🍃 9 - Pelukan

335 46 19
                                    

🌸
___________________________

🍁


Pelukan


🍁
_____________________

Sesuai janji, aku up tiga kali hari ini.

Mari berpelukan :)
_______________________


Changbin dan Hyunjin saling berpandangan heran. Sementara Lixy hanya menghela nafas kasar. Ia sudah mendengar semuanya dari Hana tadi.

"Mereka kenapa lagi?" tanya Hyunjin heran. Changbin menggedikan bahu sebagai jawaban.

"Honey, kau tahu dia kenapa?" Hyunjin bertanya kepada Lixy, yang membuat Changbin mendelik seketika.

"Jangan memanggilnya begitu, dia pacarku!" bentak Changbin.

"Cih, posesif!" cibir Hyunjin lalu menyusul Minho keluar dari UKS.

Lixy menatap Changbin sekilas lalu mempoutkan bibirnya lucu. "Kau juga bisa keluar, biar aku yang menemani Hana."

"Tidak perlu, kalian berdua bisa keluar. Aku bisa menemani Seungmin sendiri," tukas Hana.

"Tapi--- "

"Tak apa, aku juga tidak akan lama," potong Hana cepat.

Akhirnya Lixy mengangguk lalu berjalan keluar bersama Changbin.

Setelah kepergian mereka, tinggalah Seungmin dan Hana berdua.

Hening.

Tak ada yang memulai percakapan.

Ditinggal berdua seperti ini tentu akan membuat mereka merasa canggung.

Seungmin berdehem. "Sebentar lagi pelajaran mulai. Kau bisa ke kelas sekarang," katanya.

"Kau mengusirku?"

"Tidak! Aku--- "

"Ya sudah aku pergi!" Hana berdiri namun ditahan oleh Seungmin.

"Kau bisa tetap di sini jika mau." Pemuda itu berujar pelan.

"Kenapa berkelahi dengan Minho?" Itu adalah pertanyaan yang tak ingin Seungmin dengar dari mulut Hana.

"Maaf." Karena hanya itu jawabannya.

"Untuk apa minta maaf? Itu bukan urusanku, aku hanya---"

"Kalau begitu, bisakah kau tidak menanyakannya?" potong Seungmin cepat, ia menatap Hana dengan wajah memelasnya.

"Aku mengkhawatirkanmu!"

'Tidak! Kau mengkhawatirkan Minho!'

"Kau bisa mengkhawatirkanku tanpa menanyakannya."

"Kenapa?"

"Tidak bisakah kau menanyakan hal lainnya?" tanya Seungmin pelan.

Hana tidak menjawab. Gadis itu hanya menatapnya dalam diam. Seungmin membalas tatapan Hana, dan ia kembali merasa sakit. Bukan di wajah, tapi di hatinya.

Tatapan itu ... bukan untuknya. Rasa khawatir itu bukan miliknya. Seungmin tahu itu. Seketika ia menyesal, kenapa harus mempunyai perasaan yang begitu peka. Andai saja ia lebih bodoh. Andai saja ia lebih tak acuh, mungkin ia takkan bisa mengartikan tatapan itu.

Dan itu akan lebih baik untuknya, dari pada sekedar mengerti namun mengetahui bahwa itu hanyalah kebohongan semata.

Kebohongan Hana untuk membuatnya tersenyum. Tanpa gadis itu sadari, yang ia lakukan hanyalah menyakiti perasaan orang-orang yang menyayanginya, bukan hanya Minho, tapi Seungmin juga.

Dear Mantan [ Minsung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang