🍃 22 - Aneh

291 45 0
                                    

🌸
___________________________

🍁


Aneh


🍁
_____________________


Lixy kembali menghela nafas kasar, ia menatap Hana heran. Jika kemarin dirinya yang uring-uringan, hari ini justru sahabatnya lah yang terlihat aneh. Mengabaikan masalahnya dengan Changbin, ia mendekat.

"Kau kenapa, melamun terus dari tadi?" tanya gadis itu. Hana menolehkan kepala, sedikit bingung dengan pertanyaan Lixy.

"Siapa yang melamun?"

"Kau lah! Siapa lagi." Lixy menidurkan kepala di atas meja. "Ada masalah apa?" tanyanya lagi.

"Biasalah," jawab Hana tak jelas.

"Biasalah apanya? Lee Minho?"

Hana hanya mengangguk disertai cengiran tanpa dosa.

"Lalu kenapa kau tersenyum?" Lixy semakin dibuat heran. Biasanya Hana akan sedih dan murung jika masalahnya sudah menyangkut Minho, lalu kenapa sekarang malah tersenyum?

Jangan-jangan ...

"Minho kemarin bicara padaku!"

Nah, kan? Benar dugaan Lixy.

"Dia bahkan mengajakku membeli minum di kantin!"

"Hah?"

"Kau tahu, dia bahkan menarik tanganku dan menautkan jemari kami!" Hana semakin tersenyum lebar. Ia menautkan kedua tangannya satu sama lain. Menahan jeritan histerisnya sebisa mungkin agar tak ada yang menganggapnya aneh.

"Kau ... sebahagia itu?"

Hana mengangguk.

"Dia mengajakmu baikan?"

Kali ini Hana menggeleng. "Tidak."

Lixy semakin tak mengerti jalan pikiran Lee Minho saat ini. Tidak, bukan hanya Minho, tapi juga Hana, dan juga ... Changbin.

Ia tak tahu apa yang sebenarnya ada di pikiran mereka.

"Lalu bagaimana?"

"Biarkan saja mengalir apa adanya. Jikapun aku dan Minho tidak kembali bersama, setidaknya ia tidak membenciku dan tetap menganggapku teman seperti sebelumnya."

Lixy menatapnya jengah. "Cih, kau pikir dulu kalian teman?" decihnya sinis. "Kau bahkan hanya tahu namanya setelah kuberitahu, bagaimana bisa saat ini mengaku-ngaku sebagai temannya."

Kata-kata Lixy benar-benar kejam. Namun, begitulah faktanya.

Hana memutar bola mata jengkel. "Anggap saja kami berteman!"

Di depan pintu, Kim Seungmin mematung. Ia mendengar semua pembicaraan mereka. Langkah kaki itu ia seret berbalik meninggalkan kelas.



"Berhenti menyuruhku melakukannya!" Nayeon berujar kesal.

Taman belakang yang sepi membuatnya leluasa berteriak bahkan memaki orang yang ada di hadapannya.

"Kau lemah. Apa kau akan menyerah begitu saja pada Minho?" Itu adalah Seungmin.

"Berani sekali kau mengataiku lemah! Kau pikir aku tidak tahu? Kau juga sudah berhenti mendekati Hana. Iya 'kan?"

"Yak Kim Seungmin. Kau tahu, aku bisa saja mengatakan kepada Hana yang sebenarnya. Jadi berhati-hatilah." Nayeon berlalu meninggalkannya. Namun, baru beberapa langkah gadis itu kembali berbalik.

Dear Mantan [ Minsung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang