🍃 25 - Hoodie Couple

299 42 2
                                    

🌸
___________________________

🍁


Hoodie Couple


🍁
_____________________


Hyunjin yang melihat Changbin menaiki bus yang sama denga Lixy hanya bisa mengulas senyum tipis. Merasa bangga melihat sahabatnya bisa mendekati si mantan tanpa bantuan darinya.

Atensinya teralih saat merasakan getaran ponsel di saku. Mendapati pesan singkat dari si pacar, Hyunjin segera mendial panggilan di kontaknya.

"Hallo?" Suara Yena mengalun lembut di telinga.

"Sedang apa?"

"Baru keluar kelas. Kau?"

"Aku juga."

"Apa pesanku mengganggu?" Suara Yena terdengar ragu.

"Tentu saja. Aku sangat sibuk seharian ini dan pesanmu menggangguku."

"Maaf, tapi ... memangnya kau sibuk apa seharian ini?"

"Memikirkanmu."

Hyunjin mengernyit saat line di sebrang sana begitu sunyi.

"Sayang?"

"Hm?" Yena hanya menyahut dengan gumaman.

"Kau baik-baik saja?"

"Tidak. Jantungku berdebar kencang karena ulahmu. Rasanya aku akan pingsan saat ini juga!"

Hyunjin terbahak mendengarnya. "Jangan dulu pingsan sebelum aku sampai."

"Eh?"

"Tunggu di sana, aku jemput." Setelah itu panggilan dimatikan. Hyunjin berjalan ke parkiran hingga suara familiar memanggilnya.

"Hyunjin!" Hyunjin menoleh, mendapati Rose berlari kecil menghampirinya. "Kau mau pulang?"

"Iya, kenapa?" tanyanya lembut. Jangan lupakan senyum manis dan tatapan intensnya yang berhasil membuat Rose tersipu seketika.

"Itu---bisa tidak mengantarku pulang? Jaehyun tidak menjemput dan sepertinya aku ketinggalan bus." Rose merengut, mengerucutkan bibir sebal.

Hyunjin jadi gemas sendiri melihatnya. Ia mulai menimang. Menjemput Yena bisa kapan saja, tapi mengantar Rose pulang adalah hal langka karena Jaehyun---pacar Rose---selalu menjemput gadis itu.

Jadi, Hyunjin akan mengambil kesempatan ini.

"Baiklah." Hyunjin mengambil ponselnya lalu mengetikan pesan untuk Yena.

Jung Yena

Maaf sayang, aku tidak bisa menjemputmu sekarang.
Tiba-tiba saja ada urusan mendesak.
Tak apa 'kan?
  

Tak ingin membuat Rose menunggu lama, Hyunjin segera mengantongi ponselnya tanpa menunggu balasan dari Yena. Ia mengambil helm yang biasa dipakai Yena lalu memakaikannya di kepala Rose. Setelah itu menaiki motor dan menyuruh Rose ikut duduk di belakangnya.

Rose menurut, gadis itu bahkan sudah melingkarkan lengannya di perut Hyunjin tanpa disuruh. Hyunjin tersenyum merasakan pelukan Rose. Lalu motorpun melaju meninggalkan area parkir sekolah.




Malam hari Hana kembali merasa lapar. Padahal tadi ia sudah makan malam, tapi cacing di perutnya tak bisa diajak kompromi.

Ia membuka kulkas berniat mencari sebotol susu namun nihil, persediaan susunya habis. Hana menghela nafas kesal. Mau tak mau ia harus membelinya ke minimarket depan.

Dear Mantan [ Minsung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang