20.

22 3 0
                                    

"Dara, kamu mau jujur sama aku nggak?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dara, kamu mau jujur sama aku nggak?"

"Soal apa?"

"Soal kembaran kamu."

Dara terkejut. Dari mana Ethan tau soal ini? Rasanya ia belum pernah menyinggung apa pun soal kembaran?

"Kamu tau dari mana?"

"Ibu panti, why u so surprised?"

"E-enggak gitu,"

"Kamu mau nyembunyiin ini, kan?"

Dara terdiam, ia hanya bisa menunduk. Tidak tahu harus menjelaskan bagaimana pada Ethan.

"Dara, aku sayang kamu."

Dara makin kaku dibuatnya. Ini adalah pertama kalinya ada laki-laki selain Dewa dan Ayahnya yang berani mengucapkan hal semacam itu padanya.

Jari jemari Dara yang dingin kini dalam genggaman Ethan yang hangat. Bagaimanapun, laki-laki itu tidak akan membiarkan Dara merasakan sakit lagi. Ethan sangat mencintai gadis itu. Seluruh ruang dalam hatinya sudah dipenuhi oleh Dara.

"Ethan.."

Ethan tersenyum miris, "kenapa? Kamu enggak, ya?"

Dara menggeleng. Ia bingung harus bagaimana mengutarakan perasaannya pada Ethan. Karena ia pikir, sekarang ia tidak punya banyak waktu. Ia takut harus pergi tiba-tiba.

"Ethan, aku..."

Tangisnya meledak. Ia tidak dapat melanjutkan kalimatnya, bahkan untuk bernapas pun ia tak sanggup. Terlalu banyak rasa sakit dan sesak di dadanya sekarang.

Tanpa babibu, Ethan yang kaget melihat pecahnya tangisan Dara, langsung memeluknya erat. Ia mengusap pelan pucuk kepala gadis yang kini turut membalas pelukannya tak kalah erat.

"Capek, ya? Nggak apa apa, sayang."

"Kalo kamu nggak bisa jawab sekarang, nggak masalah. Aku nggak akan maksa. Tapi biarin aku nunjukin rasa sayangku ke kamu, ya? Karena cuma ini satu-satunya hal yang bisa aku lakuin buat jagain kamu, " ujarnya menambahkan.

Dara yang masih terisak hanya bisa mengangguk. Kepalanya masih ia sandarkan pada bahu Ethan. Dan kini kemeja laki-laki itu sudah basah kuyup oleh air mata.

"Ethan, aku juga."

Sangat lirih bahkan hampir tidak terdengar. Namun Ethan akan selalu mendengar apa pun yang ia katakan. Kini seulas senyum pada wajah laki-laki itu terukir. Sebuah senyum tipis yang menandakan kekhawatirannya berkurang.

"Juga apa?" godanya.

"Anu," jawab Dara malu-malu.

"Hahaha, hayo anu apa?"

Dara melepas pelukannya, "kamu pasti ngeledek doang, kan? Rese banget."

"Iya deh, tapi aku pengen denger langsung dari kamu, gimana dong?"

"Ih buat apa? Kan kamu udah tau intinya?!"

"Ya pengen aja lah, buat validasi, cantik."

"Ethan bisa diem aja nggak?"

"Hahaha, kenapa? Deg deg an ya?"

"Kamu pergi aja sana!"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 17, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

clueless Where stories live. Discover now