🌸
___________________________🍁
•
•
❇Setelah Pesta❇
•
•
🍁
_____________________
Lixy terdiam canggung di samping Seungmin. Mereka sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah Lixy.Lixy merutuk dalam hati. Ini semua gara-gara Minho. Gara-gara pemuda itu Changbin meninggalkannya di pesta. Dan gara-gara dia pula, ia harus menumpang di mobil Seungmin agar Seungmin dan Hana tidak terus berduaan.
Padahal ia bisa saja naik taksi untuk pulang. Tapi sekali lagi Lixy tegaskan. Ini gara-gara Minho dan demi kelangsungan hubungan pemuda berhidung mancung itu dengan sahabatnya.
"Maaf merepotkanmu, harusnya tadi aku naik taksi saja." Lixy membuka obrolan. Ia tidak suka suasana canggung.
Diluar dugaan, Seungmin menoleh lalu tersenyum tipis padanya.
"Tak apa, ini tidak merepotkan sama sekali."
Lixy menatap takjub lelaki di sampingnya. Bagaimana mungkin si kutu buku, si pendiam yang aneh bisa tersenyum begitu manis saat ini.
"Kau berbeda sekali dengan saat di sekolah," celetuk Lixy. Seungmin terkekeh.
"Aku hanya tidak terlalu suka keramaian, dan aku bukan type orang yang banyak bicara."
"Oh, pantas saja tadi kau menghilang di pesta begitu lama."
Raut wajah Seungmin berubah kaku.
"Ah itu, aku tadi ke toilet lalu saat hendak kembali ke tempat pesta, ibuku menelpon."
"Oh begitu?"
Seungmin mengangguk.
"Hey Kim Seungmin, kau tahu? Tadi aku melihat Nayeon di pestanya Yena!"
Seungmin terdiam, tidak menyangka tiba-tiba Nayeon menjadi topik pembicaraan di dalam mobil ini.
"Menurutmu kenapa Nayeon ada di pesta Yena? Apa mereka saudara?" Lixy masih saja berceloteh. Ia tidak menyadari perubahan di wajah Seungmin sama sekali. "Jika mereka saudara, sungguh aku akan sangat terkejut."
"Ke-kenapa harus terkejut?" Akhirnya Seungmin menanggapi celotehannya.
"Tentu saja, semua orang juga akan terkejut. Apa lagi melihat sifat mereka yang bertolak belakang, astaga!"
Seungmin mencoba fokus tidak ingin mendengarkan apapun yang diucapkan Lixy.
"Aku tahu sekarang kau dekat dengan Hana. Tapi kau tahu? Kandasnya hubungan Minho dan Hana, itu semua gara-gara Nayeon!" Bukan Lixy tidak menyadari raut wajah Seungmin. Ia hanya ingin melihat lebuh jauh reaksi lelaki itu.
"Kau pasti tidak akan menyangka kalau Nayeon sejahat itu. Dia menjebak Hana untuk mengatakan hal yang membuat Minho terluka. Benar-benar gadis jahat."
Pemuda itu hanya diam tanpa menanggapi ucapan Lixy. Ia memegang kemudi dengan erat membuat buku-buku jari tangannya memutih.
"Ah, di depan sana belok ke arah mana?" Ia mengalihkan perhatian.
"Huh? Oh, belok kiri."
Tidak lama kemudian mereka sampai di depan rumah Lixy.
Gadis itu turun dari mobil.
"Terima kasih banyak Kim Seungmin." Seungmin tersenyum lalu mengangguk.
"Kalau begitu aku pulang dulu." Setelah berpamitan pada Lixy, ia memutar kemudi meninggalkan halaman rumah gadis itu.
Lixy menatap kepergian Seungmin dengan senyuman. Sedetik setelah mobil itu menghilang dari pandangan ia menghembuskan nafas panjang. Jantungnya berdebar kencang saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mantan [ Minsung ]
Teen Fictionft. SKZ pair Book kedua dari 'Gara-gara Game' silahkan baca book sebelah terlebih dahulu. Tentang Ji Hana yang kalah bermain game dan berakhir dengan memacari Lee Minho, manusia galak yang tak pernah Hana hiraukan eksistensinya. Namun siapa sangka d...