yer, besok lusa kita udah bisa pergi, kamu siap-siap deh." 

"Yesss, okeee jeff makasih yaaaa, muach."






Sedangkan di kamar mandi Ayna belum juga mandi ia hanya menghidupkan keran air dan masih berpikir karena ini biasanya Jeff ga pernah sama sekali turun ke lapangan semuanya  ia serahkan ke sekretarisnya.

Tapi, Jeff sudah bilang sendiri kalau ia mau lihat secara langsung.

dan hal curiga muncul,

Kenapa Jeff nyusunin bajunya ke koper sendirian?

dan kenapa,

saat Ayna ingin melihat isi kopernya, Jeff tiba-tiba masuk sambil buka pintu kuat-kuat?

Ayna menyimpulkan kalau Jeff panik saat Ayna hendak melihat isi koper tadi.
























Voteeeeee, yang belum vote silahkan vote dari awal ya moms👍
Follow juga akun ini bund🤗


To be continue

 marriage that has not tasteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang